Mongabay.co.id

Yuk, berkenalan dengan si Burung Bandel Kekep Babi

 

Empat ekor burung dengan warna sayap hitam terlihat terbang melayang di kawasan hutan produksi yang dikelola Perhutani di Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Desa Siman, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Empat burung ini kemudian bertengger di atas ranting pohon jati (Tectona grandis).

Paruh hitamnya tidak berhenti berkicau tatkala satu sama lain saling bertengkar. Kadang berpindah ke ranting yang berbeda, kemudian kembali lagi ke posisi semula. Sambil mengepak-ngepakkan sayap burung dengan warna bulu putih di dadanya ini dikenal dengan kelompok burung pemakan serangga, caranya berburu dari udara.

Burung ini dikenal dengan sebutan burung kekep babi, ciri ekornya pendek, sayap segi tiga panjang dengan paruh yang kuat. Pada saat terbang, burung ini sangat mirip dengan cara terbang burung layang-layang (Hirundinidae). Yang mana saat terbang mereka hanya mengembangkan sayapnya disaat berada di udara.

Selain masih banyak dijumpai di hutan, burung dengan nama latin Artamus leucorynchus ini juga sering berbaur dengan lingkungan warga baik itu di kota maupun desa. Mereka biasa terlihat bertengger di pepohonan, kabel telfon maupun tiang listrik. Biasanya, wilayah yang dijadikan sebagai tempat tinggal dan untuk beraktivitas berada di sekitaran pohon yang kering.

Hidup burung kekep babi bisa di dataran rendah maupun di kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian sampai mencapai 1500 meter di atas permukaan laut (mdpl).

baca : Celepuk Rinjani, Mengenal Burung Hantu Kecil dari Lombok

 

Hidup burung kekep babi bisa di dataran rendah maupun di kawasan pegunungan yang mempunyai ketinggian sampai mencapai 1500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Persebaran

Burung kekep babi mempunyai ciri khas dari bunyi kicauannya. Sebagian orang menganggap suaranya kurang merdu, karena volume suaranya yang sedang. Dengan nada yang di ulang-ulang, suara kicauannya juga datar. Di Indonesia, burung ini menyebar cukup merata hampir di semua pulau besar dan beberapa di kepulauan.

Untuk daerah persebaran burung kekep babi ini tersebar dari Sumatera, Bangka, Kepulauan Kangean, dan juga Pulau Jawa. Selain itu, burung kekep babi juga tersebar di Kepulauan Aru, Keupulauan Tanimbar, Pulau Papua, Maluku, Sunda Kecil, Sulawesi dan juga Bali. Sementara untuk daerah persebaran di dunia ini hanya terbatas di beberapa negara. Diantaranya seperti negara Australia dan negara Filipina.

Disaat mencari makan, pada umumnya dilakukan dengan terbang mengitari area tempat mangsanya itu berada. Dia tidak mengibaskan tetapi hanya mengepakkan sayapnya. Gaya terbang yang seperti itu menjadikan burung ini nampak seperti jenis burung layang-layang pada waktu terbang.

Makanannya serangga yang berukuran kecil seperti kumbang atau lebah menjadi makanannya. Sementara, musim berkembangbiak biasannya terjadi pada bulan April sampai dengan bulan Agustus. Jumlah telur yang dihasilkan yaitu tiga butir.

baca juga : Burung Gosong, Si Penimbun Ulung dari Saobi

 

Dua ekor burung kekep babi saat bertengger di pohon jati (Tectona grandis). Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Burung kekep babi mempunyai ciri khas tubuh sedang, yaitu dengan panjang tubuh kurang lebih 18 cm. Hanya memiliki dua corak warna ditubuhnya, yaitu abu-abu kehitaman dan juga warna putih. Hal ini seperti terlihat pada kepala, tengkuk, punggung, sayap dan bagian ekornya.

