Mongabay.co.id

Inilah Lady Bug, Sama Nama, Tapi Beda Alam

Mungkin hanya sebagian orang saja yang pernah mendengar nama dari hewan ini, tetapi lain halnya bila melihat bentuknya. Namanya adalah lady bug, tetapi orang awam biasa mengenalnya dengan sebutan kepik, walaupun ini sama sekali bukan bangsa kepik, karena hewan mungil ini masuk ke dalam jenis kumbang, yaitu kumbang koksi. Lady bug cukup banyak dijumpai di sekitar kita, terutama di perkebunan dan padang ilalang.

Ada sekitar 5000 species yang berbeda dari lady bug ini, yang terdebar di seluruh dunia. Selain dikenal sebagai lady bug, serangga ini juga bernama lain lady beetle atau ladybird beetle. Serangga terlihat sangat cantik dengan motif dan warna tubuh yang bermacam-macam.

baca : Hebohnya Anak-anak Dikelilingi Serangga Eksotis Ini

 

Lady bug atau kumbang koksi. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Kebanyakan orang sangat menyukai serangga ini, karena bentuknya yang cantik itu, selain juga hewan ini tidak berbahaya bahkan untuk anak bayi sekalipun. Tetapi para petani menyukainya, karena beberapa species dari serangga ini memakan serangga kecil yang menjadi hama pertanian. Satu lady bug saja, bisa memakan 5000 hama dalam satu kali masa hidupnya.

Walaupun ada juga dari beberapa species ladybug yang memakan daun, sehingga juga bisa menjadi hama bagi para petani. Ukuran terbesar dari ladybug adalah 1 cm saja.

Predator utama dari serangga cantik ini adalah burung, laba-laba, ataupun serangga lain yang lebih besar ukurannya. Ladybug sering berpura-pura mati jika bertemu para predatornya ini.

baca : 25 Makhluk Hidup Terbesar di Planet Bumi (Bagian 1)

 

Ada sekitar 5000 jenis spesies lady bug atau kumbang koksi. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Kumbang koksi memiliki penampilan yang cukup khas sehingga mudah dibedakan dari serangga lainnya. Tubuhnya berbentuk nyaris bundar dengan sepasang sayap keras di punggungnya. Sayap keras di punggungnya berwarna-warni, namun umumnya berwarna mencolok ditambah dengan pola seperti polkadot.

Sayap kerasnya yang berwarna-warni itu sebenarnya adalah sayap elitra atau sayap depannya. Sayap belakangnya berwarna transparan dan biasanya dilipat di bawah sayap depan jika sedang tidak dipakai.

Saat terbang, ia mengepakkan sayap belakangnya secara cepat, sementara sayap depannya yang kaku tidak bisa mengepak dan direntangkan untuk menambah daya angkat. Sayap depannya yang keras juga bisa berfungsi seperti perisai pelindung.

Kumbang koksi memiliki kaki yang pendek serta kepala yang terlihat membungkuk ke bawah. Posisi kepala seperti ini membantunya saat makan hewan-hewan kecil seperti kutu daun. Di kakinya juga terdapat rambut-rambut halus berukuran mikroskopis (hanya bisa dilihat dengan mikroskop) yang ujungnya seperti sendok. Rambut ini menghasilkan bahan berminyak yang lengket sehingga kepik bisa berjalan dan menempel di tempat-tempat sulit seperti di kaca atau di langit-langit.

baca : Begini, Reaksi Satwa Liar Saat Gerhana Matahari Total

 

Lady bug atau kumbang koksi. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Seperti kebanyakan serangga, kumbang koksi di wilayah empat musim juga melakukan hibernasi (tidur panjang di musim dingin). Kumbang koksi biasanya berkumpul dalam jumlah besar di tempat-tempat seperti di bawah balok kayu, kulit batang, atau timbunan daun saat berhibernasi. Selama periode tidur panjang itu, mereka bertahan dengan memanfaatkan persediaan makanan di tubuhnya

Pada kepik pemakan daun, betina yang baru bertelur di suatu tanaman akan meninggalkan pola gigitan pada daun agar tidak ada betina lain yang bertelur di tanaman yang sama. Di wilayah empat musim, jika kepik betina tidak berhasil menemukan tanaman yang cocok hingga menjelang musim dingin, maka kepik betina akan menunda pelepasan telurnya hingga musim dingin usai.

Ladybug sebagai anggota dari ordo Coleoptera (kumbang) mengalami metamorfosis sempurna: telur, larva, kepompong, dan dewasa. Telurnya berbentuk lonjong dan berwarna kuning. Telur-telur ini biasanya menetas sekitar seminggu setelah pertama kali dikeluarkan. Larva umumnya memiliki penampilan bertubuh panjang, diselubungi bulu, dan berkaki enam. Larva ini hidup dengan makan sesuai makanan induknya dan ketika mereka bertumbuh semakin besar, mereka melakukan pergantian kulit.

Larva yang sudah sampai hingga ukuran tertentu kemudian akan berhenti makan dan memasuki fase kepompong pada usia dua minggu sejak pertama kali menetas. Kepompong ini biasanya menempel pada benda-benda seperti daun atau ranting dan berwarna kuning dan hitam. ladybug dewasa selanjutnya akan keluar dari kepompong setelah sekitar satu minggu. Sayap depan yang baru keluar masih rapuh dan berwarna kuning pucat sehingga ia akan berdiam diri sejenak untuk mengeraskan sayapnya sebelum mulai berakivitas.

 

Sea lady bug adalah salah satu jenis amphipoda. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Dan ternyata, yang namanya lady bug tidak hanya ada di daratan saja. Di laut pun ada yang bernama ladybug. Sea ladybug adalah salah satu jenis amphipoda. Tubuhnya yang bermotif polkadot dan cantik itulah yang membuat si amphipoda ini juga dikenal dengan nama ladybug laut. Yang terbesar hanya mencapai ukuran 3 milimeter saja. Hewan ini mempunyai habitat di algae dan sea apple, sponge ataupun di tunicate.

Amphipoda adalah krustasea malacostracan tanpa karapas dengan badan lateral terkompresi. Kebanyakan amphipod ini mempunyai ukuran yang cukup kecil.

 

Sea lady bug adalah salah satu jenis amphipoda. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Ada lebih dari 9.500 spesies amphipoda yang diketahui, dan kebanyakan adalah hewan laut, walaupun juga ditemukan di hampir semua lingkungan perairan. Beberapa spesies, yaitu sekitar 1.900 hidup di air tawar, dan bahkan ada juga yang termasuk hewan darat dan sandhoppers seperti Talitrus saltator.

Tubuh sebuah amphipod dibagi menjadi 13 segmen, yang dapat dikelompokkan ke dalam kepala, dada dan perut. Kepala menyatu dengan dada, dan terdapat dua pasang antena dan sepasang mata majemuk sessile, dan bagian mulutnya sebagian besar tersembunyi di bawah kepala.

Karena kecilnya, si cantik dari laut ini cukup sulit untuk ditemukan. Selain dari kemampuannya untuk beradaptasi secara fisiologis terhadap tempat di mana ia tinggal. Dan hewan ini cukup mudah di dapat di lautan nusantara.

 

Sea lady bug adalah salah satu jenis amphipoda. Foto : Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version