Mongabay.co.id

Kera Besar Ternyata Bisa Mengingat Teman dan Keluarganya yang Puluhan Tahun Tak Jumpa

Simpanse di Kebun Binatang Edinburgh, Skotlandia. Foto: Kate Grounds/Kebun Binatang Edinburgh

 

 

Louise tidak bertemu Loretta selama 26 tahun. Menariknya saat foto adiknya itu muncul di layar, dia tampak tertarik. Jika ini terjadi pada manusia, hal ini mungkin biasa saja, tapi Louise adalah bonobo. Kemampuan ini membuktikan bahwa kera besar memiliki memori ingatan yang bertahan lama, bahkan untuk mengenali keluarga mereka yang telah bertahun-tahun terpisah.

Louise adalah satu dari 26 individu kera besar yang hidup di kebun binatang yang dilibatkan dalam eksperimen untuk menguji memori sosial. Selain bonobo (Pan paniscus) ada juga simpanse (Pan troglodytes). Eksperimen ini dirancang dengan melihat seberapa besar perhatian mereka terhadap foto teman dan kerabat mereka, dibandingkan gambar individu asing yang sama sekali tidak mereka kenali.

“Tidak heran jika mereka mampu mengingat individu lain selama bertahun-tahun. Yang membuat terkejut adalah berapa lama ingatan itu bertahan,” jelas Laura Simone Lewis, penulis utama penelitian yang diterbitkan di Proceedings of the National Academies of Sciences, kepada Mongabay.

“Hubungan sosial mereka tampaknya membentuk ingatan mereka.”

 


 

Keingintahuan Lewis tentang kemampuan ingatan kera besar, berasal dari pengalamannya sendiri saat mempelajari kera besar dan sejumlah laporan dari peneliti sebelumnya. Lewis adalah seorang antropolog biologi yang bekerja di Universitas Harvard pada saat penelitian dilakukan, dan sekarang bekerja di Universitas California, Berkeley.

Sebelumnya, para ilmuwan telah mendapat bukti bahwa lumba-lumba dapat mengidentifikasi suara lumba-lumba lain, bahkan setelah 20 tahun terpisah. Khusus untuk kasus Louise, masih perlu diuji, apakah ini adalah kemampuan individu atau terjadi pada bonobo secara umum.

 

Dua simpanse berinteraksi dengan ceria. Gambar oleh Herusutimbul melalui Wikimedia Commons (CC BY-SA 4.0).

 

Pengamatan lewat kontak mata

Lewis dan rekan-rekannya mengobservasi individu simpanse yang ada di Kebun Binatang Edinburgh, Skotlandia; bonobo di Kebun Binatang Planckendael, Belgia; serta bonobo dan simpanse di Suaka Kumamoto, Jepang.

Sebelum diperlihatkan gambar, para ilmuwan memancing para kera besar tersebut dengan sebotol jus. Sambil menyeruput, mereka dipertontonkan foto bonobo atau simpanse yang muncul di layar monitor yang ada di depan mereka.

Salah satu foto berwarna yang ditampilkan adalah close-up dari mantan teman satu grupnya yang telah mati atau dipindahkan ke grup lain beberapa tahun lalu. Yang lainnya adalah gambar individu asing dari spesies yang sama.

Kamera inframerah lalu melacak pergerakan mata dan menghitung waktu yang dihabiskan oleh kera besar itu untuk setiap gambar dalam hitungan sepersekian detik.

Hasilnya, bonobo dan simpanse dalam eksperimen ini mengarahkan banyak perhatian pada foto kepada foto yang mereka kenal, secara khusus jika individu itu memiliki hubungan positif dengan individu lain, yang pernah bersama dalam satu ikatan kelompok erat atau persahabatan.

Lewis bahkan menemukan perilaku mereka. Beberapa bonobo bahkan berhenti minum jus dan hanya menatap gambar teman atau anggota keluarganya.

“Sepertinya mereka mengenali individu-individu ini dengan jelas,” sebutnya.

 

Seorang ibu bonobo dengan anak. Foto: to.wi melalui Flickr (CC BY-NC-SA 2.0).

 

Brian Hare, seorang profesor antropologi evolusi di Duke University, menggambarkan penelitian baru ini sebagai penelitian yang berkelas dan penting. Dia tidak terlibat dalam penelitian ini.

“Ini membuka tabir tentang nenek moyang kita, -sama seperti jenis-jenis primata ini, tampaknya mereka juga memiliki ingatan yang luar biasa. Mereka dapat mengingat detail tentang hubungan sosial selama beberapa dekade,” kata Hare lewat emailnya kepada Mongabay.

Lewis menduga bonobo dan simpanse lain juga memiliki ingatan sosial yang bertahan selama beberapa dekade, seperti yang mereka temukan pada Louise. Namun, ini memerlukan penelitian lebih jauh. Lewis dan rekan-rekan penelitinya, mengalami kesulitan untuk menemukan foto-foto lama teman dan keluarga kera besar lainnya.

Ke depan, masih banyak pertanyaan yang perlu diobservasi lebih lanjut oleh para peneliti. Misalnya: Apa yang mendorong mereka memperhatikan teman dan keluarganya? Apa yang mendorong rasa ingin tahu itu? Apa yang memicu ingatan itu? Dan, apakah hal itu memicu imajinasi tentang seperti apa rupa orang-orang dekat itu sekarang?

 

Tulisan asli: Bonobos and chimps recall friends and family even after years apart: Study. Artikel ini diterjemahkan oleh Ridzki R Sigit

***

Foto utama: Simpanse di Kebun Binatang Edinburgh, Skotlandia. Foto: Kate Grounds/Kebun Binatang Edinburgh

 

Referensi:

Lewis, L. S., Wessling, E. G., Kano, F., Stevens, J. M., Call, J., & Krupenye, C. (2023). Bonobos and chimpanzees remember familiar conspecifics for decades. Proceedings of the National Academy of Sciences120(52). doi:10.1073/pnas.2304903120

Bruck, J. N. (2013). Decades-long social memory in bottlenose dolphins. Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences280(1768), 20131726. doi:10.1098/rspb.2013.1726

Keenan, S., Mathevon, N., Stevens, J. M. G., Guéry, J. P., Zuberbühler, K., & Levréro, F. (2016). Enduring voice recognition in bonobos. Scientific Reports6(1). doi:10.1038/srep22046

Silk, J. (2002). Using the ‘F’-word in primatology. Behaviour139(2), 421-446. doi: 10.1163/156853902760102735

 

Mencermati Masa Depan Orangutan Sumatera

 

Exit mobile version