- Aceh memiliki sejumlah persoalan lingkungan yang harus diselesaikan. Terutama, bencana banjir, konflik manusia dengan satwa, hingga berkurangnya tutupan hutan. Permasalahan ini, harus menjadi fokus para calon gubernur.
- Lukmanul Hakim, Manager Geographic Information System [GIS] Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh [HAkA], menjelaskan Aceh memiliki luas hutan 3,5 juta hektar. Namun pada 2003, berkurang menjadi 2,94 juta hektar.
- Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia [Walhi] Aceh, Ahmad Shalihin, berharap isu lingkungan termasuk hutan, menjadi topik debat pertama calon gubernur dan wakil gubernur pada 25 Oktober 2024.
- Komisi Independen Pemilihan [KIP] Aceh, telah menetapkan dua pasangan calon [paslon] Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Aceh, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi dan Muzakir Manaf- Fadhlullah.
Aceh memiliki sejumlah persoalan lingkungan yang harus diselesaikan. Terutama, bencana banjir, konflik manusia dengan satwa, hingga berkurangnya tutupan hutan. Permasalahan ini, harus menjadi fokus para calon gubernur.
Lukmanul Hakim, Manager Geographic Information System [GIS] Yayasan Hutan Alam dan Lingkungan Aceh [HAkA], menjelaskan Aceh memiliki luas hutan 3,5 juta hektar. Namun pada 2003, berkurang menjadi 2,94 juta hektar.
“Aceh kehilangan tutupan hutan mencapai 610 ribu hektar,” terangnya, Rabu [16/10/2024].
Berkurangnya tutupan hutan ini berdampak pada meningkatnya konflik manusia dengan satwa liar. Balai Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Aceh mencatat, sejak 2019 hingga Oktober 2023, telah terjadi 787 konflik atau interaksi negatif antara manusia dengan satwa liar dilindungi. Satwa yang kerap berkonflik adalah gajah, harimau, dan orangutan sumatera.
Baca: Tutupan Hutan Aceh Berkurang, Bencana Alam Mengancam
Isu lingkungan jadi perhatian
Direktur Wahana Lingkungan Hidup Indonesia [Walhi] Aceh, Ahmad Shalihin, berharap isu lingkungan termasuk hutan, menjadi topik debat pertama calon gubernur dan wakil gubernur pada 25 Oktober 2024.
“Isu lingkungan dimasukkan dalam visi-misi mereka. Namun, harus disampaikan mendalam,” terangnya, Selasa [15/10/2024].
Selama ini, persoalan akibat kerusakan lingkungan menguras anggaran daerah. Anehnya, penanganan bencana masih bersifat emergency response, tanpa menyelesaikan masalah utama.
“Banjir yang terjadi selama ini dikatakan karena curah hujan tinggi, atau anomali cuaca. Padahal karena kebijakan Pemerintah Aceh yang keliru. Semua bisa dicegah dengan menjaga hutan dan lingkungan.”
Terkait konflik satwa, catatan Walhi menunjukkan interaksi negatif ini terjadi di 18 dari 23 kabupaten/kota di Aceh.
“Penangangannya masih standar, hanya menggiring satwa tersebut pindah ke tempat lain. Berikutnya, satwa ini berkonflik dengan masyarakat di daerah lain, atau hanya memindahkan konflik.”
Selain itu, pertambangan emas ilegal yang terjadi di tujuh kabupaten/kota, hingga saat ini belum ada solusi.
“Kegiatan ini telah merusak semua aspek kehidupan masyarakat dan harus menjadi perhatian Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh kedepan,” ujar Shalihin.
Baca: Aceh Banjir Lagi, Perbaikan Lingkungan Harus Dilakukan
Samsul Rizal, warga Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya, Aceh, berharap gubernur dan wakil terpilih tetap tidak mengizinkan pertambangan emas atau lainnya di Beutong Ateuh Banggalang.
“Kami ingin hutan dan lingkungan kami bebas dari segala pertambangan dan kegiatan merusak lainnya. Bagi kami warga Beutong Ateuh, membuka tambang sama dengan menciptakan neraka,” ujarnya, Selasa [15/10/2024].
Baca: Aceh Selatan Banyak Kehilangan Tutupan Hutan, Mengapa?
Prioritaskan lingkungan
Komisi Independen Pemilihan [KIP] Aceh, telah menetapkan dua pasangan calon [paslon] Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Aceh, Bustami Hamzah-Fadhil Rahmi dan Muzakir Manaf- Fadhlullah.
Sejumlah pihak berharap, paslon yang terpilih akan mengutamakan lingkungan dalam program kerja lima tahun mendatang.
“Bencana yang melanda sejumlah daerah di Aceh, umumnya diakibatkan rusaknya hutan dan lingkungan. Ahli lingkungan mengingatkan, merusak hutan sama dengan mengundang bencana,” kata Direktur Yayasan Apel Green Aceh, Rahmad Syukur, Rabu [16/10/2024].
Beberapa proyek infrastruktur di Aceh juga mengancam hutan, seperti pembukaan jalan.
“Pasangan yang terpilih harus mengutamakan kelestarian lingkungan dan hutan. Jangan biarkan anggaran terserap justru untuk penanganan bencana alam,” tandasnya.
Tambang Emas Ilegal Bertebaran di Aceh, Belum Tersentuh Hukum?