- Penelitian menunjukkan bahwa penurunan aktivitas manusia selama lockdown COVID-19 menyebabkan penurunan radiasi Bumi, yang mengakibatkan penurunan suhu permukaan Bulan pada malam hari.
- Studi ini mengungkapkan hubungan tak terduga antara aktivitas manusia di Bumi dan suhu Bulan, menunjukkan bahwa perubahan iklim di Bumi dapat berdampak pada benda langit lainnya.
- Penemuan ini membuka peluang untuk mempelajari perubahan iklim Bumi melalui pengamatan suhu di Bulan dan mendorong penelitian lebih lanjut tentang interaksi antara Bumi dan Bulan.
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia sejak awal 2020 membawa dampak yang luas terhadap berbagai aspek kehidupan manusia, bahkan hingga ke luar angkasa. Siapa sangka, dampaknya tidak hanya terbatas pada Bumi, tetapi juga mempengaruhi Bulan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa selama periode lockdown global, Bulan mengalami perubahan suhu malam hari yang signifikan akibat perubahan radiasi yang dipancarkan dari Bumi. Penemuan ini mengundang perhatian para ilmuwan dan membuka diskusi menarik tentang sejauh mana aktivitas manusia di Bumi bisa mempengaruhi benda-benda langit dan berkontribusi pada perubahan iklim global.
Analisis Data Suhu Bulan oleh NASA
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Monthly Notices of the Royal Astronomical Society pada tanggal 18 September 2024 lalu, para peneliti mengungkapkan adanya penurunan suhu permukaan malam hari di Bulan selama periode lockdown global pada April hingga Mei 2020. Data menunjukkan bahwa suhu malam hari di enam lokasi di sisi dekat Bulan mengalami penurunan suhu yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Tim peneliti dari Physical Research Laboratory (PRL) di Ahmedabad, India, melakukan analisis data suhu malam di Bulan menggunakan instrumen pemetaan termal milik NASA’s Lunar Reconnaissance Orbiter (LRO). Data dari tahun 2017 hingga 2023 menunjukkan bahwa selama April-Mei 2020, suhu di permukaan Bulan turun sekitar 8 hingga 10 derajat Kelvin (sekitar 8 hingga 10 derajat Celsius).
Lokasi dengan penurunan suhu paling signifikan adalah Oceanus Procellarum, sebuah dataran gelap di sisi dekat Bulan. Di sini, suhu malam turun hingga 96,2 Kelvin (sekitar -176,95°C) dibandingkan suhu 131,7 Kelvin (sekitar -141,45°C) yang tercatat pada tahun 2022. Penurunan suhu ini dihubungkan dengan perubahan radiasi yang dipancarkan dari Bumi selama lockdown.
Baca juga: Penelitian Terbaru: Seluruh Permukaan Bulan Tertutup Air, Bukan Hanya di Kutubnya
Hubungan antara Aktivitas di Bumi dan Suhu Bulan
Lockdown global yang mengakibatkan berkurangnya aktivitas manusia, seperti transportasi, industri, dan kegiatan ekonomi lainnya, berdampak pada penurunan emisi gas rumah kaca. Ini memicu penurunan radiasi yang dipancarkan dari Bumi, atau yang dikenal sebagai terrestrial radiation. Biasanya, radiasi dari Bumi memantulkan kembali energi panas ke angkasa, dan sebagian dari radiasi ini mencapai Bulan. Dengan berkurangnya aktivitas manusia, radiasi yang dipancarkan dari Bumi juga berkurang, sehingga memengaruhi suhu permukaan Bulan pada malam hari.
Para peneliti menegaskan bahwa selama periode lockdown, ada penurunan emisi polusi dan gas rumah kaca secara signifikan, yang menyebabkan penurunan radiasi Bumi hingga 32 persen untuk aerosol dan 7 persen untuk refleksi sinar dari atmosfer. Dampak dari penurunan ini terlihat pada suhu permukaan Bulan yang biasanya menerima radiasi dari Bumi di malam hari. Suhu malam hari di Bulan bisa turun hingga 0,37 derajat Kelvin atau sekitar minus 273 derajat Celcius sebagai respons terhadap perubahan ini.
Implikasi Global dan Kosmik
Penemuan ini tidak hanya penting untuk memahami bagaimana lockdown global memengaruhi Bumi, tetapi juga membuka wawasan baru tentang bagaimana perubahan aktivitas manusia dapat berdampak pada benda-benda langit di luar angkasa. Studi ini menggarisbawahi hubungan erat antara aktivitas di Bumi dengan perubahan lingkungan di luar angkasa, termasuk Bulan.
Penelitian ini juga mendorong ilmuwan untuk memikirkan ulang model atmosfer dan lingkungan yang ada. Jika aktivitas manusia di Bumi dapat mempengaruhi suhu Bulan, ada peluang untuk mempelajari perubahan iklim Bumi melalui pengamatan suhu di Bulan. Sebagaimana disampaikan oleh para peneliti dalam penelitian mereka, “Bulan mungkin telah mengalami efek dari lockdown COVID-19, yang divisualisasikan sebagai penurunan anomali dalam suhu permukaan malam hari selama periode tersebut.”