Mongabay.co.id

Luasan Danau di Indonesia Kalahkan Luas Daratan Thailand

Danau Beratan, Tabanan, Bali selain menjadi tempat wisata, juga menjadi sumber air bagi para petani di sekitarnya. Foto Anton Muhajir/Mongabay Indonesia

 

Jumlah danau di Nusantara mengalami pembaruan setelah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memaparkan hasil penelitiannya. Dari hasil riset yang dilakukan 19 orang peneliti itu, diketahui kalau jumlah danau berubah menjadi 5.807 buah dan menyebar di seluruh Indonesia.

Pemaparan yang dilakukan beberapa waktu lalu di Jakarta itu, menjelaskan bahwa data terbaru yang dirilis dalam bentuk buku tersebut, menegaskan bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang tak hanya kaya akan wilayah laut saja. Namun juga, kaya akan danau.

Salah satu peneliti yang ikut terlibat, adalah Aan Dianto. Peneliti muda tersebut menjelaskan bahwa jumlah danau sebelumnya sudah dirilis oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan nasional (BAPPENAS) pada 2016.

Mengacu pada data yang dirilis oleh BAPPENAS empat tahun lalu itu, disebutkan bahwa jumlah danau di Indonesia adalah 1.575 buah dan luasnya mencapai total sekitar 491.724 hektare. Jumlah tersebut mencakup 840 danau besar dan 735 danau kecil atau situ/setu.

Setelah empat tahun, data tersebut kemudian diperbarui menjadi 5.807 danau dengan total luas mencapai 568.871,64 ha dan lokasinya menyebar di seluruh Indonesia. Jumlah tersebut mencakup danau alami, danau buatan, dan danau jenis lainnya.

baca : Lut Tawar, Danau Indah yang Didera Masalah

 

Pacuan kuda tradisional di Danau Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Aan mengilustrasikan, luasan seluruh danau hasil pembaruan yang ada sekarang, memiliki kesamaan dengan luasan wilayah daratan (land area) Thailand. Hanya saja, dia memastikan bahwa luasan tersebut sedikit lebih besar seluruh danau di Indonesia, dibandingkan Thailand yang mencapai 513.120 ha.

“Pusat Penelitian Limnologi LIPI kemudian melakukan penghitungan jumlah danau di Indonesia dengan menjalankan tahapan penelitian pada identifikasi lokasi, tipe, dan luasan danau,” jelas dia.

Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, didapatkan spesikasi danau yang ada saat ini adalah terdiri dari 1.022 danau alami, 1.314 danau buatan, dan 3.471 danau yang belum teridentifikasi sebagai danau alami atau danau buatan.

“Dari total 5.807 danau yang berhasil diidentifikasi, sebanyak 2.308 danau diketahui sudah memiliki nama dan sisanya atau 3.769 danau sampai sekarang diketahui masih belum memiliki nama,” papar dia.

Aan menyebutkan, berdasarkan hasil penelitian terbaru yang dilakukan 19 orang peneliti LIPI, didapatkan klasifikasi danau berdasarkan luasan. Dari total yang teridentifikasi, diketahui sebanyak 1.7979 danau sangat kecil, 3.949 danau kecil, 51 danau sedang, sembilan danau besar, dan satu danau sangat besar.

Satu-satunya danau yang disebut sangat besar tersebut, adalah Danau Toba yang terletak di Provinsi Sumatera Utara dan secara administrasi masuk ke dalam beberapa Kabupaten, yakni Kabupaten Samosir, Toba Samosir, Simalungun, Karo, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, dan Dairi.

baca juga :  Kala Danau Toba jadi Geopark Dunia

 

Senja di Danau Toba diiringi samar gondang tor-tor pangurason. Foto: Ayat S Karokaro/ Mongabay Indonesia

 

Luasan Danau

Secara spesifik, sebuah danau disebut berukuran sangat besar jika memiliki luasan danau lebih dari 100 ribu ha, danau besar jika memiliki ukuran luasan antara 10 ribu hingga 100 ribu ha, danau sedang dengan luasan antara 1.000 hingga 10 ribu ha, danau kecil berukuran antara 1 hingga 1.000 ha, dan danau sangat kecil memiliki ukuran luasan kurang dari satu ha.

Semua data terbaru dituangkan dalam buku seri yang memuat data lengkap tentang danau di seluruh Indonesia. Menurut Aan, buku seri yang sudah diluncurkan meliputi seri Sumatera, Jawa-Bali-Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku-Papua, dan Kalimantan.

Dalam melaksanakan penyusunan buku, tim peneliti melakukannya dengan mengacu pada citra satelit tertentu. Tujuannya, agar jumlah dan luasan danau bisa dideteksi lebih akurat mengikuti dinamika lingkungan yang ada pada saat tersebut.

