- Dolar pasir merupakan hewan laut unik berbentuk koin yang berkerabat dengan bintang laut dan bulu babi.
- Dinamakan dolar pasir karena bentuknya yang bulat dan kecil, seperti mata uang koin dolar.
- Dolar pasir memiliki tanda berbentuk bintang atau kadang-kadang disebut sebagai tanda berbentuk bunga pada permukaan tubuhnya, sehingga banyak dikoleksi orang.
- Dolar pasir memiliki peran penting dalam ekosistem laut, karena secara umum dolar pasir adalah pemakan deposit dan mampu memproses bahan organik halus yang mengendap di dasar laut.
Saat berenang di laut Kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, Zainudin Yusuf terkesima dengan keindahan warna terumbu karang dan ikannya yang menawan. Pelancong dari Kota Gorontalo yang bekerja di salah satu lembaga non-pemerintah itu, sangat menikmati pemandangan bawah laut Togean.
Namun ia terkejut, ketika snorkeling di antara terumbu karang dan pasir putih, ia menemukan sesuatu yang unik. Bentuknya bulat kecil, persis seperti koin berwarna putih dan di tengahnya ada corak bintang. Ia menduga itu adalah sejenis kerang.
“Lucu dan cantik. Apakah ini termasuk hewan atau jenis tumbuhan laut?” tanya Zainudin kepada seorang rekannya, akhir Agustus 2024.
Baca: Kerang Laut ini Jadi Alat Tiup Tradisional Masyarakat Pesisir
Apa yang ditemukan oleh Zainudin ternyata secara populer disebut dolar pasir. Ini adalah hewan laut yang berkerabat dengan bulu babi dan bintang laut. Namun, berbeda dengan bulu babi yang memiliki duri tajam, hewan ini justru memiliki duri halus. Dinamakan dolar pasir karena seperti mata uang koin dolar.
Di beberapa negara, namanya bisa berbeda, mulai dari kue laut, biskuit laut, atau bulu babi kue. Sedangkan di wilayah Amerika Latin, dolar pasir dikenal sebagai galleta de mar [“kukis laut”] yang istilah terjemahannya sering dijumpai dalam Bahasa Inggris.
Dolar pasir sendiri merupakan hewan laut dari kelas Echinoidea, satu dari lima kelas Filum Echinodermata yang merupakan hewan bentik laut. Warna putih yang ditemukan Zainudin tersebut menujukkan hewan itu telah mati. Sebab ketika hidup, dolar pasir akan berwarna ungu, hijau, biru atau cokelat.
Baca: Kerang Kepala Kambing, Seperti Apa Bentuknya?
Dikutip dari situs enchantedlearning.com, dijelaskan ada beberapa spesies dolar pasir. Mereka hidup di dasar laut berpasir, dari zona intertidal [daerah antara air pasang dan surut] hingga zona subtidal [daerah di bawah air surut]. Sebagian besar dolar pasir ditemukan di kedalaman 30 hingga 40 kaki [9-12 m]. Dolar pasir sebagian mengubur diri di bawah pasir, dengan ujung menyembul.
Dijelaskan bahwa dolar pasir adalah echinodermata [yang berarti “kulit berduri”] dan berkerabat dengan bulu babi dan bintang laut. Larva kecil mereka atau bayi dolar pasir dapat menempuh jarak bermil karena terseret arus laut.
Dolar pasir merupakan invertebrata yang memiliki kulit keras, terbuat dari lempengan kalsium karbonat. Permukaan bawahnya berisi mulut, banyak duri hitam [yang menjebak makanan], dan silia [rambut-rambut kecil] yang membantu mengarahkan makanan ke dalam mulut. Selain itu, dolar pasir memiliki kaki tabung kecil yang digunakan sebagai insang. Lubang-lubang di permukaan atas merupakan tempat keluarnya telur dan sperma.
Baca juga: Bulu Babi, Bermanfaat untuk Kesehatan dan Penting bagi Lingkungan
Cerita unik dolar pasir
Dolar pasir yang bulat memiliki ukuran diameter antara 5-10 cm. Dikutip dari sanddollarshelling.com, burung camar merupakan pemangsa utama dolar pasir. Mereka membawanya di dalam mulut dan membelahnya di atas batu untuk dimakan.
Dolar pasir yang mati atau disebut test, merupakan cangkang keras tersisa setelah mengering. Ternyata, fosil dolar pasir yang lengkap dan utuh itu merupakan hadiah yang didambakan oleh banyak penjelajah pantai.
Tanda bintang atau kadang-kadang disebut bunga pada permukaan dolar pasir merupakan alasan mengapa banyak orang mengoleksinya. Bentuknya yang indah inilah yang membuat Zainudin tertarik mendapatkannya.
“Cocok untuk kalung,” kata Zainudin.
Ada beberapa legenda dan cerita rakyat yang mengisahkan dolar pasir. Satu yang paling terkenal adalah “Legenda Dolar Pasir” yang dibuat penulis skenario bernama Chris Auer. Cerita lain, mitologi bahwa dolar pasir mewakili koin putri duyung yang hilang. Ada yang mengatakan bahwa mereka adalah koin orang-orang di kota mitos Atlantis. Mulut dolar pasir disebut lentera Aristoteles, karena kemiripannya dengan lentera tanduk.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Sim Yee Kwang, dkk, dari University Sains Malaysia, disebutkan bahwa dolar pasir memiliki peran penting dalam ekosistem laut. Secara umum, dolar pasir adalah pemakan deposit dan mampu memproses bahan organik halus yang mengendap di dasar laut.
Inilah alasan mengapa hewan tersebut penting bagi lingkungan. Dalam arti, mereka mengolah sedimen dan meregenerasi nutrisi dalam substrat melalui aktivitas makan.
“Selain itu, beberapa organisme yang berada di dasar laut juga dapat bertahan hidup karena dolar pasir menstabilkan substrat dengan cara mengurangi erosi pasir dan juga menyediakan tempat berlindung dari predator,” tulis Kwang dan kolega.