Mongabay.co.id

Asian Games saat Musim Kemarau, Bagaimana Antisipasi Asap di Palembang?

Informasi soal Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, banyak di Jakarta, salah satu di Jl Asia Afrika ini, beton monoret mangkrak disulap jadi papan informasi. Foto: Sapariah Saturi/ Mongabay Indonesia

 

Pada 18 Agustus 2018, Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga negara-negara Asia atau Asian Games 2018. Perhelatan akbar ini akan berlangsung di Jakarta dan Palembang (Sumatera Selatan). Sumsel, merupakan salah satu provinsi rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Pada 2015, karhutla Indonesia terluas di Sumsel sekitar 600.000-an hektar, baik lahan gambut maupun mineral.

Kekhawatiran mengenai gangguan asap saat pelaksanaan Asian Games di Palembang, muncul terlebih perkiraan BMKG, awal mula kemarau pada pertengahan 2018..

Sejak awal, Presiden Joko Widodo mengingatkan agar seluruh pihak bekerja keras agar acara berjalan lancar tanpa terganggu asap.

”Ini perlu saya ingatkan lagi, jangan sampai perhelatan itu ada asap, ada kebakaran lahan dan hutan, hingga mengganggu image, juga mungkin bisa mengganggu penerbangan,” kata presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Karhutla di Istana, awal Februari lalu.

Dia meminta, gubernur memastikan para pengelola lahan atau kawasan wajib menjaga wilayah kerja masing-masing, menyiapkan sarana dan prasarana, maupun personil memadai.

Presiden, menekankan, penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran perlu tegas, tanpa pandang bulu, baik pidana maupun perdata.

”Saya minta ini jadi catatan. Sekali lagi, persiapan harus segera dimulai. Jangan menunggu saat kejadian baru kita bergerak,” katanya.

Kata presiden,  perlu ada kolaborasi dari TNI, polri, masyarakat, pemerintah daerah dan pemegang izin konsesi untuk meningkatkan kewaspadaan dan patroli.

”Sejak awal (wilayah-wilayah itu), saya sudah minta daerah dijagain,” kata Siti Nurbaya, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, pekan lalu.

Berdasarkan data KLHK, ada 163 desa di Sumsel dan Jambi, kalau kebakaran, asap akan mengarah ke Stadion Jakabaring, Palembang. Siti pun mengatakan, telah berkoordinasi dengan gubernur untuk bersama-sama menjaga agar tak terjadi kebakaran.

Raffles B. Panjaitan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK mengatakan, pengendalian karhutla kini sudah berada pada tingkat daerah, yakni Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan.

Tahun ini, katanya, anggaran kebakaran hutan di Direktorat Perubahan Iklim Rp199 miliar, Rp95 miliar ada di pusat, Rp104 miliar terbagi di balai dan UPT daerah.

”Jika tahun lalu semua masih saya tangani. Sekarang, dengan kebijakan keuangan (penanganan) kalau ada di balai harus dilakukan di balai. Semoga ini tidak macet, harapannya penanganan bisa makin cepat,”  katanya.

 

Kaka merupakan satu dari tiga maskot Asian Games 2018. Kaka adalah seekor badak bercula satu (Rhinoceros Sondaicus) yang merepresentasikan kekuatan. Kaka mengenakan pakaian tradisional dengan motif bunga khas Palembang. Sumber: Asian Games 2018.id

 

Pertengahan 2018 mulai kemarau

 

Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), kemungkinan terjadi penurunan hujan mulai Juni. Meski demikian, Kalimantan Barat ada kemungkinan kemarau lebih awal, kemungkinan April.

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG memprediksi, masa kering atau menjelang kemarau terjadi pertengahan 2018. Jadi, katanya, pemerintah perlu memperhatikan kawasan rentan kebakaran hutan, kebun hingga lahan.

”Daerah yang perlu diwaspadai Kalimantan Barat. Diperkirakan akan mengalami kondisi hujan signifikan di bawah normal. Anomali di Kalbar,” katanya.

Meski dalam dua tahun terakhir kondisi Sumatera cukup positif, alias karhutla tak dibarengi kabut asap, tetapi Sumsel perlu waspada karena ada potensi dan rentan karhutla.

Adapun, daerah dengan wilayah rentan dan sangat rentan terbakar adalah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Daerah di sekitar garis khatulistiwa kini memasuki kemarau periode pertama, seperti Riau, Kalbar dan Kalteng yang memiliki pola hujan ekuatorial. Terjadi pada Januari-Maret (kemarau pertama), lalu Maret-Mei masuk musim penghujan. Pada Juni-September, memasuki kemarau kedua yang lebih kering. BNPB memprediksi,  karhutla meningkat pada periode kedua musim kemarau ini.

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Humas BNPB mengingatkan, puncak kemarau terjadi penyelenggaraan Asian Games, hingga meningkatkan potensi kabut asap. ”(Stadion Jakabaring) dikelilingi 146 desa jika terjadi kebakaran, asap bisa menutupi venue,” katanya.

BNPB telah menyiapkan helikopter water boombing dan hujan buatan untuk mencegah kebakaran. Helikopter mampu mengangkut air 3.000-4.000 liter sekali terbang. ”Mei kita sudah siap semua untuk Asian Games.”

