- Siput yang kita anggap populasinya melimpah di dunia, ternyata nasib terancam hilang oleh perubahan iklim.
- Sejumlah 48 dari 109 jenis spesies siput darat Selandia Baru mengalami penurunan status.
- Para ahli dalam laporan tersebut menekankan perlunya tindakan untuk melindungi habitat demi mempertahankan kelangsungan hidup siput darat raksasa ini.
- Laju kepunahan siput lebih cepat daripada spesies amfibi di seluruh dunia karena mereka hanya memiliki jelajah terbatas
Kali ini Anda mesti percaya bahwa hewan yang kita anggap biasa karena jumlahnya banyak, kini perlahan menuju kepunahan. Di Selandia Baru, misalnya, banyak siput darat karnivora yang paling spektakuler di dunia, tetapi nasib terancam hilang oleh perubahan iklim.
Laporan klasifikasi ancaman terbaru tentang siput darat Selandia Baru menunjukkan bahwa dari 109 spesies yang dikaji, 48 di antaranya mengalami penurunan status. Para ahli dalam laporan tersebut menekankan perlunya tindakan untuk melindungi habitat demi mempertahankan kelangsungan hidup siput darat raksasa ini.
Penasihat Ilmu Pengetahuan Departemen Konservasi (DOC) Selandia Baru, Dr Kath Walker, mengatakan bahwa kedepan populasi keong darat karnivora kemungkinan besar akan menurun hingga 95%.
“Saat ini, 43 jenis keong darat karnivora diklasifikasikan sebagai kritis secara nasional, status terakhir sebelum kepunahan,” katanya.
Wainuia clark, salah satu siput predator dari dari famili Rhytididae kini berubah menjadi kritis karena invasi tikus di Danau Taupo. Sementara itu kondisi hutannya juga cenderung gersang akibat kekeringan yang semakin parah sehingga sulit bagi siput untuk bertahan hidup dan berkembang biak karena bergantung pada kelembapan.
Sebanyak 28 taksa Powelliphanta, siput darat besar, berwarna cerah, dan paling indah di dunia, diketahui sudah menurun ke status kritis. Menurut, Dr Walker, perubahan iklim membunuh Powelliphanta dan spesies siput lainnya dengan mengurangi kelembaban tanah di musim panas.
“Iklim yang menghangat juga berarti tikus-tikus menyerbu rumah-rumah di puncak gunung. Dari semula beberapa spesies Powelliphanta yang sebelumnya bebas dari pemangsa, kini sungguh berbeda,” papar Dr Walker.
Baca : Ternyata, Ada juga Siput Laut yang Mirip Domba

Siput indikator alami
Mengapa kepunahan siput menjadi penting? Tentu saja jawaban untuk pertanyaan itu tergantung pada spesiesnya, tapi kita bisa membuat generalisasi. Bahwa banyak burung, ikan, dan spesies lain yang mengandalkan siput sebagai bagian penting dari makanan mereka.
Sebagian besar spesies siput darat mengonsumsi jamur dan serasah daun, membantu penguraian, dan banyak di antaranya merupakan karnivora, sehingga membantu menjaga spesies lain.
Di luar itu, sebenarnya ada banyak hal yang bisa dipelajari dari siput. Cangkang mereka yang dibawa seumur hidup itu terbuat dari kalsium karbonat, memberikan catatan kehidupan. Karena cangkang ini cenderung bertahan setelah siput mati, sehingga menjadi alat yang berharga bagi para peneliti.
Siput juga membantu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang lebih besar. Sebab spesies ini memiliki rentang geografis kecil, namun jumlah spesiesnya yang banyak sehingga mereka menjadi subjek menarik untuk mempelajari bagaimana bumi berevolusi. Untuk itu para ilmuwan sangat bergantung pada kelompok-kelompok seperti siput.
Akan tetapi laju kepunahan siput lebih cepat daripada spesies amfibi di seluruh dunia. Alasannya mereka hanya memiliki jelajah terbatas sehingga rentan terhadap kepunahan yang disebabkan oleh manusia.
Padahal siput juga bisa menjadi indikator ketika ada sesuatu yang salah dengan lingkungan. Contohnya siput di lautan yang memberi petunjuk karena makhluk ini diketahui pada tubuhnya tumbuh setengah flora dan setengah fauna.
Baca juga : Wisata Berburu Siput di Awalolong. Perlukah Diatur?

Sekalipun mereka kecil. Mereka berlendir. Mereka tidak memiliki karisma seperti beruang kutub atau gorila. Namun, seperti halnya flora dan fauna di seluruh dunia, mereka menghilang.
“Jadi, mengapa kepunahan siput itu penting? Sama seperti yang lainnya, siput adalah bagian penting dari teka-teki yang membuat planet ini berfungsi. Siput juga merupakan cara untuk membantu kita lebih memahami bagaimana kita bisa sampai di sini – dan mungkin ke mana kita akan pergi,” tulis John R. Platt anggota Society of Environmental Journalists dan National Association of Science Writers. (***)
Siput Cangkang Kecil Unik ini, Jadi Spesies Baru Asal Pulau Kalimantan