Mongabay.co.id

Kenaikan Suhu Sebabkan Tumbuhan Rambat Makin Dominan, Apa Dampak pada Serapan Karbon Hutan?

 

Liana, atau dikenal sebagai tumbuhan kayu merambat, adalah jenis yang sering dijumpai di hutan tropis. Tumbuhan ini hidup menumpang di batang pohon lain dengan cara memanjat hingga ke puncak tajuk (kanopi).

Dengan mengembangkan kemampuan adaptasi yang mengesankan ini, liana bersaing secara agresif dengan tumbuhan lain untuk mendapatkan nutrisi, air, dan sinar matahari. Tak heran jika jenis-jenis liana disebut mewakili 25% spesies tanaman berkayu  di hutan tropis.

Namun, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Global Change Biology menunjukkan ternyata gangguan hutan dan perubahan iklim telah mendorong dominasi liana terhadap pepohonan. Para peneliti menyebut ini bisa berdampak buruk terhadap pemulihan hutan dan penyerapan karbon.

“Perubahan ini dapat menyebabkan pergeseran keseimbangan antara liana dan pepohonan, mengubah struktur, dinamika, dan fungsi hutan, yang akan berdampak negatif terhadap keanekaragaman hayati hutan dan penyimpanan karbon,” jelas rekanan penulis studi, Alain Ngute dari Forest Research. Institut di Universitas Sunshine Coast Australia.

Dia menambahkan wilayah hutan tropis yang rentan terhadap dominasi liana adalah Amazon, Lembah Kongo, dan wilayah hutan Kalimantan-Mekong.

 

Didorong oleh perubahan iklim dan gangguan hutan (seperti rumpang atau tumbangnya pohon), liana semakin dominan di hutan tropis di seluruh dunia. Foto: Logan Rance.

 

Hasil studi yang menganalisis lebih dari 1.000 penelitian liana sebelumnya di seluruh dunia ini, mengungkap bahwa gangguan hutan dan meningkatnya suhu Bumi menyebabkan liana tumbuh lebih cepat di ruang-ruang terbuka baru, yaitu saat hutan kehilangan pohon baik secara alami ataupun akibat gangguan aktivitas manusia.

Analisis tersebut juga menegaskan bahwa liana, -khususnya di hutan dataran rendah, memperoleh keunggulan kompetitif di hutan dengan curah hujan rendah, suhu lebih tinggi, dan kekeringan panjang. Kondisi ini diperparah akibat perubahan iklim dan diperkirakan akan semakin memburuk seiring dengan pemanasan global yang terus berlanjut.

Tahun 2023 adalah tahun terpanas yang pernah tercatat sejauh ini, dan kemungkinan besar merupakan tahun terpanas setidaknya dalam 125.000 tahun. Perubahan iklim ini, -ditambah deforestasi dan degradasi hutan yang terkait dengan pertanian, akan semakin memberikan tekanan yang sangat besar terhadap hutan di bumi.

“Liana dapat menekan biomassa hutan secara serius dengan membatasi pertumbuhan dan kelangsungan hidup pohon,” kata rekanan penulis studi, Bill Laurance dari James Cook University di Australia.

“Mereka dapat mengubah hutan menjadi kondisi yang sangat terganggu, dengan berkurangnya penyimpanan karbon, struktur yang terhambat, dan perubahan dinamika ekologi.”

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa liana dapat secara signifikan mengurangi jumlah karbon yang tersimpan di hutan tropis dengan menghambat kemampuan pohon dalam menyerap CO2. Ini tentunya bernilai signifikan, mengingat hutan tropis merupakan salah satu lingkungan paling kaya karbon di bumi.

Namun, apakah liana tidaklah berguna sama sekali untuk ekosistem hutan tropis?

Robyn Burnham, seorang profesor ekologi dan biologi evolusi di Universitas Michigan di AS, menyebut tumbuhan merambat pun membawa banyak manfaat bagi ekosistem lokal.

