Mongabay.co.id

Ikan Tembakul, Si Mata Kodok yang Mampu Hidup di Air dan Darat

 

Kedua matanya menonjol seperti mata yang sedang menyalang keluar. Sementara dua susunan kornea dan kulit sisi di dalamnya terlihat berlapis-lapis, fungsinya sebagai penahan air serta menghindar dari kekeringan ketika berdiam di atas batu penahan abrasi di kawasan Pelabuhan Bandar Sri Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Dikala ombak kecil menyapu, mereka saling berlompatan masuk ke dalam air. Tidak berselang lama sebagian dari mereka muncul kembali ke permukaan, lalu menyeret tubuh mungilnya dengan menggunakan sirip yang sudah beradaptasi, sehingga menjadi kuat dan mampu digunakan untuk berjalan di bebatuan, lumpur, maupun kayu bakau. Siripnya ini dikenal juga dengan “kaki palsu”.

Dialah Ikan Tembakul, di berbagai daerah ikan yang setiap kalinya bisa bertahan sampai 7-8 menit di darat ini mempunyai nama yang berbeda-beda, dikenal juga dengan sebutan ikan timpakul, gelodok, blodog, gabus laut, lunjat, atau dalam bahasa Melayu disebut dengan ikan belacak.

Ikan Tembakul adalah jenis ikan dari beberapa marga yang termasuk ke dalam anak suku Oxurdercinae. Selain bisa berjalan di lumpur, ikan ini juga senang melompat-lompat ke daratan. Ada yang sendiri, atau berdua. Beberapa juga bergerombol, dua diantaranya terlihat bertengkar merebutkan wilayah mereka. Seperti mata kodok yang menonjol di bagian kepala, tampang ikan ini sangatlah khas.

baca : 7 Satwa Mengagumkan yang Harus Anda Ketahui

 

Seekor Ikan Tembakul saat dijumpai di kawasan Pelabuhan Bandar Sri Laksamana, Kabupaten Bengkalis, Riau. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Keahlian yang Dimiliki     

Dalam bahasa Inggris Ikan Tembakul disebut dengan Mudskipper. Memiliki karakter wajah yang dempak. Nampak menawan ketika sirip-sirip di punggung mengembang, sementara sirip ekor bentuknya membulat. Badannya mirip tropeda yang bulat panjang. Ukuran tubuh bervariasi mulai dari beberapa sentimeter hingga mendekati 30 cm.

Ikan ini mempunyai keahlian selain mampu bertahan hidup lama di daratan juga bisa memanjat akar-akar pohon bakau (Rhizopora), melompat jauh dan berjalan di atas lumpur. Waktunya kurang lebih 90 % dihabiskan di darat. Saat air payau sedang surut ikan ini bisa terlihat di lumpur yang banyak ditumbuhi pohon bakau. Organ pernafasan Ikan Tembakul berbentuk insang yang mempunyai perbedaan dimana dinding sisi dalam tutup insang serta bilik insang berlipat ganda, dan memiliki banyak pembuluh darah.

Pada sepanjang insang serta tenggorokannya tetap basah, sehingga memungkinkan adanya pertukaran oksigen pada pembuluh darah saat ikan ini di daratan. Daya bertahan di daratan ini juga didukung oleh kemampuannya bernafas melalui kulit di tubuhnya, dan juga lapisan selaput lendir di mulut dan kerongkongannya, yang hanya bisa dilakukan dalam kondisi lembab.

baca juga : Jenis Baru, Katak Mini dari Sumatera Bagian Selatan

 

Tembakul adalah jenis ikan dari beberapa marga yang termasuk ke dalam anak suku Oxurdercinae. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Oleh karenanya, setiap beberapa saat Ikan Tembakul perlu mencelupkan diri ke air untuk membasahi tubuhnya. Selain itu, dia juga bisa menyimpan sejumlah air di rongga insangnya yang membesar. Pangkal sirip dadanya berotot kuat, sehingga sirip ini bisa ditekuk, dan fungsinya seperti lengan untuk merangkak, merayap dan melompat.

