- Seekor ikan oarfish dengan panjang 3,7 meter ditemukan mengambang dalam keadaan mati di perairan La Jolla Cove di San Diego, California, AS.
- Makhluk langka ini dijuluki ikan ‘hari kiamat’, karena kemunculannya sering dikaitkan dengan mitos sebagai pertanda bencana, seperti gempa bumi.
- Para ilmuwan dari Scripps Institution of Oceanography sedang meneliti ikan oarfish ini untuk memahami lebih lanjut tentang spesies misterius langka ini yang penampakannya hanya 20 kali selama 125 tahun.
- Namun para peneliti mematahkan mitos tentang ikan ini, mereka menyimpulkan tidak ada kaitannya kemunculan ikan kiamat dengan bencana alam.
Belum lama ini di pantai La Jolla di San Diego, California, Amerika Serikat, ditemukan “ikan kiamat” dengan ukuran raksasa dalam kondisi mati. Menurut cerita warga setempat, kemunculan ikan oarfish yang langka ini terkait dengan gempa bumi. Dan secara kebetulan, wilayah tersebut kemudian mengalami gempa bumi hanya berselang dua hari setelah kemunculan ikan tersebut
Menurut juru bicara dari Scripps Institution of Oceanography di UC San Diego, sebuah tim yang terdiri dari para pengayuh kayak dan perenang kebetulan sedang snorkeling di perairan La Jolla Cove pada suatu sore dan menemukan ikan tersebut.
Setelah itu, mereka membawa makhluk laut tersebut dari lautan ke bak truk dengan menggunakan papan dayung. Kemudian ikan oarfish itu diserahkan kepada Scripps Institution.
“Berkat kerja keras penduduk setempat, para ilmuwan akan dapat mempelajari lebih lanjut spesies misterius ini karena spesies ini akan menjadi bagian dari Koleksi Vertebrata Laut di Scripps, salah satu koleksi ikan laut dalam terbesar di dunia,” ujar Brittany Hook, Asisten Direktur Komunikasi Scripps Institution of Oceanography.
Baca : Malaikat Laut, Satwa yang Buat Peneliti Memprediksi Perubahan Iklim Global
Ikan oarfish dengan nama ilmiah Regalecus russellii ini ditemukan dengan panjang 12 kaki (3,7 meter) yang tercatat ikan ke-20 yang terdampar di California sejak tahun 1901. Ikan ini hidup di laut dalam dan jarang terlihat oleh manusia. Ikan ini juga memiliki reputasi dalam cerita rakyat Jepang sebagai pertanda bencana.
Di beberapa daerah di dunia, kemunculan spesies ikan ini ke permukaan laut dianggap sebagai pertanda berita buruk atau bencana alam. Korelasi itu belum terbukti, meskipun ada laporan bahwa ikan ini terdampar sebelum kejadian-kejadian tersebut.
“Ada anggapan bahwa mereka adalah ikan kiamat atau pertanda buruk dan tampaknya mereka menandakan hal-hal seperti tsunami atau gempa bumi,” kata Zachary Heiple, seorang mahasiswa doktoral di Scripps Institution of Oceanography yang membantu menemukan ikan dayung tersebut, kepada Live Science.
Ikan dayung terdampar di dekat San Diego pada tanggal 10 Agustus 2024. Pada 12 Agustus, gempa berkekuatan 4,4 skala Richter menghantam Los Angeles. Namun, kedua peristiwa tersebut sepertinya tidak berhubungan.
Heiple menunjuk pada sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Bulletin of the Seismological Society of America yang menemukan bahwa hubungan antara penampakan oarfish dan gempa bumi hanyalah takhayul belaka.
“Sepertinya tidak ada hubungannya,” kata Heiple. “Namun, ini adalah berita yang sangat menarik karena menunjukkan bagaimana oarfish dan sejarah manusia telah berinteraksi sepanjang waktu.”
Baca juga : Naga Biru dan Domba Laut, Si Imut Penjelajah Samudera
Menurut Museum Sejarah Alam Florida, ikan Oarfish dapat tumbuh hingga 36 kaki (11 m) panjangnya dan telah menginspirasi kisah-kisah kuno tentang monster laut. Makhluk mirip pita ini hidup di kedalaman hingga ribuan kaki di lautan di seluruh dunia, menyaring makanan berupa krill dan krustasea.
Para peneliti belum mengetahui mengapa oarfish tersebut terdampar di San Diego, tetapi berakhir di terumbu karang dangkal antara La Jolla Cove dan La Jolla Shores. Sekelompok ilmuwan kelautan saat ini dan mantan ilmuwan kelautan kebetulan sedang bersnorkel dan berkayak di atas terumbu karang pada hari itu.
Emily Miller, seorang rekan peneliti di California Sea Grant, yang merupakan bagian dari kelompok tersebut, mengatakan kepada Live Science melalui email bahwa ia bingung ketika seorang anggota masyarakat memberitahunya tentang ikan perak yang berkilau.
“Jarak pandang pada hari itu tidak terlalu baik, tetapi permukaan oarfish yang sangat reflektif masih terlihat jelas di bawah air,” kata Miller.
Ikan itu berada di dekat dasar terumbu karang, jadi Miller mendorongnya ke permukaan dan meminta bantuan. “Saya langsung tahu bahwa ikan ini akan menjadi subjek penelitian yang sangat penting, dan bahwa para peneliti di lembaga dan badan-badan terdekat akan ingin mengoleksi hewan ini,” tambahnya.
Terumbu karang tersebut berada di kawasan yang dilindungi, sehingga para peneliti mendapatkan izin untuk memindahkan ikan-ikan tersebut dan kemudian bekerja sama dengan anggota masyarakat untuk membawa hewan raksasa tersebut ke pantai.
“Rasanya seperti pagi hari Natal,” kata Heiple. “Ini sangat langka, dan hal seperti ini tidak sering terjadi.”
Baca juga : 10 Makhluk Terpanjang yang Hidup di Lautan, Apa Saja?
Dikoleksi untuk Penelitian
Oarfish tersebut juga dibawa ke pusat penelitian kelautan National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) di mana para peneliti mengambil sampel untuk mempelajari lebih lanjut tentang hewan tersebut. Hasilnya belum jelas ihwal kematian ikan kiamat itu, tetapi kondisinya dalam keadaan baik.
Heiple berupaya mempelajari evolusi ikan laut dalam dan berharap sampel DNA dapat menjelaskan mengapa ikan oarfish berevolusi dengan penampilan yang aneh.
“Sungguh luar biasa bahwa kami dapat mengawetkan ikan ini, dan kami dapat mengambil sampel sebanyak mungkin,” katanya.
Tentang, apakah ikan yang disebut-sebut sebagai ikan kiamat itu meramalkan becana alam? Sejauh ini para peneliti menyimpulkan tidak ada kaitannya. Mereka bahkan telah membuat sebuah penelitian yang menyelidikinya dan hasilnya mematahkan gagasan bahwa ikan dayung dapat memberi tahu manusia jika gempa bumi akan datang.