Mongabay.co.id

Penyu Raksasa Tersangkut Tali Budidaya Rumput Laut Diselamatkan Warga Maluku

Penyu Belimbing yang tertangkap nelayan desa Ipir kecamatan Bola kabupaten Sikka, NTT pada Minggu (27/5/2018) siang yang dipajang di pinggir jalan. Foto : Oss Rebong/Mongabay Indonesia

 

Seekor penyu belimbing terbesar di dunia ditemukan warga tersangkut di Perairan Laut Desa Ohoidertutu, Kecamatan Kei Kecil Barat, Kabupaten Maluku Tenggara. Hewan dilindungi Negara ini ditemukan tersangkut pada bentangan tali budidaya rumput laut oleh Yulianus, salah satu nelayan di Pulau Kei, pada Sabtu (5/10/2019).

Saat itu, Yulianus hendak memancing ikan ke laut, namun sekitar 200 meter dari pesisir pantai ia melihat penyu raksasa tersebut tersangkut dan sedang berusaha untuk lepas diri dari jeratan tali. Ia lalu berkoordinasi  dengan Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Tual, Dinas Perikanan Maluku Tenggara dan WWF Indonesia.

Penyu tersebut kemudian diidentifikasi dan diperiksa sebelum dilepasliarkan ke habitatnya.

“Kami temukan tersangkut kemudian balik ke darat dan melaporkan hal tersebut ke pihak terkait. Kemudian mereka ambil sampel dan melepasnya ke laut, disaksikan oleh semua dinas berwenang,” kata Yulianus dalam video yang diterima Mongabay Indonesia, Senin (7/10/2019).

baca : Seekor Penyu Belimbing Terjaring Nelayan Ongalereng Solor, Bagaimana Nasibnya?

 

Penyu raksasa berjenis penyu belimbing ditemukan warga dalam keadaan selamat oleh nelayan di Kabupaten Maluku Tenggara. Foto: Istimewa/ Mongabay Indonesia

 

Penyu bernama latin Dermochelys coriacea yang teridentifikasi berjenis kelamin jantan dengan panjang 161 cm dan lebar 114 cm ini, dipercaya oleh masyarakat Kepulauan Kei sebagai warisan adat dari para leluhur.

Kepala Resort KSDA Tual, Justinus Jamlean mengatakan, penyu raksasa dari suku Dermochelyidae ini ditemukan Yulianus Ngoranubun dalam kondisi selamat. Ia langsung lapor ke pihak berwenang untuk sama-sama menyelamatkan satwa tersebut.

“Yulianus berkoordinasi dengan Resort KSDA Tual, Dinas Perikanan Maluku Tenggara dan WWF Indonesia. Penyu tersebut tersangkut di tali budidaya rumput laut dengan posisi 200 meter dari pesisir pantai. Setelah dilepaskan, penyu dibawa ke tepi pantai,” katanya.

Tiba di darat, kata Jamlean, reptil terbesar keempat di dunia setelah jenis buaya ini, lalu diidentifikasi serta diperiksa kesehatannya. Hasilnya, terdapat luka pada bagian kepala akibat gesekan tali. Meski demikian, penyu dalam kondisi sehat.

“Ada sedikit luka di kulit luar bagian kepala akibat gesekan tali, namun ia  dalam keadaan sehat. Ia memiliki karapas sepanjang 161 cm dan lebar karapas 114 cm,” katanya.

baca juga : Penyu Belimbing Masih Dikonsumsi Masyarakat Mentawai, Mengapa?

 

Warga Maluku Tenggara mengevakuasi penyu belimbing ke daratan sebelum dilepasliar karena tersangkut tali budidaya rumput laut. Foto: Istimewa/ Mongabay Indonesia

 

Penyu ini dilindungi Pemerintah melalui PP No.7/1999 tentang Pengawetan Tumbuhan dan Satwa Liar Jo Permen LHK Nomor P.106/2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri LHK Nomor P.20/2018.

Mukhtar Amin Ahmad Kepala BKSDA Maluku mengatakan, jenis penyu ini perlu dijaga karena statusnya dilindungi Undang-Undang. Sehingga siapapun yang menemukannya, harus melapor. “Jika tidak, maka ada sanksi hukum dan dendanya,” tegasnya.