Dia bilang, kemarau periode kedua akan lebih panjang dan lebih kering. Pembelajaran penanganan karhutla dari 2013-2015, katanya,  mudah-mudahan bisa jadi pengalaman. ”Kita sudah tahu cara antisipasi, daerah yang terbakar ya itu-itu saja,”  katanya, seraya bilang, penegakan hukum penting jadi instrumen mencegah dan menindak.

 

 

Siaga darurat

Ancaman karhutla terus meningkat, hingga kini, sudah ada empat provinsi menetapkan status siaga darurat, yakni Sumsel (Februari-Oktober), Riau (Februari-Mei), Kalbar (Januari-Desember), dan Kalteng (Februari-Mei).

Penetapan status siaga darurat oleh gubernur  berdasarkan pertimbangan dari beberapa kaupaten/kota menetapkan siaga darurat karhutla. ”Dengan pemberlakuan siaga darurat, ada kemudahan akses dalam penanganan,” ucap Sutopo. Dengan begitu, katanya, pengerahan personil, komando, logistik, anggaran dan dukungan bisa dilakukan pemerintah pusat.

Nazir Foead, Kepala Badan Restorasi Gambut juga bicara karhutla. Guna mengantisipasi kebakaran keseluruhan, katanya, BRG sedang mendata ulang sekat-sekat kanal, sumur bor, dan infrastruktur pembasahan yang sedang dibangun. “Apakah masih berfungsi dengan baik atau sudah rusak?”

Menurut dia, ada tiga langkah utama BRG mengantisipasi kebakaran, pertama, pendataan ulang areal rawan terbakar di wilayah target restorasi gambut. ”Secara periodik kami mengamati keberadaan titik api dan tinggi muka air di lahan gambut.”

Kedua, membentuk posko pemantauan dan patroli kebakaran di desa-desa gambut rawan kebakaran. Adapun, pembangunan posko terutama pada wilayah yang belum memiliki posko serupa dan berbasis masyarakat setempat.

”Koordinasi dengan satgas karhutla di setiap provinsi terus kami lakukan.”

Ketiga, BRG akan mempercepat pembangunan sekat kanal di lokasi yang belum terbakar, kering dan berbahaya. ”Nanti lewat pemprov, kita upayakan April sudah terbangun, hingga sebelum kemarau datang sudah banyak sekat,” katanya.

Berdasarkan pantauan BRG, wilayah dengan sekat kanal masih aman, tak ada kebakaran lahan. Namun, katanya, dari luas target BRG 2,5 juta hektar lahan, ada beberapa wilayah memang ada titik api.

”Pembangunan bertahap, yang terbakar belum dibangun. Kita cukup encourage yang sudah terbangun. Cukup aman tetapi bukan jaminan.”

Dia bilang, kala kemarau tiba secara perlahan air gambut akan turun, apalagi jika tak ada tutupan lahan. Tahun ini, BRG akan melakukan revegetasi. ”Revegetasi penting agar kelembapan tanah bisa terjaga di musim panas.”

 

Dalam kunjungan ini, Jokowi minta perusahaan perusahaan yang lalai membiarkan lahannya terbakar diberikan sanksi tegas. Foto: Humas Pemkab OKI

 

 

Belum aman asap

Teguh Surya, Direktur Eksekutif Yayasan Madani menyebutkan, pendekatan dengan pemadaman kebakaran itu tidaklah efektif. Hal utama harus dilakukan, katanya, pencegahan melalui memantau gambut.

”Kami lihat efek pencegahan belum cukup siap untuk menghadapi situasi kering di pertengahan tahun nanti. Potensi (karhutla) sangat besar,” katanya.

Menurut dia, kerusakan gambut puluhan tahun tidak akan selesai dengan komitmen baru berlangsung dua tahun.  Upaya pencegahan itu, katanya,  harus dipastikan tepat sasaran dan berdampak, dengan titik restorasi tepat dan pembangunan sekat kanal juga tepat.

”Per 2015, ada 10 juta hektar gambut diduga kuat sudah rusak. Luasan ini ‘bensin’ lho (ketika panas, bisa terbakar). Sementara target kita cuma 2 juta, itu seperlima saja.”

Berdasarkan analisa Walhi Riau, sepanjang 2018 ada sekitar 123 hotspot berada di lahan gambut yang memiliki tingkat confidence di atas 70%, tersebar di Pelalawan, Kepulauan Meranti, Indragiri Hilir, Siak, Dumai, Indragiri Hulu, Bengkalis dan Rokan Hulu.

Sebanyak 25 hotspot tersebar di konsesi, 13 titik di Nasional Timber& Forest Production, delapan titik PT Bhara Induk, tiga di PT Riau Andalan Pulp and Paper dan satu titik di Bina Daya Bintara.

Devi Indriani, dari Walhi Riau, mengatakan, BRG seharusnya bisa bersinergi penuh dengan pemerintah, masyarakat dan lembaga lain dalam restorasi gambut.

Pemulihan gambut, katanya,  hanya akan kesia-siaan jika tidak menindak sumber kerusakan gambut.” Itulah korporasi skala besar yang mengeksploitasi ekosistem gambut dan penyebab kerusakan lingkungan hingga kebakaran,” katanya.

 

Foto utama: Informasi soal Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang, banyak di Jakarta, salah satu di Jl Asia Afrika ini, beton monorel mangkrak disulap jadi papan informasi. Foto: Sapariah Saturi/ Mongabay Indonesia

Exit mobile version