Mongabay.co.id

Seekor Dugong ditemukan di Rupat Utara Bengkalis Riau. Bagaimana Kondisinya?

Seekor mamalia laut jenis Dugong (Dugong dugon)  atau  duyung  ditemukan mengambang  di Sungai Simpur, desa Suka Damai, Rupat Utara Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (4/9). Dugong seberat 120 kilogram tersebut ditemukan mati terapung oleh nelayan.

Abdul Kadir, pendamping perikanan budidaya, Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis, mengatakan bangkai mamalia laut yang kondisinya telah memutih itu ditemukan pertama kali oleh Suryanto Desa Suka Damai, Rupat Utara.

Pada saat itu nelayan tersebut diberi tahu oleh seorang Pekerja pencari kayu bakar yang sedang melintas di Sungai Simpur, desa Suka Damai, Rupat Utara. Pekerja tersebut mengaku melihat satu satwa laut mati yang terapung di tepi sungai. Karena tidak berani mendekat, ia kemudian naik ke daratan dan meminta pertolongan nelayan terdekat untuk memastikan satwa tersebut.

Mendengar laporan itu, nelayan tersebut kemudian turun menggunakan sampan dan membalikkan satwa dan memastikan bahwa satwa tersebut adalah dugong. ‘Ia yakin bahwa itu adalah dugong karena pernah melihat foto/gambar dugong dari sosialisasi Tim BPSPL pada 2017 lalu,” jelas Abdul.

baca : Miris.. Duyung Terdampar Di Pantai Ini Malah Dipotong-potong dan Dijual

 

Seekor mamalia laut jenis Dugong (Dugong dugon) atau duyung ditemukan mati mengambang oleh nelayan di Sungai Simpur, desa Suka Damai, Rupat utara Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (4/9/2018). Foto BPSPL Padang/Mongabay Indonesia

 

Seekor mamalia laut jenis Dugong (Dugong dugon) atau duyung ditemukan mati mengambang oleh nelayan di Sungai Simpur, desa Suka Damai, Rupat utara Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (4/9/2018). Foto BPSPL Padang/Mongabay Indonesia

 

Nelayan kemudian mengikat bangkai dugong tersebut di bakau dekat pelabuhan, lalu ia kembali ke darat untuk melaporkan penemuan ini ke Kantor desa dan menghubungi Babinsa. Setelah mendengar adanya laporan tersebut, Babinsa menyarankan agar dugong tersebut dilepas saja ke air. Nelayanpun mengikuti saran itu dan melepaskan kembali dugong ke tengah sungai,” katanya.

Kemudian barulah Abdul Kadir diberi tahu nelayan tersebut tentang penemuan dugong mati itu. Abdul kemudian memeriksa lokasi dimana nelayan itu menemukan dugong kemudian menghubungi BPSPL Padang.

“Setelah dicek di lokasi yang ditunjukkan, dugong tersebut sudah tidak terlihat lagi. Saya lalu meminta bantuan kepada 9 (sembilan) kapal nelayan yang akan melaut untuk menyisir sungai, mencari dugong,” sebutnya.

baca juga : Kisah Para Pemburu Dugong di Teluk Bogam

 

Seekor mamalia laut jenis Dugong (Dugong dugon) atau duyung ditemukan mati mengambang oleh nelayan di Sungai Simpur, desa Suka Damai, Rupat utara Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (4/9/2018). Dugong tersebut dibawa ke Pulau Kemunting untk dikuburkan. Foto BPSPL Padang/Mongabay Indonesia

 

Kemudian tim yang terdiri dari BPSPL Padang, UPTD Dinas Perikanan, dan WWF yang kebetulan ada kegiatan konsultasi Publik CKKP Rupat Utara di kantor kecamatan berangkat ke lokasi penemuan untuk melakukan verifikasi informasi. Tim mewawancarai nelayan yang menemukan dugong tersebut untuk memastikan satwa laut yang dilihat olehnya adalah dugong.

