Mongabay.co.id

Monster Mengambang di Permukaan Sungai Yangtze Terungkap Identitasnya

 

Beberapa waktu lalu, Mongabay Indonesia menulis tentang terungkapnya misteri Loch Ness yang legendaris di Skotlandia. Pada waktu yang hampir bersamaan, media-media besar dunia sedang dihebohkan dengan viralnya video sebuah objek hitam misterius berukuran panjang dan berwarna gelap  mengambang di permukaan Sungai Yangtze di Yichang, dekat bendungan Three Gorges di Tiongkok.

Awalnya, video amatir ini muncul di stasiun TV berita BBC, dan setelahnya media-media ternama seluruh dunia beramai-ramai memberitakannya.

Dan tentu saja hal ini menjadi perbincangan hangat di dunia maya, terutama di sosial media, yang kemudian muncul satu julukan untuk ‘monster’ tersebut, yakni “Nessie dari Tiongkok”. Nessie julukan untuk monster Loch Ness Skotlandia.

Masyarakat Tiongkok sendiri punya julukan lain. Banyak netizen meyakini  apa yang terlihat di permukaan sungai hanyalah bagian atas dari sesosok makhluk yang tubuhnya jauh lebih besar, yang kemudian dijuluki “Three Gorges Water Monster”. Netizen lainnya berteori bahwa polusi di sungai dapat memunculkan monster seperti itu, mirip dengan kisah di film Godzilla.

baca : Misteri Ribuan Tahun Legenda Loch Ness Terungkap Lewat Sains

 

Penampakan objek hitam misterius berukuran panjang dan berwarna gelap mengambang di Sungai Yangtze di Yichang, dekat bendungan Three Gorges di Tiongkok dalam sebuah video yang viral. Sumber : thepaper.cn

 

Ilmuwan pun turun mengemukakan pendapatnya.  Profesor Wang Chunfang dari Agricultural University of Huazhong  menolak gagasan tentang adanya spesies baru, apalagi dalam bentuk monster, dan menambahkan bahwa itu kemungkinan besar adalah ular air raksasa. Sedangkan, seorang peneliti ular dan reptil Ding Li, yang mengatakan bahwa benda itu bukan ikan atau ular, melainkan hanyalah benda yang  mengambang.

Lalu, sebenarnya apa yang mengambang dan bergerak-gerak tersebut?

Misteri pun terungkap beberapa hari lalu. Ternyata objek yang menghebohkan dunia tersebut adalah kantong udara (airbag) untuk industri yang memiliki panjang 20 meter.

Pada Selasa pekan ini, para pekerja di dermaga feri yang sedang beroperasi di sekitar sungai, berhasil mengangkat  pipa panjang tersebut yang kemungkinan dibuang dari galangan kapal.

Foto-foto dari media lokal juga menunjukkan sepotong besar sampah hitam tersapu di pantai, dekat lokasi penampakan objek tersebut.

baca juga : Tiongkok Berencana Luncurkan Bulan Tiruan Ke Angkasa. Apa Dampaknya bagi lingkungan?

 

Sebuah kapal tongkang di Sungai Yangtze dekat Ngarai Wu. Foto : wikimedia commons

 

Sungai Yangtze sendiri adalah sungai  terbesar dan terpanjang di Asia yang membentang dari tepi Tibet ke pantai timur China, dan kini menjadi salah satu sungai yang paling tercemar akibat pertumbuhan industri dan penangkapan ikan yang berlebihan.

Diperkirakan sepertiga spesies ikan di sungai terancam punah dan lumba-lumba Baiji, yang diyakini telah hidup di Sungai Yangtze selama lebih dari 20 juta tahun, sudah lenyap. Baiji (Lipotes vexillifer) adalah lumba-lumba air tawar yang hanya dapat ditemui di Sungai Yangtze. Lumba-lumba ini disebut “Dewi Yangtze” karena dianggap menjadi penjaga kawasan perairan di sana.

 

Sumber : foxnews.com, Theguardian dan thepaper.cn

 

Exit mobile version