Mongabay.co.id

Hiu, Penyu dan Penguin Sering Berenang Membentuk Lingkaran. Apa Sebabnya?

 

 

Para ilmuwan telah menemukan pola aneh yang terjadi di alam, yakni banyak hewan laut yang secara unik berenang berputar. Para peneliti memodelkan penampakan tersebut menggunakan berbagai konsep matematika dan navigasi.

Mereka menemukan pada beberapa hewan, termasuk penyu, penguin, dan hiu paus soliter, berperilaku aneh dengan menggunakan penginderaan 3D.

Mengapa hewan-hewan tersebut berenang berputar dan berulang? Tidak ada yang benar-benar yakin.

Baca: Penelitian: Hiu Paus Mampu Menyembuhkan Lukanya Sendiri

 

Ilustrasi satwa laut yang sering berenang berputar, membentuk lingkaran. Ilustrasi: Hidayaturohman/Mongabay Indonesia

 

Penulis utama studi ini, Tomoko Narazaki dari Universitas Tokyo, memperhatikan pola lingkaran di sekelompok penyu yang berenang di permukaan. Dia dan timnya secara khusus memindahkan penyu tersebut untuk memantau bagaimana mereka akan bernavigasi kembali ke perairan asalnya. Mereka mempelajari reaksi penyu saat lingkungannya berubah.

Data pelacakan menunjukkan, pergerakan penyu berputar ketika kembali ke perairan pantai dari tempat mereka bersarang.

Menurut peneliti, seekor penyu berenang dalam lingkaran besar sebanyak 76 kali dengan setiap putaran membutuhkan waktu 16 hingga 20 detik. Terkejut, Narazaki mendorong rekan-rekannya yang mempelajari berbagai hewan itu untuk melihat data sensor mereka juga.

“Saya memberitahukan ke rekan peneliti yang menggunakan data logger 3D serupa untuk mempelajari taksonomi makhluk laut,” kata Narazaki. “Kami terkejut saat mengetahui banyak hewan lain yang melakukan gerakan berputar.”

“Memeriksa pergerakan 3D hiu, penyu, penguin, dan mamalia laut dengan gambar beresolusi tinggi, kami melaporkan penemuan peristiwa hewan berputar berurutan lebih dua kali pada kecepatan sudut yang relatif konstan,” tulis Narazaki dan rekan penulisnya dalam penelitian mereka, di iScience.

Baca: Ukuran Hiu Terbesar yang Pernah Ada di Bumi Terungkap

 

Pola gerakan satwa laut yang diteliti Narazaki dan tim peneliti. Sumber: Narazaki et al/iScience

 

Tim Narazaki, dikutip dari Vice, dibuat heran dengan pola misterius tersebut, mengingat berenang lurus akan jauh lebih efektif.

Para ilmuwan mengumpulkan data saat hewan yang ada di antara Kepulauan Cape Verde, lepas pantai Afrika Barat Daya hingga Okinawa, Jepang, yang sedang mencari makan, berenang ke rumah, dan kembali setelah bersarang. Lingkaran-lingkaran itu berkisar dari hanya beberapa hingga lusinan berturut. Para ilmuwan melihat sebagian besar lingkaran yang tercatat selama mencari makan, terutama di kalangan hiu.

“Sejumlah 272 pola berputar diamati pada empat hiu macan [Galeocerdo cuvier] yang ditandai di lepas pantai Hawaii. Dalam setiap putaran, hiu macan berputar membentuk lingkaran berdiameter 9,4 meter sebanyak 2 sampai 30 kali. Mereka berenang dengan kedalaman yang relatif konstan dan berlangsung selama 5,6 menit.

Selain itu, perilaku berputar juga sebelumnya dilaporkan pada hiu pasir yang mencari makan di dasar laut. Ini menunjukkan, mungkin kegiatan berenang melingkar dilakukan saat mencari makan.

Tetapi, mencari makan bukanlah satu-satunya penjelasan yang cukup untuk perilaku berputar itu. “Tampaknya, mereka berenang berputar bukan karena mencari makan,” lapor para peneliti.

“Misalnya, video yang dipasang pada hiu menunjukkan hiu macan jantan berputar mendekati betina untuk berpacaran.” Dan anjing laut berputar-putar pada siang hari, padahal waktu mencari makan utama mereka malam hari.

Baca juga: Enam Alasan Mengapa Banyak Satwa Memiliki Mata Palsu

 

Penguin yang berada di Antartika. Foto: Christopher Michel – Antarctica/Wikimedia Commons/CC BY 2.0/Free to share

 

Tim peneliti mencurigai, banyak hewan yang berputar ada hubungannya dengan navigasi menggunakan medan magnet bumi.

“Penyu berputar pada titik-titik yang tampaknya penting secara navigasi. Bagaimana penyu hijau menavigasi tak dipahami dengan baik, tetapi penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa mereka mampu mendeteksi medan magnet,” kata Narazaki.

“Perilaku berputar ini tampaknya cocok untuk mendeteksi medan magnet. Hal ini memungkinkan penyu mendeteksi medan magnet dari berbagai arah dan mengulangi perilaku itu akan memberikan banyak pengukuran, membantu mengkalibrasi posisi mereka,” jelasnya.

Dalam penelitian tersebut, beberapa hewan dilengkapi sensor dan tag GPS, sementara para ilmuwan sendiri mengamati lainnya. Teknologi untuk memantau hewan dengan cara ini, masih sangat baru dan berkembang.

Para ilmuwan mengatakan langkah ideal berikutnya adalah merekam lebih banyak data dan menganalisisnya secara simultan, untuk membantu mengidentifikasi pola gerakan.

 

Exit mobile version