Mongabay.co.id

Pantai Lorena, Potensi Wisata Lamongan yang Menunggu Dikelola

 

Seorang bocah sedang bermain bersama ayahnya. Mereka tampak asyik mencari ikan menggunakan serokan jaring kecil. Sembari berjongkok pasangan bapak anak ini terus memperhatikan air laut yang berada diantara terumbu karang yang besar, air tampak tenang. Wajah sang anak ceria tatkala berhasil melihat ikan yang keluar dari persembunyiannya. Sejurus kemudian ikan kecil itu berhasil mereka tangkap. Lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik.

Pemandangan seperti ini sering kali dijumpai ketika berkunjung di Pantai Lorena, Dusun Penanjan, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Di kala air surut, terumbu karang yang sudah berumur ratusan tahun ini timbul dan bisa terlihat. Sehingga pengunjung bisa berjalan kaki mendekat ke tepian pantai melewati bebatuan berwarna coklat kehitaman itu.

baca : Uniknya Si Akar Langit, Pohon Harry Potter dari Lamongan

 

Pengunjung mencari ikan diantara batu karang di pantai Lorena, Dusun Penanjan, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Namun, pengunjung harus berhati-hati karena kondisi batu ada yang berlumut, sehingga licin ketika dilewati. Selain itu, banyaknya tiram yang menempel di bebatuan juga membuat para pengunjung harus lebih waspada. Tetapi hal itu justru menjadi daya tarik tersendiri di pantai yang tidak jauh dari Wisata Bahari Lamongan (WBL) ini.

Sisi lain, seorang bocah sedang mandi dan berenang meski matahari masih malu-malu menampakkan diri. Pagi itu, mereka menikmati air laut yang tenang. Kebanyakan dari anak-anak ini mandi sendiri. Kerabat dan orang tua hanya memperhatikan dari kejauhan. Sebagian dari mereka ada yang terlihat asyik berswafoto dengan latar belakang laut. Ada yang foto sendiri, ada juga yang foto bersama keluarga dengan menggunakan alat tongsis.

baca juga : Menyusuri Solaria di Pesisir Lamongan Utara

 

Ombak yang relatif tenang menjadikan pengunjung bisa berjalan kaki mendekat ke terumbu karang berwarna coklat kehitaman di Pantai Lorena. Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Dekat Jalan Raya

Nama pantai Lorena diambil dari singkatan bahasa Jawa yaitu “Lore Nanjan” artinya sebelah utara Dusun Penanjan dari pantai itu. Panjang pesisirnya sekitar satu km, dengan bentuk pantai seperti laguna.

Pantai ini sering menjadi persinggahan para pengendara dari luar kota yang kebetulan melewati kawasan ini, atau bakal ke WBL maupun Maharani Zoo. Saat pagi maupun sore, tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Terlebih pada saat hari Sabtu maupun Minggu, atau di saat musim liburan sekolah. Karena lokasinya yang strategis sehingga sangat mudah dijangkau. Lokasinya dekat dengan jalan raya yaitu berada di jalan utama penghubung Gresik-Lamongan-Tuban, atau dikenal dengan jalan raya Daendels.

Bagi para pengujung, pantai Lorena biasa dimanfaatkan untuk tempat beristirahat, atau persinggahan sementara sebelum melanjutkan perjalanan lagi. Karakter pantainya tenang, nyaris tidak ada gelombang besar yang mendekat ke tepian sehingga aman bagi siapa pun yang berkunjung.

menarik dibaca : Berkat Namanya yang Unik, Pantai ini Justru Populer di Lamongan

 

Di kala air surut, wisatawan banyak yang mencari ikan dan keong diantara terumbu karang Pantai Lorena. Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Wawan (50) salah satu wisatawan mengatakan dirinya merasa terkesan ketika berkunjung di pantai Lorena. Sebab, di pantai ini dia bisa melihat matahari tenggelam. Selain itu juga bisa menikmati udara segar di tepi pantai.

