Mongabay.co.id

Asyiknya Melihat Warna-warni Kelinci Laut Padangbai

Semua orang pasti sepakat, bahwa yang namanya hewan kelinci pasti merujuk pada kata lucu, imut, dan menggemaskan. Apalagi jika kita memegang bulunya yang lembut, seakan tidak ingin berhenti untuk mengelusnya. Tingkahnya yang lucu, membuatnya disayang banyak orang. Jenisnya pun cukup beragam, dari jang bulunya tipis, sampai kelinci ras, yang mempunyai bulu yang panjang. Yah, seperti itulah gambaran dari kelinci darat.

Tetapi tahu kah anda, jika laut biru yang luas, juga mempunyai kelinci, yang juga biasa dikenal sebagai nudibranch. Sama seperti kelinci darat, si kelinci laut juga mempunyai jenis yang cukup beragam. Dan daerah Padangbai di Bali, merupakan salah satu spot diving, yang juga banyak ditemukan beragam jenis kelinci laut.

baca : Padang Bai, Destinasi Menyelam yang Menawan

 

Sepasang kelinci laut jenis Chromodoris kunei di perairan Padangbai, Bali. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Sejatinya, nudibranch adalah hewan yang memiliki badan lunak. Bentuk dewasanya tidak memiliki cangkang atau operculum. Kata nudibranchia berasal dari gabungan kata bahasa latin nudus yang berarti telanjang, dan kata bahasa Yunani brankhia yang berarti insang.

Kelompok ini memang memiliki insang yang dapat dilihat dengan mata karena tidak tersembunyi di dalam tubuh. Nudibranchia memiliki kepala bertentakel, yang sangat sensitif terhadap sentuhan, rasa, dan bau. Seperti siput darat, ia memiliki rhinophora berbentuk seperti pentungan dan berperan untuk mendeteksi bau.

baca : Inilah Stargazer, Ikan Bermuka Unik

 

Sepasang kelinci laut berjenis Chromodoris annae di perairan Padangbai, Bali. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Semua anggotanya hermafrodit, tetapi jarang melakukan  pembuahan  sendiri. Nudibranchia karnivora. Beberapa memangsa spons, yang lain Hydroida, atau Bryozoa, dan beberapa kanibal, memakan siput air lainnya, dan pada situasi tertentu, bahkan anggota spesies mereka sendiri. Bentuk tubuh bervariasi. Ukuran berkisar antara 40 hingga 600 mm.

Mereka terdapat di seluruh dunia pada semua kedalaman, tetapi mereka mencapai ukuran terbesar dan bervariasi pada perairan hangat dan dangkal.

baca : Eksotisnya Naga Kecil dari Selat Lembeh

 

Seekor kelinci laut jenis Chromodoris reticulata di perairan Padangbai, Bali. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Di antara mereka, dapat ditemukan makhluk paling berwarna-warni di bumi. Karena siput air, melakukan evolusi, dan kehilangan cangkang mereka, karena itu mereka perlu mencari cara melindungi diri, yaitu kamuflase. Caranya dengan melalui warna tubuh, yang membuat mereka tidak kelihatan atau menakuti predator karena mereka terlihat tidak enak atau beracun.

Karakter bawah air Padangbai yang tidak terlalu dalam dengan keragaman karang yang cukup baik, menjadikannya rumah yang nyaman bagi para kelinci laut ini. Para pehobi fotografi underwater, tidak akan sulit menentukan spot diving di Bali, jika ingin mencari si kelinci laut ini karena jawabannya adalah Padangbai.

baca : Uluna, Surga yang Tersembunyi di Minahasa

 

Seekor kelinci laut jenis Nembrota sp di perairan Padangbai, Bali. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Banyak jenis kelinci laut yang fotogenic ada di Padangbai, seperti nembrota, chromodoris, dan phyllidiella. Bagian tubuh nudibranch paling banyak diincar untuk diabadikan selain dari warna tubuhnya adalah antenanya yang menyerupai telinga kelinci.

Tetapi jika ingin mencari si kelinci laut, para diver juga harus membuka mata lebar-lebar. Ini karena kebanyakan kelinci bertubuh kecil, walaupun ada yang berukuran besar (600 mm). Bahkan beberapa diantaranya berukuran sangat-sangat kecil. Sehingga untuk mengabadikannya, butuh usaha yang ekstra.

Lepas dari semua kesulitan itu, si kelinci laut ini memang layak untuk diperjuangkan. Ada kepuasan yang tak terkira, jika kita bisa mendapatkan foto nudibranch, yang berukuran sangat kecil, dengan kualitas yang bagus dan tajam.

baca : Dive Tag, Suvenir Menyelam untuk Mendukung Konservasi Tulamben

 

Seekor kelinci laut jenis Phyllidiella sp di perairan Padangbai, Bali. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version