Mongabay.co.id

Inilah Bobtail Squidfish, Cumi-Cumi Mungil Yang Cantik

Walaupun sama-sama mempunyai nama bob di depannya, tetapi makhluk ini bukanlah kerabat ataupun teman dari si legenda music reggae bob marley, makhluk ini bahkan tidak bisa tinggal di daratan dengan udara terbuka. Dia akan mati dalam beberapa saat, apabila tubuhnya keluar dari habitatnya.

Mahluk ini tergolong dalam kelas Cephalopoda, dan merupakan filum moluska. Berkerabat sangat dekat dengan sotong, mempunyai delapan lengan penghisap yang rata-rata berukuran kecil, yaitu 1-8 cm. dan nama mahluk itu adalah bobtail squidfish.

Bobtail squidfish adalah salah satu jenis squidfish yang memang berukuran cukup mungil yaitu hanya sebesar jempol orang dewasa, atau kurang lebih 2 inch. hidup di perairan dangkal pesisir Samudera Pasifik dan beberapa bagian dari Samudra Hindia dan Samudera Atlantik serta di perairan dangkal di pantai barat Cape Peninsula di Afrika Selatan.

baca : Cumi-Cumi, Si Kecil Cerdas dari Dalam Lautan

 

Seekor bobtail squidfish, cumi-cumi mungil di perairan Padangbai, Bali. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Seekor bobtail squidfish perairan Padangbai, Bali. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Seperti cumi-cumi, mereka juga bisa berenang dengan menggunakan sirip di mantel mereka atau dengan jet propulsi. Selain itu, Mereka juga dikenal sebagai dumpling squidfish (karena mantel bulat mereka) atau stubby squidfish.

Bobtail squidfish juga memiliki hubungan simbiosis mutualisme, atau hubungan saling menguntungkan dengan bakteri bioluminesensi (Aliivibrio fischeri), yang menghuni organ cahaya khusus di mantel cumi-cumi.

Bakteri diberi makan gula dan larutan asam amino oleh cumi-cumi sedangkan sebagai balasannya, si bakteri akan meniru cahaya bulan di malam hari dengan menyembunyikan siluet atau bayangan si cumi-cumi ketika dilihat dari bawah dengan mencocokkan jumlah cahaya yang mengenai bagian atas mantel.

baca : Seekor Cumi-cumi Raksasa Terlihat di Jepang

 

Seekor bobtail squidfish, cumi-cumi mungil di perairan Padangbai, Bali. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Intinya, Mereka memiliki organ-organ cahaya khusus di dalam mantel mereka yang bertindak sebagai filter untuk cahaya, yang memungkinkan mereka untuk menyesuaikan cahaya mereka dengan mencocokkan cahaya bulan.

Metode kamuflase ini adalah contoh pencitraan balik. Hal ini dipergunakan untuk menghindari para predatornya, ataupun sedang berburu mangsa. Dengan begitu maka baik predator ataupun buruannya tidak akan menyadari apabila si mungil ini berada di dekatnya.

Kemampuan menyamarkan dirinya ini, juga termasuk kemampuannya mengubur dirinya sendiri ke dalam pasir, sehingga benar-benar tersamar dengan permukaan dan warna pasirnya.

baca : Inilah 10 Makhluk ‘Aneh’ di Kedalaman Lautan

 

Seekor bobtail squidfish, cumi-cumi mungil di perairan Lembeh, Sulawesi Utara. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Seekor bobtail squidfish, perairan Padangbai, Bali. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Bobtail squidfish termasuk binatang nocturnal, yang artinya lebih aktif di malam hari. Dan kebiasaannya ini membuat nya juga semakin susah untuk ditemukan.

Mereka bersembunyi di siang hari dan cenderung menghabiskan hari-hari yang tersembunyi di dalam pasir. Jika mereka terganggu, mereka akan keluar dan mencoba berbaur sambil mengenakan mantel yang bertabur pasir untuk penyaaran. Jika mereka ketahuan, mereka akan berubah sepenuhnya menjadi putih dan meninggalkan awan tinta dalam upaya untuk melarikan diri.

Mereka cukup cerdas, karena memiliki otak yang sangat besar untuk ukuran tubuh mereka

Sang betina akan menghasilkan kurang lebih 400 telur (tergantung pada spesiesnya) dalam sekali musim bertelur. Telur ditutupi dengan pasir dan dibiarkan tanpa perawatan induknya.

 

Exit mobile version