“Liana dari genus Passifloras misalnya, menghasilkan buah yang enak bagi satwa dan memiliki sistem penyerbukan yang berguna untuk serangga. Jadi, mereka meningkatkan keanekaragaman hayati meski mereka hanya memiliki sedikit ruang hidup yang mereka butuhkan,” sebut Burnham.

 

Memahami kondisi yang memungkinkan liana mendominasi dapat membantu pengelola hutan melindungi keanekaragaman hayati dan meningkatkan pemulihan hutan. Foto: Logan Rance.

 

Lianas pun penting bagi keanekaragaman hayati burung pemakan serangga, menyediakan perlindungan bagi tumbuhan dan hewan serta meningkatkan kesuburan tanah melalui rontokan pembusukan dari daunnya.

“Kita tidak boleh menghilangkan begitu saja liana dari hutan, namun penting untuk menjaga keseimbangan antara liana dan pepohonan, yang memungkinkan laju pemulihan hutan dan konservasi keanekaragaman hayati,” kata Ngute.

Bahkan sebutnya, liana juga bisa dimasukkan sebagai tanaman restorasi untuk meningkatkan fungsi ekosistem.

Pengelolaan liana yang efektif sebutnya dapat dilakukan dengan pemantauan dominasi perkembangan tumbuhan rambat dan tetap menjaganya agar tetap berada di bawah ambang batas. Dengan demikian, ini memungkinkan regenerasi pohon hutan yang lebih cepat.

“Saya percaya bahwa memahami peran liana dalam dinamika hutan sangat penting dalam mengembangkan strategi restorasi hutan yang efektif dan berkelanjutan,” sebut Ngute.

Tulisan asli: Conflict in the canopy as human and climate factors drive liana dominance over trees. Artikel ini diterjemahkan oleh Ridzki R Sigit

 

Referensi:

di Porcia E Brugnera, M., Fischer, R., Taubert, F., Huth, A., & Verbeeck, H. (2020). Lianas in silico, ecological insights from a model of structural parasitism. Ecological modelling, 431, 109159. doi:10.1016/j.ecolmodel.2020.109159

Schnitzer, S. A., & Bongers, F. (2002). The ecology of lianas and their role in forests. Trends in Ecology & Evolution, 17(5), 223-230. doi:10.1016/S0169-5347(02)02491-6

Estrada-Villegas, S., Pedraza Narvaez, S. S., Sanchez, A., & Schnitzer, S. A. (2022). Lianas significantly reduce tree performance and biomass accumulation across tropical forests: A global meta-analysis. Frontiers in Forests and Global Change4. doi:10.3389/ffgc.2021.812066

Ngute, A. S., Schoeman, D. S., Pfeifer, M., van der Heijden, G. M., Phillips, O. L., van Breugel, M., … Marshall, A. R. (2024). Global dominance of lianas over trees is driven by forest disturbance, climate and topography. Global Change Biology, 30(1), e17140. doi:10.1111/gcb.17140

van der Heijden, G. M., Powers, J. S., & Schnitzer, S. A. (2015). Lianas reduce carbon accumulation and storage in tropical forests. Proceedings of the National Academy of Sciences, 112(43), 13267-13271. doi:10.1073/pnas.1504869112

Kothandaraman, S., Dar, J. A., Sundarapandian, S., Dayanandan, S., & Khan, M. L. (2020). Ecosystem-level carbon storage and its links to diversity, structural and environmental drivers in tropical forests of Western Ghats, India. Scientific Reports, 10(1), 13444. doi:10.1038/s41598-020-70313-6

Meunier, F., van der Heijden, G. M., Schnitzer, S. A., De Deurwaerder, H. P., & Verbeeck, H. (2021). Lianas significantly reduce aboveground and belowground carbon storage: A virtual removal experiment. Frontiers in Forests and Global Change, 4, 663291. doi:10.3389/ffgc.2021.663291

Schnitzer, S. A., Michel, N. L., Powers, J. S., & Robinson, W. D. (2020). Lianas maintain insectivorous bird abundance and diversity in a neotropical forest. Ecology, 101(12), e03176. doi:10.1002/ecy.3176

 

***

Foto utama: liana di hutan tropis. Foto: Logan Rance.

 

Exit mobile version