“Ombaknya relatif tenang ya, sehingga anak-anak nyaman berenang disini,” ujar pengunjung asal Salatiga, Jawa Tengah ini pada Minggu (05/01/2020). Ceritanya dia bersama keluarga rencananya akan berkunjung ke WBL. Namun, karena datangnya terlalu pagi sehingga dia pun berniat mengajak keluarga bermain ke pantai Lorena terlebih dahulu. Sebelumnya, dia menginap di tempat yang tidak jauh dari dua lokasi wisata ini. Mereka hanya berjalan kaki dari penginapan ke pantai Lorena.

Meningkatnya popularitas Pantai Lorena juga terdongkrak karena lokasinya yang strategis. Jika berkendara dari arah Tuban, Jatim, jalurnya searah ke WBL atau Maharani Zoo. Lokasi favorit pantai ini adalah terumbu karang yang lebar. Pengunjung bisa duduk dan menyelonjorkan kakinya ke arah laut. Bisa foto bersama atau sendiri.

Selain itu, deretan warung-warung juga bisa membantu para pengujung untuk lebih lama berada di pantai ini. Pengunjung bisa menikmati makanan khas daerah pantai utara Lamongan seperti rujak dan es dawet kental.

baca juga : Beginilah Eksotisme Pantai Pasir Putih di Pulau Tabuhan Banyuwangi

 

Pengunjung berswafoto di pantai Lorena di Lamongan, Jatim. Pantai ini memiliki panjang sekitar 1 km. Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Wisata Alternatif

Matahari beranjak naik, sebagian tak hirau panas terik saat berswafoto cukup lama. Namun, disisi lain ketenangan samudra biru bisa menahan pengunjung berlama-lama duduk sembari melihat laut yang tenang. Lebih-lebih ketika matahari mulai terbenam. Foto-foto siluet dengan jingga yang merona menjadi keistimewaan tersendiri.

Bambang Sugiarto, pedagang ikan hias menjelaskan, dimulai dari hari jumat pantai ini selalu ramai pengunjung dari luar daerah. Apalagi hari Sabtu dan Minggu. Berkunjung ke pantai ini wisatawan tidak dikenai biaya masuk, alias gratis. Kecuali musim liburan seperti hari raya, tahun baru maupun natal. Itu pun hanya membayar parkir.

Pria yang juga menyewakan jasa serok ikan ini melanjutkan, ramainya pantai ini saat sore hari. Ketika para wisatawan selesai berkunjung dari WBL yang jaraknya hanya sepelemparan batu dari pantai Lorena. Ramainya pantai ini juga berpengaruh ke pendapatannya. Saat musim liburan, dia bisa mendapatkan hasil antara Rp100-Rp200 ribu per hari.

Dia mengaku berjualan di pantai ini hanya pada saat liburan, karena dihari biasa dagangannya tidak laku. Bambang merupakan penjual musiman. Profesi utamanya yaitu kuli bangunan. “Kalau misalnya setiap hari bisa mendapatkan hasil dari jasa sewa serok ini ya senang. Tidak menjadi kuli bangunan lagi,” ujar pria 38 tahun ini.

baca juga : Kisah Peliknya Para Pencari Tiram di Lamongan

 

Seorang anak bermain air saat matahari mulai terbenam di Pantai Lorena. Tempat ini selalu ramai dikunjungi wisatawan. Terlebih pada saat hari Sabtu maupun Minggu. Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Untuk itu dia berharap pemerintah setempat berinisiatif mengelola pantai ini dengan ditambahkan wahana-wahana hiburan, seperti memberikan fasilitas jasa sewa perahu kano maupun bebek-bebekan. Yang tentunya ini akan menjadi objek daya tarik wisata. Sehingga akan lebih diminati wisatawan. Dan yang lebih penting, masyarakat sekitar juga bisa mendapatkan penghasilan dari pantai yang berada di utara Lamongan ini.

Selain itu, karena kurang terkelola dengan baik. Sampah masih banyak dijumpai di pantai ini. Dengan begitu, Bambang juga berharap agar pedagang setempat mau bergotong-royong membersihkan. Minimal seminggu sekali.

 

Pantai Lorena biasa dimanfaatkan untuk tempat beristirahat, atau persinggahan sementara bagi para pengendara sebelum melanjutkan perjalanan lagi. Foto: Falahi Mubarok/ Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version