Mongabay.co.id

Hiu Paus Terdampar Di Pulau Buru, Diselamatkan Warga ke Laut

 

Warga di Pulau Buru, Maluku, dikejutkan dengan seekor Hiu Paus (Rhincodon typus) yang terdampar, di pesisir Pantai Teluk Kayeli, Kecamatan Teluk Kayeli, kabupaten Maluku Tengah, pada sekitar pukul 09.00 WIT Minggu (19/1/2020).

Hiu paus atau hiu tutul itu diketahui pertama kali oleh Hamid Assagaf, warga Kayeli dalam kondisi hidup di lokasi yang tak jauh dari dermaga tambatan speedboad.

Hamid lalu menyampaikan kepada warga. Kemudian sekitar 20 orang warga Desa Kayeli pergi ke pesisir pantai tempat Hiu Paus terdampar dan bergotong royong menarik satwa malang itu kembali ke laut.

Pukul 10.30 WIT, Hiu Tutul tersebut berhasil diselamatkan warga Desa Kayeli ke laut. “Saat ditemukan warga, hiu terlihat lemah. Mungkin saja ia dalam kondisi sakit sehingga terdampar ke pantai,” kata Ali, warga setempat, saat dihubungi Mongabay, Selasa (21/1/2020).

baca : Setelah Terjebak Hampir Sebulan, Hiu Paus Paitonah Berhasil Diselamatkan

 

Hiu Paus (Rhincodon typus) sepanjang 4 meter lebih terdampar, di pesisir pantai teluk Desa Kayeli, Kecamatan Kayeli, Pulau Buru, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Minggu (19/1/2020). Foto : Istimewa/Mongabay Indonesia

 

Menurutnya, hiu tersebut ditemani beberapa ekor anaknya. “Ada beberapa hiu kecil yang bermain di samping induknya. Saat dikembalikan ke laut, ada warga yang meminta agar hiu-hiu kecil tersebut dipelihara. Namun warga lain tidak menghendakinya,” katanya.

Dia menjelaskan hiu paus ditarik ke laut dengan mengikatnya menggunakan tali, kemudian ditarik menggunakan speedboad ke tengah laut. Saat ditarik, beberapa hiu kecil terus mengekor.

Hiu Paus itu berukuran besar dan panjangnya ditaksir lebih dari empat meter. Ali mengaku, warga inisiatif untuk mengembalikan hiu itu ke laut, lantaran ia tak ganas.

“Kata orang-orang, jenis hiu ini tidak jahat, makanya warga memilih untuk melepasliarkan ke laut,” katanya.

Sedangkan Hendrik Sombo, Kepala Subsie Pendayagunaan dan Pelestarian Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Laut (PSPL) Sorong mengatakan pihaknya mengetahui adanya hiu paus terrdampar melalui media massa. “Kami tidak di lapangan saat kejadian,” katanya kepada Mongabay Indonesia, Selasa (21/1/2020).

“Loka LPSPL Sorong menyampaikan apresiasi bagi masyarakat di Desa Kayeli, dengan penuh kesadaran mempunyai rasa tanggungjawab untuk membantu melepasliarkan Hiu Paus yang terdampar tersebut dalam keadaan hidup,” ujarnya.

Dia berharap agar masyarakat ikut bertanggungjawab dan mempunyai kesadaran untuk melindungi keberlangsungan biota-biota laut yang dilindungi. Salah satunya dengan melepasliarkan jika menemukan biota laut dilindungi yang terdampar dalam keadaan hidup.

baca juga : Musim Migrasi, Tiga Hiu Paus Terdampar di Pesisir Selatan dan Utara Jawa

 

Seorang warga saat berupaya menarik ke laut hiu paus yang terdampar di pesisir pantai Desa Kayeli, Kecamatan Teluk Kayeli, Pulau Buru, Kepulauan Maluku Tengah, Maluku, Minggu (19/1/2020). Foto : Istimewa/Mongabay Indonesia

 

Dilindungi

Santoso Budi, Kepala PSPL Sorong menegaskan, Hiu Paus  dilindungi penuh melalui Keputusan  Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia No.18/KEPMEN-KP/2013.

