- Nelayan tradisional di lepas pantai Chili secara tidak sengaja menangkap spesies ikan yang diduga telah hilang sejak tahun 1880-an.
- Ikan itu merupakan hiu malaikat Chili bertubuh pipih dengan panjang sekitar satu meter. Jauh berbeda dengan bentuk ikan hiu pada umumnya, hiu malaikat lebih mirip dengan pari
- Menurut (NOAA), hiu ini adalah predator penyergap di malam hari yang bersembunyi di dasar laut dan menunggu ikan kecil, krustasea, moluska, dan kadang cephalopoda.
- Studi ini mengatakan bahwa sangat penting untuk mempelajari dan mengenali spesies ini untuk melindunginya. Hiu-hiu ini berada dalam bahaya karena berbagai hal seperti pembangunan di dekat pantai, merusak habitat mereka, dan menangkap terlalu banyak hiu saat memancing.
Dunia bawah laut tidak pernah kehabisan untuk mengejutkan kita dengan aktivitas misteriusnya. Seperti nelayan tradisional di lepas pantai Chili secara tidak sengaja menangkap spesies ikan yang diduga telah hilang sejak tahun 1880-an.
Ikan itu merupakan hiu malaikat Chili dengan bentuk pipih. Jauh berbeda dengan bentuk ikan hiu pada umumnya.
Para peneliti menemukan informasi spesies langka ini pada tahun 1887. Akan tetapi laporan tersebut hanya memberikan beberapa ukuran tubuh, yang tidak cukup untuk membedakan spesimen ini dari kerabat dekatnya. Sehingga meninggalkan kesenjangann dalam pemahaman ilmiah tentang hiu malaikat Chili sebagaimana laporan European Journal of Taxonomy pada 25 April lalu.
Hiu-hiu tersebut ditangkap di dekat Playa Seremeño di Chili utara di pantai Pasifik. Para nelayan membekukan dua ekor hiu utuh serta kepala hiu sebelum membawanya ke Museum Nasional Sejarah Alam di Santiago, Chili.
Para peneliti sangat senang ketika mengonfirmasi bahwa mereka telah menemukan dua ekor ikan Squatina armata, yang juga dikenal sebagai Angelote dalam bahasa Spanyol dan hiu malaikat Chili dalam bahasa Inggris.
Berdasarkan hasil indentifikasi, hiu-hiu itu memiliki panjang sekitar satu meter dengan tubuh yang pipih. Temuan yang menarik yakni kemiripannya yang mencolok dengan pari, bukan hiu pada umumnya.
Hiu malaikat tersebut juga memiliki duri punggung yang membesar. Selain itu pertumbuhan durinya berbentuk seperti kail kecil dan tajam di bagian atas kepala dan punggung mereka.
Baca : Pertarungan Hiu Melawan Buaya, Siapa Pemenangnya?

Meskipun para peneliti menemukan hiu malaikat Chili, masih belum banyak yang diketahui tentang mereka. Karena belum banyak penelitian dan mereka tidak sering terlihat dan dianggap “terancam punah” oleh Badan Konservasi Alam Internasional (IUCN).
Menurut Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (NOAA), hiu ini adalah predator penyergap. Mereka bersembunyi di dasar laut dan menunggu ikan kecil, krustasea, moluska, dan kadang cephalopoda.
Menurut data NOAA, makhluk misterius ini adalah “penghuni dasar laut di malam hari”. Ini berarti mereka hidup di dasar laut dan paling aktif di malam hari. Mereka menghabiskan banyak waktu terkubur di pasir dan lumpur di sepanjang pantai.
Studi ini mengatakan bahwa sangat penting untuk mempelajari dan mengenali spesies ini untuk melindunginya. Hiu-hiu ini berada dalam bahaya karena berbagai hal seperti pembangunan di dekat pantai, merusak habitat mereka, dan menangkap terlalu banyak hiu saat memancing.
“Studi taksonomi terbaru tentang hiu malaikat dengan karakterisasi morfologi terbaru hiu malaikat Chili ini, pertanyaan tentang jangkauan geografis, perkiraan kelimpahan, dan kejadian nyata dalam pendaratan dapat diklarifikasi untuk pada akhirnya menginformasikan praktik konservasi yang lebih baik untuk spesies yang sangat terancam punah ini dan hiu malaikat lainnya di pantai Pasifik Amerika,” kata para peneliti. Hiu-hiu tersebut ditangkap di dekat Playa Seremeno di Chili utara di pantai Pasifik.
“Studi taksonomi terbaru dan morfologi hiu malaikat Chili yang diperbarui ini, pertanyaan tentang jangkauan geografis dan perkiraan populasi, dapat diklarifikasi untuk pada akhirnya menginformasikan praktik konservasi yang lebih baik untuk spesies yang sangat terancam punah ini dan hiu malaikat lainnya di pantai Pasifik Amerika,” kata para peneliti.
Baca juga : Rahasia Umur Panjang Hiu Greenland