Namun, dalam melaksanakan proses identifikasi, tim juga menemui hambatan berupa tutupan awan pada musim hujan. Kondisi tersebut menyebabkan danau sulit diidentifikasi lebih jelas, karena ukurannya ada yang kecil dan sangat kecil.

Lebih detail, dalam buku seri Sumatera, tim peneliti menjabarkan ada 382 danau yang terdiri dari 81 danau alami, 31 danau buatan, dan 270 danau tak teridentifikasi. Dari 382 danau, 262 sudah bernama dan 120 danau tidak bernama.

Rinciannya, di Sumatera ada 26 danau sangat kecil, 342 danau kecil, 11 danau sedang, dua danau besar, dan satu danau sangat besar.

Kemudian, seri Jawa-Bali-Nusa Tenggara, peneliti menjabarkan ada 1.990 danau yang mencakup 325 danau alami, 845 danau buatan dan 820 danau tidak teridentifikasi. Rinciannya, ada 1.272 danau bernama dan 718 danau tidak bernama, dengan luasan terdiri dari 641 danau sangat kecil, 1.336 danau kecil, dan 13 danau sedang.

perlu dibaca : Danau-danau Ini Hadapi Masalah Sampah sampai Ikan Endemik Makin Langka

 

Waduk Sempor di Kabupaten Kebumen, Jateng. Foto : DJPB KKP 

 

Pada seri Sulawesi, teridentifikasi sebanyak 472 danau yang meliputi 94 danau alami, 11 danau buatan dan 267 danau tidak teridentifikasi. Dari 472 danau itu, 116 danau bernama dan 356 danau tidak bernama, dengan luasan mencakup 204 danau sangat kecil, 259 danau kecil, enam danau sedang, dan tiga danau besar.

Lalu, untuk buku seri Maluku-Papua, dijabarkan ada 618 danau yang terdiri dari 93 danau alami dan 525 danau tidak teridentifikasi. Dari 618 danau tersebut, ada 184 danau bernama dan 434 danau tidak bernama. Rinciannya, ada 121 danau sangat kecil, 483 danau kecil, 12 danau sedang, dan dua danau besar.

Untuk buku seri Kalimantan, teridentifikasi ada 2.345 danau yang terdiri dari 429 danau alami, 426 danau buatan, dan 1.490 danau tidak teridentifikasi.

 

Fungsi Terlupakan

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan bahwa fungsi danau sebagai sumber dan penampung air, dewasa ini sering dilupakan banyak orang. Padahal, peran danau sangat penting bagi masyarakat.

“Sejak saya di Bappenas banyak isu terkait pengelolaan danau yang muncul. Belum ada koordinasi dan batas yang jelas antara pusat dan daerah terkait instansi yang bertanggungjawab mengelola danau,” ungkap dia.

Dengan adanya buku seri yang memuat tentang data dan informasi danaua di Indonesia, diharapkan itu bisa menjadi data awal untuk membuat sistem basis data nasional yang menampung seluruh data dan informasi tentang danau di Indonesia dan bisa menjadi rujukan nasional.

“Selain itu, monitoring ekosistem danau melalui penerapan sistem pintar (smart system) juga penting dilakukan sebagai upaya meningkatkan perlindungan dan pengelolaan ekosistem danau,” tambah dia.

baca juga : Danau Tempe Kritis, Harus Diselamatkan Segera, Kenapa?

 

Kampung Yoboi dari Danau Sentani. Foto: Yosef Levi

 

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko menjelaskan bahwa data yang berhasil dikumpulkan oleh tim peneliti menjadi kabar yang bagus. Mengingat, hingga saat ini data dan informasi tentang jumlah danau yang ada di Indonesia masih sangat terbatas.

Menurut dia, data dan informasi tentang danau di Indonesia akan bermanfaat untuk keberlanjutan tentang status danau tersebut. Contohnya, informasi tentang Pemerintah telah menetapkan revitalisasi 15 danau kritis di Indonesia dan menjadi program prioritas untuk ditangani.

“Keberlanjutan danau juga perlu didukung pendekatan riset integratif dan holistik yang dapat diimplementasikan dengan berbagai modifikasi,” sebut dia.

Ia menyebutkan, LIPI melalui Pusat Penelitian Limnologi berupaya membantu meneliti pengelolaan sumber daya air dan ekosistemnya dan membantu masyarakat sekitar perairan darat menyelesaikan problem kesehatan lingkungannya.

Sebagai contoh, pengelolaan Danau Toba yang meliputi tujuh kabupaten di Sumut masih menyimpan persoalan eksploitasi danau yang pelik. Padahal, untuk mengembalikan daya dukung dan keberlanjutan danau, itu perlu didukung pendekatan riset integratif dan holistik dengan berbagai modifikasi dan kolaborasi seluruh pihak.

 

***

Keterangan foto utama : Danau Beratan, Tabanan, Bali selain menjadi tempat wisata, juga menjadi sumber air bagi para petani di sekitarnya. Foto Anton Muhajir/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version