“Hiu yang terdampar positif hiu paus. Sementara terkait perlindungan penuh, adalah seluruh siklus hidupnya atau bagian-bagian tubuhnya,” jelas Santoso yang dihubungi Mongabay Indonesia.

Menurutnya, spesies itu sering disebut Hiu Tutul atau Hiu Bodoh, lantaran badannya besar dan gerakannya yang lambat. Makanan utamanya, yakni plankton dan fito plankton. Hiu ini mempunyai peran penting menjaga kebersihan laut, sehingga kemunculannya biasa disertai dengan ikan-ikan lain.

“Kemunculan hiu ini juga bertanda akan datang musim panen ikan,” katanya. Dia mengaku, memang penelitian mengenai jenis ikan hiu ini masih minim, lantaran sulitnya mempelajari siklus hidupnya yang cenderung migrator dan soliter.

Santoso juga mengatakan, di wilayah kerja Loka PSPL Sorong ada dua kemunculan hiu yang sifatnya tetap, yakni di Taman Nasional Teluk Cendrawasih yang dikelola Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kawasan Konservasi Perairan Daerah Teluk Triton di Kaimana yang dikelola Pemerintah Daerah.

“Untuk lokasi-lokasi yang lain, kemungkinan karena proses migrasi biota yang bersangkutan,” jelasnya.

menarik dibaca : Uniknya Pola Pergerakan Hiu Paus di Teluk Saleh dan Teluk Triton

 

Aktivitas wisata hiu paus di perairan Teluk Saleh, Desa Labuhan Jambu, Kabupaten Sumbawa, NTB. Conservation International Indonesia melakukan pendampingan pengembangan ekowisata hiu paus yang berkelanjutan di Teluk Saleh. Foto : CI Indonesia/Mongabay Indonesia

 

Dia menjelaskan penelitian tahun 2016, di Kwatisore TN Teluk Cendrawasih, berhasil mengidentifikasi 23 individu Hiu Paus, diantaranya 17 individu lama dan 6 individu baru. Hingga Agustus 2018, total Hiu Paus teridentifikasi di Teluk Cenderawasih sebanyak 179 ekor.

“Data ini sesuai dengan hasil FGD yang juga diikuti Loka PSPL Sorong tahun 2018 lalu, di Manokwari yang diselenggarakan oleh Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih (BBTNTC) dengan WWF Indonesia,” katanya.

Sedangkan James Abraham, Peneliti dari Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Ambon mengatakan, Hiu Paus dikenal sebagai salah satu mega spesies dengan kebiasaan makan menyaring air laut.

“Selain plankton krill, pakanya juga berupa larva kepiting pantai, makro alga serta hewan-hewan kecil nektonic, seperti cumi-cumi, dan ikan teri,” jelasnya.

Dia menyebut, Teluk Kayeli merupakan salah satu kawasan yang termasuk subur. Pada musim barat dari Desember hingga Februari, teluk ini mendapat sumbangan kesuburan dari proses upwelling atau naiknya massa air di lapisan bawah.

“Pada musim ini, Teluk Kayeli merupakan kawasan perairan yang memiliki kelimpahan ikan teri,” katanya.

Keberadaan Hiu Paus ini diduga bertepatan dengan kehadiran ikan teri sebagai sumber makanannya. Konon, dalam perjalanan mencari makanan di kawasan Teluk Kayeli, kata James, hiu ini kemudian terperangkap pada kawasan perairan pesisir yang dangkal.

Spesies ini, kata dia, biasanya beruaya dalam bentuk kelompok (schooling). Dia menduga hiu terdampar itu terlepas dari kelompok besar saat beruaya di sekitaran perairan utara Pulau Buru.

“Mungkin saja, saat melakukan ruaya bersama dengan kelompoknya, ia terlepas dan terdampar ke pesisir pantai Desa Kayeli,” tandasnya.

baca juga : llmuwan AS Periksa Kesehatan Ikan Hiu di TN Teluk Cendrawasih. Apa Hasilnya?

 

Seorang peneliti sedang menyelam bersama hiu paus atau whale sharks di Teluk Cendrawasih, Papua. Foto : Shawn Heinrichs / Conservation International

 

Exit mobile version