Masih misterius
Ini merupakan temuan yang menarik karena banyak jenis hiu malaikat yang dinyatakan terancam punah oleh IUCN. Nama genus, Squatina, kemungkinan besar berasal dari Cretaceous (dari sekitar 145 hingga 66 juta tahun yang lalu).
Untuk itu, butuh waktu bertahun-tahun sebelum para ilmuwan dapat mengumpulkan lebih banyak hiu. Diyakini ada tiga jenis hiu malaikat yang sejauh ini sudah diindentifikasi.
Pada tahun 2016 dan 2017, salah satu hiu malaikat jenis Lea ditangkap di lepas pantai barat India dan di Samudra Hindia, sehingga para ahli dapat mempelajari hewan ini dengan lebih dekat.
Para ilmuwan menggambarkan hiu kecil ini memiliki tubuh yang kekar dan ekor yang lebar. Kepalanya lebar dan datar dan membentuk sekitar seperlima dari keseluruhan ukuran makhluk ini.
Pada ukuran maksimumnya, hiu ini dapat tumbuh dengan panjang kurang dari satu meter, tetapi kemungkinan besar sekitar 60 cm. Ekor mereka lebih panjang dari tubuhnya.
Adapun moncong hiu ini pendek dengan mata kecil. Gigi kecil mereka tajam dan mengarah ke bagian tengah mulut.
Tidak seperti spesies hiu bidadari lainnya, hiu malaikat Lea memiliki kulit pucat yang biasanya berwarna krem hingga abu-abu muda kecokelatan. Tubuh mereka memiliki bintik-bintik dengan warna kuning gelap yang padat.
Hiu-hiu ini ditemukan di Samudra Hindia bagian barat di Dataran Tinggi Mascarene dan di lepas pantai barat daya India, demikian ungkap penelitian tersebut. Hiu itu dinamai sesuai dengan nama mendiang peneliti, Lea-Marie Cordt.
Sedangkan hiu malaikat Chili sebagian besar ditemukan di perairan pantai dangkal di Pasifik Tenggara, dari Kolombia hingga Selat Magellan, Chili. Sejauh ini cara reprodikusi mereka belum banyak diketahui, namun hiu ini dapat tumbuh hingga panjang 1,5 meter ketika dewasa.
Baca juga : Mitos Palsu Khasiat Konsumsi Hiu

Otoritas Perlindungan Perikanan Laut (SFPA) telah mengeluarkan peringatan kepada masyarakat tentang larangan menangkap ikan hiu malaikat.
“Mereka terancam punah di seluruh dunia. Jumlah mereka telah berkurang di beberapa daerah di perairan Irlandia – Teluk Tralee adalah yang paling terkenal. Hanya antara satu dan beberapa ekor saja yang terlihat di perairan Irlandia setiap tahunnya,” kata SFPA dalam keterangan tertulisnya.
Sebelumnya, di antara tahun 2010 dan 2011, dua ekspedisi penelitian yang disponsori Pemerintah Spanyol mengeksplorasi keanekaragaman hayati organisme bentos atau organisme yang hidup di dasar laut di Pantai Karibia Amerika Tengah dan Pasifik. Dalam riset tersebut, mereka menemukan spesies ikan hiu baru yang kini telah memiliki nama Squatina mapama.
Dikutip Kompas.id, laporan ilmiah ini ditulis di antaranya oleh peneliti Institut Penelitian Tropis Smithsonian (STRI), D Ross Robertson yang mendeskripsikan dan memberi namanya, dan dipublikasikan dalam Journal of the Ocean Science Foundation, 29 Desember 2021.
Robertson menyarankan untuk memberi spesies baru ini nama umum hiu malaikat jambul kecil. Hiu tersebut adalah spesies baru keempat Squatina yang diidentifikasi di Atlantik Barat dalam dekade terakhir.
Meskipun jumlah total spesies dalam genus belum ditetapkan dengan pasti, penelitian ini mengungkapkan nilai forensik dari analisis genetik untuk pemahaman keanekaragaman hayati dari suatu genus dengan berbagai spesies yang memiliki penampilan sangat mirip.
Agaknya, lautan akan selalu memberi kejutan bagi dunia sains. Oleh karena itu, Kita perlu turut andil menjaganya ancaman pencemaran. (***)
Hingga Datangkan Telur Hiu, Cerita Upaya Pulihkan Populasi Hiu Zebra di Raja Ampat