- Burung laut Arktik [Sterna paradisae] adalah juara migrasi burung terjauh sedunia. Dia mampu terbang dari Kutub Utara ke Selatan setiap musim dingin. Jarak terbangnya bisa mencapai 90 ribu km.
- Burung laut ini umumnya hidup selama 30 tahun. Artinya, total jarak terbang yang dilakukan seumur hidupnya setara dengan pergi ke bulan dan kembali ke bumi lebih tiga kali.
- Keistimewaan lainnya, dengan tubuh yang ringan dan ramping, burung laut Arktik piawai melakukan manuver di udara. Dia punya kemampuan terbang berhenti di udara atau hovering seperti burung kolibri.
- Burung Arktik umumnya tinggal di Kutub Utara. Mereka akan meninggalkan tempat berkembang biaknya di utara ketika memasuki musim dingin, lalu terbang jauh ke selatan memanfaatkan musim panas Antarktika.
Ada satu nama jenis yang harus disebut tatkala membicarakan migrasi burung. Burung laut Arktik [Sterna paradisae] adalah juara migrasi terjauh sedunia. Dia mampu terbang dari Kutub Utara ke Selatan setiap musim dingin. Jarak terbangnya bisa mencapai 90 ribu km.
Burung laut ini umumnya hidup selama 30 tahun. Artinya, total jarak terbang yang dilakukan seumur hidupnya setara dengan pergi ke bulan dan kembali ke bumi lebih tiga kali.
Keistimewaan lainnya, dengan tubuh yang ringan dan ramping, burung laut Arktik piawai melakukan manuver di udara. Dia punya kemampuan terbang berhenti di udara atau hovering seperti burung kolibri.
Berat burung laut Arktik hanya sekitar 1 ons. Panjang dari kepala sampai ekor sekitar 30 cm. Namun rentang sayapnya bisa mencapai lebih dari 75 cm. Sementara kakinya amat pendek. Sepertinya burung laut Arktik memang didisain untuk lincah menari di udara dan pandai memanfaatkan angin. Burung ini diciptakan untuk hidup di langit dan bukan di tanah.
Baca: Tangguh! Burung Ini Mampu Terbang 10 Bulan Tanpa Mendarat

Mengejar matahari
Seperti namanya, burung Arktik umumnya tinggal di Kutub Utara. Mereka akan meninggalkan tempat berkembang biaknya di utara ketika memasuki musim dingin, lalu terbang jauh ke selatan memanfaatkan musim panas Antarktika.
Selama musim dingin, belahan bumi utara menjauhi matahari. Berbeda dengan kawasan ekuator, yang siang dan malam relatif sama lamanya. Di wilayah kutub, malam bisa berlangsung berbulan-bulan.
Para ahli menduga, burung Arktik mengandalkan keberadaan sinar matahari saat mencari makan. Sinar matahari yang cukup akan menerangi tanah dan permukaan laut yang memudahkan mereka melihat makanan.
Bentuk tubuhnya yang ramping, dengan berat tak lebih dari sebuah pisang, membuatnya mudah diterbangkan angin. Faktor yang menguntungkan itu, membuatnya bisa terbang jarak jauh tanpa memerlukan banyak tenaga.
Mereka juga sering memanfaatkan angin dari belakang untuk menghemat energi. Saat melewati Samudera Atlantik, rute terbangnya berbentuk huruf S, yang menjadi bukti jenis ini memanfaatkan angin yang bertiup dari kedua sisi khatulistiwa.
Baca: Rekor. Burung Ini Terbang Tanpa Henti Sejauh 13.560 Km

Tidur sambil terbang
Burung Arktik bisa tidur sambil terbang. Mengutip situs CornellLab of Ornithology, fenomena ini disebut unihemispheric slow-wave sleep [USWS].
“Kegiatan mengistirahatkan separuh otak pada satu waktu, sementara separuh yang lain terjaga,” jelas tulisan tersebut.
Dengan kemampuan unik ini, burung Arktik mampu terbang sejauh seribu mil per hari atau sekitar 1.600 km per hari.
Bulan September hingga November adalah waktu mereka meninggalkan belahan bumi utara menuju belahan selatan. Bulan April adalah bulan mereka kembali lagi ke utara. Bulan Juni, mereka telah sampai di tempat berkembang biak di utara. Sementara pada Juli dan Agustus adalah bulan yang sibuk untuk bersarang dan membesarkan anak.
Reputasi istimewa burung Arktik dalam hal migrasi terjauh, telah diketahui lama. Pada 1915, sebuah ekspedisi laut menemukan bukti-bukti itu meski rute terbangnya belum bisa diketahui. Riset ini diterbitkan di Ecology and Evolution edisi 2019.
“Sterna paradisae merupakan jenis migrasi yang melakukan perjalanan tahunan terpanjang di Bumi. Perjalanan dari tempat bertelurnya di Northern Arctic menuju Antarctic dalam pengembaraannya,” jelas Thomas Alerstam dan kolega, di jurnal tersebut.
Seiring berkembangnya teknologi, para peneliti akhirnya mengetahui rutenya dengan cara menempelkan geolocator kecil kurang dari 1,5 gram pada kaki burung. Pada 2009, sebanyak 11 ekor burung laut Arktik dipasangi geolocator.
Selain berhasil memperbaiki catatan rekor jarak migrasi sebelumnya hanya separuhnya, penelitian itu juga menemukan waktu migrasi ke selatan berlangsung lebih lama dan lebih jauh dibanding migrasi ke utara.
Juga diketahui, burung Arktik singgah selama hampir satu bulan di Samudera Atlantik Utara, baru setelah itu menuju selatan. Migrasi ke selatan ditempuh dalam kurun sekitar tiga bulan, sedangkan migrasi ke utara kurang dari 1,5 bulan.
Diketahui pula bahwa burung Arktik memanfaatkan area dengan konsentrasi klorofil tinggi. Bagi mereka ini adalah wilayah kaya ikan.
Baca juga: Ilmuwan Bongkar Mitos: Dodo Bukan Burung Bodoh

Terbang tanpa henti
Pada 2019, kembali peneliti memasang geolocator pada 53 burung Arktik. Diketahui, selama menyeberangi Samudera Hindia mereka terbang nonstop selama 24 jam, menempuh jarak 8.000 km. Makan dilakukan sambil terbang.
Sementara penelitian pada 2023 lalu ada upaya mengkaji dampak perubahan iklim terhadap kelangsungan hidupnya. Menurut peneliti, kemungkinan burung ini mampu mengatasi bahaya tersebut.
“Burung Arktik bergantung pada lautan yang banyak memiliki ikan sebagai pakannya, es di laut sebagai tempat beristirahat, serta angin yang berhembus selama penerbangan,” jelas Joanne Morten, dari Universitas Exeter, Inggris, dikutip dari Science Daily.
Burung laut Arktik adalah jenis paling lama mendapat sinar matahari dibanding yang lain. Ia dianggap lebih tangguh karena kemampuan bermigrasinya dan bisa hidup di wilayah sangat luas.
Studi: Manusia Memiliki Andil Punahnya Jenis Burung Tidak Terbang