Mongabay.co.id

Menyedihkan, Harimau di Medan Zoo Kurus Kering, Ini Foto dan Videonya

Harimau sumatera di Medan Zoo yang kurus karena kekurangan asupan gizi pada bulan September 2021. Foto : Ayat Karo-karo/Mongabay Indonesia

 

 

 

 

Kabar menyedihkan datang dari Medan Zoo di Jalan Simalingkar B, Medan, Sumatera Utara. Satu harimau Sumatera kurus kering terekam kamera pengunjung sedang memakan rumput. Rekaman video itu diunggah ke media sosial membuat para netizen mempertanyakan satwa langka endemik Sumatera ini bisa memakan rumput, biasa sang raja hutan ini memakan daging.

Ketika berkunjung ke Medan Zoo, Jumat siang, (24/9/21), suasana lengang, tidak seramai hari biasa. Manajemen Medan Zoo juga tak terlihat, yang tampak hanya dokter hewan.

Saya menuju kandang harimau. Ternyata benar, tampak harimau dalam kondisi mengkhawatirkan, badan kurus dan mengeluarkan lendir di bagian mulut.

Lantas apa yang terjadi terhadap satwa terancam punah ini? Yona, dokter hewan tim medis dari Medan Zoo mengatakan, harimau di video itu benar dalam kondisi sakit. Mereka tengah pengecekan kesehatan harimau.

Pemeriksaan dan perawatan intensif sembari memantau kondisi kesehatan sang harimau. Hasil pemeriksaan medis sementara, harimau sakit karena ada bakteri dan virus.

 

Baca juga: Tragis, Tiga Harimau Sumatera Mati Akibat Jerat di Aceh Selatan

“Kita masih medical check-up. Kemungkinan diare menyebabkan kondisi tubuh kurus,” katanya.

Ketika ditanya sudah berapa lama sakit, kata Yona, sudah dua minggu. Dia bilang, harimau kurus juga kering faktor pakan.

Dia bilang, asupan makanan bergizi dan vitamin terus diberikan kepada harimau, dalam sehari daging sapi ayam atau daging babi rata-rata 4-5 kg.

Sedang dalam rekaman video itu tampak harimau kurus kering perut cekung sambil memakan rumput. Menurut Yona, untuk jenis kucing-kucingan memakan rumput merupakan hal biasa. Ini untuk mengeluarkan sisa-sisa atau bulu yang tertelan ketika mereka membersihkan bulu-bulu.

Dari pemantauan langsung, setidaknya ada tiga harimau Sumatera dalam kondisi sama. Satwa-satwa dimasukkan dalam kandang. Yona mengaku, mereka sengaja memasukkan dalam kandang agar dapat memperhatikan kondisi. Meski begitu, katanya, setiap pagi selalu dilepas.

Yona nyatakan, hanya satu harimau sakit, yang lain sehat.

 

Baca juga: Kisah Sedih Harimau Batua yang Menghuni Taman Lembah Hijau

Harimau kurus kering di Medan Zoo. Foto: Ayat S Karokaro/ Mongabay Indonesia

 

Ketika pengambilan video dalam kandang, tampak tiga harimau kurus kering sedang tergeletak di semen dengan perut cekung, begitu menyedihkan. Tampak satu harimau perlahan keluar kandang sempit berukuran sekitar 2 x 3 meter menuju ke halaman depan, tempat biasa menghabiskan hari.

Harimau kurus kering ini memakan rumput, sambil mengunyah dan menelan, kemudian menggigit sebatang pelepah lalu pergi.

Apakah harimau ini kelaparan, atau seperti dikatakan tim medis sebatas mengeluarkan sisa-sisa bulu yang tertelan?

Andi Sinaga, dari Forum Investigator Zoo Indonesia mengatakan, alasan sakit hanya upaya pembenaran dan pembelaan dengan kondisi harimau yang kurus kering. Seolah, katanya, harimau di sana dalam kondisi baik-baik saja. Padahal, katanya, semua itu tidak benar.

Hasil investigasi mereka, manajemen kebun binatang ini mengurangi pasokan daging untuk satwa terancam punah ini, yang merupakan aset negara.