Sedangkan warna putih hanya tampak pada bagian tubuhnya yang ada di bagian dada, perut serta bagian tunggirnya. Di lain sisi, yang menjadi ciri khas burung kekep babi berikutnya yaitu mempunyai paruh berwarna biru muda. Untuk ukuran, burung ini memang relatif sedang. Tetapi bentuknya lumayan besar dan juga tebal.

Sementara itu, kakinya berwarna kehitaman, sedang, dan terdapat cakar yang tajam serta panjang. Matannya berbentuk bulat dan berwarna hitam kecoklatan berukuran sedang. Ukuran ekor sedang tetapi agak lebaryang terdiri dari beberapa helai bulu yang tidak begitu tebal.

perlu dibaca : Perkutut Jawa, Burung dengan Keunikan Katurangga

 

Saat terbang burung kekep babi hanya mengembangkan sayapnya disaat berada di udara. Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Jenis Burung Usil

Setiap jenis burung mempunyai peran masing-masing di alam ini, Rohmana Luthfi, mahasiswa Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menjelaskan, jika menganggap burung kekep babi bagian dari keanekaragaman, keberadaannya sangat penting sebagai bio indikator kualitas lingkungan. Burung kekep babi juga senang terbang berputar area persawaan, secara tidak langsung bisa membantu masyarakat petani untuk mengurangi hama serangga, yang mana jenis serangga kecil merupakan mangsanya.

Namun, belakangan ini eksistensinya burung kekep babi mulai mendapati ancaman. Diantaranya kata pria yang pernah melakukan pengamatan burung kekep babi dibeberapa tempat di Yogyakarta ini, ancaman yang nyata yaitu perburuan di alam.

“jika melihat postingan di sosial media. Bagi penghobi burung, kekep babi itu sekarang menjadi opsi untuk di pelihara. Bukan untuk kicauan, melainkan digunakan untuk free fly,” katanya saat dihubungi Mongabay Indonesia, Jumat (06/10/2020).

baca juga : Trinil Kaki Hijau, Si Burung Air yang Gemar Mengembara

 

Burung kekep babi mempunyai ciri khas tubuh sedang, yaitu dengan panjang tubuh kurang lebih 18 cm. Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Menyikapi hal ini, sebagai akademisi dia merasa ada pro-kontra. Perburuan memang merusak ekosistem di alam. Namun, sisi lain juga sebagai mata pencaharian warga. Sehingga baginya tidak apa-apa ada perburuan burung kekep babi di alam. Hanya yang perlu diperhatikan, jika ada anakannya itu tidak usah di ambil. Agar masih ada regenerasinya. Baik lagi jika tidak mengambil di alam, tapi hasil dari budi daya sendiri.

Dia berharap, pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Yogyakarta mempunyai gagasan untuk mendata populasi burung di wilayahnya. Karena, sejauh menurut dia belum ada refrensinya. Adanya hanya data jenis-jenis burung yang dilindungi. Berdasarkan keterangan International Union for Conservation of Nature (IUCN), burung Kekep babi statusnya masuk kategori least concern atau resiko rendah.

Bagi Lutfhi, selama pernah melakukan pengamatan yang berkesan dari burung kekep babi yaitu sifat bandelnya. Meskipun ukuran tubuhnya relatif kecil, tapi dia berani mengusir burung yang tubuhnya lebih besar darinya. “Pernah saya itu melihat burung kekep babi menganggu burung alap alap sapi saat masuk ke teritorialnya. Selain itu, saya juga pernah baca artikel kalau mereka ini juga berani mengusir burung elang bondol yang tubuhnya itu lebih besar 5 kali lipat darinya,” tutup pria yang tergabung di Kelompok Pengamat, Pemerhati, dan Peneliti dari Kehutanan UGM ini.

 

Disaat burung kekep babi mencari makan, pada umumnya dilakukan dengan terbang mengitari area tempat mangsannya itu berada. Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version