Ketika membuat sarang, ikan Tembakul biasa menggali lubang di lumpur yang lunak. Lubang yang dibuat bisa sangat dalam dan bercabang-cabang, di dalamnya berisi air dan sedikit udara pada ruang-ruang tertentu. Disaat air pasang naik, umumnya dia bersembunyi di lubang-lubang yang dibuat, berfungsi sebagai tempat untuk menghindari musuhnya.

Pada alat kelaminnya Ikan Tembakul yang jantan mempunyai sejenis alat kopulasi. Sesudah kawin, telur-telurnya disimpan di dalam lubangnya tersebut dan dijaga oleh induk betinanya. Telur-telur tersebut sifatnya lengket dan melekat pada dinding lumpur. Jumlah telurnya bisa sampai 70.000 butir.

baca juga : Inilah Stargazer, Ikan Bermuka Unik

 

Ikan yang dikenal juga dengan ikan blodog ini bisa bertahan sampai 7-8 menit di darat. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Aneka Mangsa

Untuk mengamankan wilayahnya, disaat menjelajah daratan ikan yang dengan nama latin Periophthalmus sp ini sering menyerang dan mengusir Ikan Tembakul lainnya. Adapun untuk makanannya ikan ini memangsa beraneka ragam hewan seperti udang, ikan, ketam binatu (Uca spp), kerang, cumi-cumi, sampai ke lalat dan semut rangrang. Ada yang menduga Ikan Tembakul juga memakan tumbuhan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Lidyana Maya Gosal, dkk, mengenai Kebiasaan Makanan Ikan Gelodok (Periophthalmus sp) di Kawasan Mangrove Pantai Meras, Kecamatan Bunaken, Kota Manado, Sulawesi Utara, dijelaskan berdasarkan analisis terhadap isi usus dan lambung dari 30 individu ikan yang dikenal juga dengan sebutan Ikan Glodok ini yang ditangkap diperoleh lima kelompok besar makanan,

Diantaranya seperti Crustacea terdiri dari kepiting (Scylla sp.) dan udang (Penaeus sp.), Zooplankton terdiri dari Larva kepiting, Copepoda (Euterpina sp.), Larva kerang (Bivalva), dan embrio ikan. Fitoplankton terdiri dari Coscinodiscus sp., Ulothrix sp., Surirella sp., Polychaeta yaitu Lepidasthenia sp dan Hexapoda yaitu semut (Lasius sp.). Makanan tersebut cukup banyak tersedia di lingkungan. Kondisi itu juga menandakan bahwa tekanan pemangsa ikan glodok hampir menyeluruh terhadap semua makanan di lingkungan.

Ikan yang dianalisa isi saluran pencernaan berukuran dewasa, sehingga berdasarkan frekuensi kehadiran makanan dan presentase nilai jenis makanan dalam usus dan lambung ikan glodok dewasa bisa digolongkan sebagai karnivora.

perlu dibaca : Uniknya Pari Manta, Ikan Raksasa tapi Jinak

 

Selain bisa berjalan di lumpur, ikan Tembakul juga senang melompat-lompat ke daratan. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Beberapa literatur menjelaskan, saat ini Ikan Tembakul yang sudah teridentifikasi sebanyak 35 spesies. Terbagi menjadi tiga kelompok besar, seperti Boleophthalmus, Periopthalmus dan Periophthalmodon. Contoh dari beberapa spesies seperti Pseudapocryptes elongates, Periophthalmus gracilis, Periophthalmus novemradiatus, Periophthalmus barbarus, Periophthalmus argentilineatus dan Periophthalmodon schlosseri.

Nilai ekonomis dari ikan ini masih belum banyak terkuak. Hanya ikan ini termasuk yang paling tahan terhadap kerusakan lingkungan hidup dan bisa tetap hidup dalam kondisi yang memprihatinkan sekalipun. Ikan Tembakul hanya dapat dijumpai di pantai-pantai beriklim tropis dan subtropics di wilayah Indo-Pasifik sampai ke pantai Atlantik, benua Afrika.

 

Ketika membuat sarang, ikan Tembakul biasa menggali lubang di lumpur yang lunak. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version