Pada saat itu nelayan mengatakan bahwa ciri-ciri satwa laut ia temukan dalam keadaan terbalik, kulitnya berwarna putih, mukanya mirip lembu, ada rambut-rambut pendek dan saat bangkai dibalik, punggungnya bersih tidak bersirip seperti ikan. Tim kemudian mengkonfirmasi informasi tersebut kepada Juraij, ahli dugong, dan ahli mengatakan ciri-ciri tersebut adalah dugong.

Setelah bangkai Dugong ditemukan, WWF berkordinasi dengan BPSPL Padang Satker Pekanbaru dan Juraij untuk memberikan asistansi kepada Abdul Kadir dan Abdul Rais dari UPTD Dinas Perikanan Tanjung Medang dalam pengukuran morfometrik dugong.

baca : Miris.. Masih Banyak Nelayan Berburu Duyung di Bintan Riau. Begini Ceritanya..

 

 

Petugas sedang melakukan pengukuran morfometrik terhadap seekor Duyung (Dugong dugon) yang mati mengambang di Sungai Simpur, desa Suka Damai, Rupat utara Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (4/9/2018). Foto BPSPL Padang/Mongabay Indonesia

 

Pengukuran dilakukan Abdul Kadir, Abdul Rais, Syahruddun dari UPTD Dinas Perikanan kabupaten Bengkalis serta Joko Sutrisno dan Charles dari kelompok pengawas masyarakat.

Juraij, tenaga ahli dugong dari Yayasan Lamun Indonesia (LAMINA) dan Dugong Seagrass Conservation Project (DSCP), memberikan asistensi via telepon saat proses pengukuran dilakukan.

Dari pengamatan awal yang dilakukan oleh Abdul Rais dari UPTD Dinas Perikanan Kabupaten Bengkalis, kondisi bangkai dugong saat itu sudah mulai membengkak, mengeluarkan cairan tubuh, dan berbau. Kulitnya sudah mulai mengelupas.

“Total panjang dugong dari kepala hingga ekor adalah 241 cm. Sudah mau dewasa. Jenis kelaminnya betina.” kata Juraij setelah mendapat laporan morfometrik dari Kadir.

menarik dibaca : Jokowi : Ikan Putri Duyung Hanya Cerita. Begini 20 Fakta Sebenarnya Tentang Duyung

 

Seekor duyung (Dugong dugon) dikuburkan di Pulau Kemunting setelah ditemukan mengambang di Seekor mamalia laut jenis Dugong (Dugong dugon) atau duyung ditemukan mati mengambang di Sungai Simpur, desa Suka Damai, Rupat utara Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (4/9/2018). Foto BPSPL Padang/Mongabay Indonesia

 

Sementara itu, Kepala BPSPL Padang Muhammad Yusuf mengatakan tim tidak mengetahui penyebab matinya dugong karena tidak dilakukan nekropsi. Ia menyebutkan kawasan Sungai Simpur memang merupakan habitat Dugong karena kaya akan padang lamun. “Kami sudah melakukan inisiasi pencadangan kawasan Sungai Simpur sebagai kawasan konservasi laut daerah yang meliputi tiga desa dimana dikawasan tersebut sering dijumpai Dugong,” sebut Yusuf.

Penemuan Dugong yang merupakan mamalia laut di perairan Rupat Utara ini merupakan yang kedua kalinya.

Sebelumnya pada pertengahan tahun 2017 lalu Dugong juga pernah ditemukan masyarakat. Pada saat itu banyak masyarakat yang mengambil dagingnya.

“Waktu itu masyarakat belum tahu hewan ini jenis langka dan dilindungi. Dengan kejadian tersebut BPSPL melakukan sosialisasi kepada masyarakat Rupat Utara terkait Dugong merupakan satwa dilindungi Makanya kemarin begitu ditemukan mereka menghubungi kami tidak lagi mengambil dan membagikan dagingnya, ” ungkap Abdul Kadir.

Di tahun yang sama juga ditemukan dua ekor pesut ditemukan terjaring dan mati di pesisir pantai Panipahan, Rokan Hilir Riau. Di tubuhnya terdapat luka lecet di sirip ekor dan bekas lilitan jaring di bagian leher.

 

Exit mobile version