Dalam Undang Undang No.5/1990 Tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, kata Amin, pelaku perdagangan satwa dilindungi seperti penyu, bisa dikenakan hukuman penjara maksimal 5 tahun dan denda maksimal Rp 100juta.

Menurutnya, satwa ini banyak ditemukan di Kepulauan Kei pada musim-musim tertentu. Sehingga itu, kesadaran masyarakat untuk melestarikan dan melindungi penyu ini sangat penting agar keberadaan spesies ini terjaga dan tetap berkontribusi terhadap keseimbangan ekosistem laut di Kepualauan Kei.

perlu dibaca : Miris.. Ini Penampakan Penyu Belimbing Seukuran Perahu yang Ditemukan Mengambang

 

Ilustrasi. Seorang staf WWF Indonesia memasang satelite tag ke seekor penyu belimbing (Dermochelys coriacea) untuk pemantuan spesies itu di kawasan Taman Pesisir Jeen Womom, Tambrauw, Papua Barat. Foto : WWF-Indonesia / Mongabay Indonesia

 

Nicodemus Ubro, Kepala Dinas Perikanan Maluku Tenggara meminta, agar penyu tersebut segera dilepasliarkan untuk mengurangi tingkat stress hewan.

“Ada peningkatam kesadaran masyarakat di Kepulauan Kei. Hal ini ditunjukkan dengan sikap nelayan yang menemukan satwa ini. Kini mereka tahu pentingnya menjaga dan melestarikan penyu. Kita harap keberadaan spesies ini akan terus berlanjut,” ujarnya.

Seto, Petugas Polhut BKSDA Maluku, mengapresiasi peran serta masyarakat dalam menyelamatkan kelestarian satwa liar khususnya penyu di wilayah Maluku Tenggara. Menurutnya, kesadaran masyarakat di Kepulauan Kei terhadap kelestarian penyu tidak terlepas dari sosialisasi dan penyadartahuan teman-teman Dewan Gereja, BKSDA dan WWF Indonesia di lapangan.

“Kita apresiasi setinggi-tingginya. Semoga hal baik ini dapat menjadi contoh untuk wilayah lain dalam hal pelestarian keanekaragaman hayati,” harap dia.

baca juga : Penyu Belimbing Ini Terjaring Nelayan, Mau Diselamatkan, Malah Hilang. Kok Bisa?

 

Seekor Buaya Putih ditemukan warga di Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah. Buaya ini sempat menghebohkan warga setempat. Foto: Istimewa/ Mongabay Indonesia

 

Satwa Lain

Seekor buaya putih dengan panjang 2.5 meter juga ditemukan mati dan terdampar di Pesisir Pantai Dusun Pasalolu, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (11/10/2019).

Penemuan buaya dengan kondisi mulut terbuka ke atas ini menghebohkan warga dusun setempat.

“Saat ditemukan buaya tersebut sudah dalam kondisi mati. Kulitnya terkupas sementara posisi mulutnya terbuka,” kata warga dusun setempat.

Buaya tersebut kemudian dievakuasi dan ditanam warga bersama petugas Seksi Wilayah II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku Resort Amahai.

Sejak ditemukan oleh warga sekira pukul 07.00 WIT, hingga kini petugas belum mengetahui pasti penyebab mati dan terdamparnya buaya bersisik putih tersebut.

“Masyarakat menemukan seekor buaya dalam keadaan mati di Pesisir Pantai Pasalohu,” ungkap Mukhtar Amin Ahmad, Kepala BKSDA Maluku kepada wartawan.

Setelah ditemukan, kata Amin, warga kemudian memberitahu petugas Resort BKSDA Amahai, Maluku Tengah. Atas informasi tersebut, petugas bergerak cepat dengan mendatangi lokasi setempat.

“Bangkai buaya sudah dikubur oleh warga bersama Petugas Seksi Wilayah II  BKSDA Maluku,” ujarnya.

 

Seekor Buaya Putih ditemukan warga di Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah. Buaya ini sempat menghebohkan warga setempat. Foto: Istimewa/ Mongabay Indonesia

***

 

Keterangan foto utama :  Ilustrasi. Penyu Belimbing yang tertangkap nelayan desa Ipir kecamatan Bola kabupaten Sikka, NTT pada Minggu (27/5/2018) siang yang dipajang di pinggir jalan. Foto : Oss Rebong/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version