Mongabay.co.id

Ada Penghuni Baru di Kebun Binatang Surabaya

 

 

Dumbo, nama itu ditulis oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, pada sebuah papan di samping kandang gajah betina bernama Lembang. Dumbo adalah bayi gajah sumatera jantan, lahir 22 Juli 2019 pukul 21.45 WIB, hasil perkawinan Lembang dengan Doa [jantan].

Total koleksi gajah sumatera Kebun Binatang Surabaya [KBS] menjadi 6 ekor, terdiri 3 jantan dan 3 betina. Semuanya berasal dari Taman Nasional Way Kambas, Lampung.

Kelahiran ini merupakan keberhasilan mengembangbiakkan satwa liar dilindungi: Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dan Appendix 1 CITES.

Risma menyebut, kelahiran anak gajah sumatera [Elephas maximus sumatranus] ini yang pertama, setelah KBS resmi mendapatkan izin Lembaga Konservasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan [KLHK], 17 Mei 2019 lalu. Selain gajah, jenis satwa lain berhasil dikembangbiakkan di tempat ini.

“KBS berhasil breeding komodo. Nah, komodo sudah ada satu permintaan dari Korea untuk pertukaran. Komodo izinnya dari Presiden. Selain itu, ada jalak bali dan bekantan yang dibiakkan juga di sini. Pemerintah Kalimantan Selatan meminta bekantan dari kami, padahal asal monyet belanda ini dari Kalimantan,” paparnya.

Risma juga siap berkomunikasi dengan sejumlah negara atau kota di Afrika, untuk mendapatkan satwa baru maupun untuk yang jomblo, sebagai koleksi tambahan KBS. Beberapa satwa seperti zebra dan jerapah memang tidak memiliki pasangan. Bila komunikasi berjalan baik dan saling mengetahui apa yang diinginkan, proses selanjutnya perjanjian kerja sama.

“Kita akan siapkan bagaimana mendapatkan pasangan itu,” jelasnya.

Baca: Kantongi Izin Lembaga Konservasi, Kebun Binatang Surabaya Janji Sejahterakan Satwa

 

Gajah sumatera yang hidupnya juga tak lepas dari ancaman perburuan dan pengrusakan habitat. Foto: Rhett Butler/Mongabay

 

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam [BKSDA] Jawa Timur, Nandang Prihadi, mengapresiasi keberhasilan ini. DIharapkan, dapat memicu lembaga konservasi lain meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan satwa koleksinya.

“KBS bisa mengembangbiakkan gajah sumatera yang merupakan satwa terancam punah. Mudah-mudahan ke depan menjadi trigger, termasuk program pertukaran dengan kebun binatang lain. Tujuannya, menjaga kemurnian genetik,” tuturnya.

BKSDA Jawa Timur, kata Nandang, siap mendukung kerja sama antarlembaga konservasi dalam hal pertukaran satwa, sesuai aturan perundangan. “Setelah KBS dapat izin resmi, banyak lembaga konservasi lain berminat. Tinggal dari Pemkot Surabaya, Bu Wali Kota, pengelola KBS, bagaimana menindak lanjuti ketertarikan lembaga konservasi tersebut,” ujarnya.

Baca: 74 Telur Menetas, Total Komodo di Kebun Binatang Surabaya Sebanyak 142 Ekor

 

Lembang bersama Dumbo, anaknya yang lahir 22 Juli 2019 di Kebun Binatang Surabaya. Foto: Petrus Riski/Mongabay Indonesia

 

Disiplin

Direktur Utama Perusahaan Daerah taman Satwa [PDTS] KBS Chairul Anwar menyambut gembira kelahiran ini, sebagai kado ulang tahun KBS ke-103 tahun. Dumbo memiliki berat 122 kg, tinggi 88 cm, lingkar tubuh 118 cm, adiknya Gonzales yang lahir di KBS juga.

“Butuh disiplin perawatan, menjaga kebersihan, dan asupan nutrisi,” katanya, Selasa [30/7/2019].

Pihak pengelola telah membentuk tim medis untuk memantau khusus tumbuh kembang Dumbo. Kebersihan lingkungan dipastikan terjaga, agar terhindar penyakit maupun parasit. Sampai saat ini, tidak ada kendala.

“Ada dokter pendamping, yang memantau dari soal asuhan, nutrisi, dan kesehatan. Dumbo masih mengkonsumsi susu induknya, dibantu susu tambahan dan supplement,” ujarnya.

Chairul menambahkan, pihaknya tengah menyiapkan kandang yang rencananya akan ditempati satwa dari luar KBS. Ini bagian dari pencarian pasangan satwa yang sendirian. “Kami sedang tata dan siapkan tempatnya. Untuk Dumbo, masih sekitar enam bulan bersama induknya,” ujarnya.

Baca juga: Lagi-lagi Jerat Pemburu! Dua Gajah Sumatera Kembali Terluka

 

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberi makan Lembang, induknya Dumbo. Foto: Petrus Riski/Mongabay Indonesia

 

Dofir, mahout atau perawat gajah di KBS mengatakan, Dumbo terus dipantau dan menjalani perawatan bersama induknya. Diperkirakan, ia bergantung susu hingga usia dua tahun.

“Biasanya, kalau nyusu ke Lembang sekitar 15-30 menit. Lalu tidur selama 2 jam, setelah itu kembali menyusu,” katanya.

Usia 3 hingga 5 bulan, Dumbo akan diajarkan makan rumput. Selama proses ini, ia dan induknya tetap dalam satu kandang. “Gajah merupakan satwa yang hidup berkelompok, tidak terpisah dari keluarganya,” ujarnya.

Hadirnya Dumbo menjadi daya tarik pengunjung KBS. Fitri, warga Surabaya yang beberapa kali berkunjung mengaku senang. Menurutnya, ini bukti pengelolaan Kebun Binatang Surabaya semakin baik.

“Senang sekali, ada satwa kebanggaan Indonesia lahir,” ujarnya.

 

 

Exit mobile version