Hasil penelusuran mereka, sejak 2020 hingga September 2021, pasokan daging untuk harimau di Medan Zoo terus berkurang. Awalnya, bisa enam sampai tujuh kg per hari. Berkurang jadi lima kg, terus merosot 2-3 kg per hari.

“Ini fakta menyedihkan. Pernah enggak diberi makan sama sekali. Kalau harimau harimau itu kurus kering kelaparan, itu karena tidak dikasih makan bukan karena sakit. Kalau sudah lapar gak ada makanan ya sakit. Itu teori dasarnya. Kami berharap Medan Zoo tidak mencari alasan atas kejahatan yang mereka lakukan ini.”

Pasokan daging harimau di Medan Zoo berkurang dia duga karena anggaran sudah tidak ada lagi. Faktor lain, Medan Zoo dilarang buka mencegah penyebaran virus COVID-19.

“Ini jadi salah satu penyebab mengakibatkan pendapatan dari kebun binatang di bawah naungan PD Pembangunan Pemerintah Kota Medan ini makin terpuruk,” katanya.

Dia mempertanyakan anggaran selama bertahun-tahun Medan Zoo ini berdiri. “Kemana anggaran itu? Kemana anggaran oleh donatur-donatur melihat kondisi satwa-satwa di Medan Zoo. ini pertanyaan besar yang harus segera dijawab manajemen Medan Zoo, ” kata Andi.

 

Baca juga: Ingat Harimau Batua yang Kena Jerat Pemburu? Begini Kondisinya

Harimau Sumatera di Medan Zoo, dalam kondisi memprihatinkan. Foto: Ayat S Karokaro/ Mongabay Indonesia

 

Forum ini berharap. kepolisian khusus Direktorat Kriminal Khusus Polda dan Kejaksaan Tinggi Sumut mengusut kasus ini.

Menurut dia, masalah harimau Sumatera di Medan Zoo bukan sekali ini terjadi. Pada 2012, dua anak harimau mati dan 2016 satu anak harimau juga mati.

“Menjadi pertanyaan besar kemanakah bangkainya? Sebab anak-anak harimau itu tidak dikubur atau tidak dimusnahkan, tetapi jadi ofsetan dengan alasan untuk pendidikan. Ini harus jadi perhatian serius.”

Dia bilang, Balai Penegakan Hukum Wilayah Sumatera perlu   menelusuri.

 

BKSDA harus bertindak

Andi mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) harus segera mengambil tindakan cepat, seperti menarik seluruh harimau di sana. Aksi ini, katanya, demi penyelamatan harimau-harimau ini.

Bukan tidak mungkin, saat ini harimau yang kurus kering itu akan alami nasib tragis.

Walaupun, katanya, Medan Zoo dinilai cukup baik dalam perkembangbiakan harimau Sumatera. Melihat kondisi saat ini, harimau di sana kurus kering.

“Jika tidak segera, KLHK dianggap melakukan pembiaran apabila ada yang mati.”

Boby Nasution, Walikota Medan ketika diwawancarai Jumat sore terkejut dengan kabar harimau-harimau di Medan Zoo yang kurus itu.

Untuk pengelolaan Medan Zoo, katanya, dibawah koordinasi PD Pembangunan Pemko Medan. Anggaran untuk pakan satwa di Medan Zoo, terutama harimau sudah ada.

Dia merasa aneh kalau harimau kurus karena kelaparan apalagi banyak pihak memberikan bantuan pakan.

Menurut dia, ada manajemen yang kurang baik dan belum berjalan maksimal di Medan Zoo. Hal ini, katanya, akan jadi perhatian serius bagi untuk evaluasi dan pengecekan.

“Saya akan cek ini mengapa bisa terjadi. Akan ada evaluasi dan perbaikan di Medan Zoo supaya lebih baik lagi,” kata menantu Presiden Jokow Widodo ini.

Irzal Azhar, Plt Kepala BKSDA Sumut mengatakan, soal foto dan video viral harimau Sumatera Medan zoo di media karena gangguan pencernaan dan cacingan. Keterangan itu, katanya, dari dokter hewan Medan Zoo.

Dia sudah menurunkan tim untuk pengecekan ke kebun binatang milik Pemerintah Kota Medan dan melihat kondisi harimau milik negara yang dititipkan di sana.

“Nanti setelah tim mengumpulkan barang bukti dan keterangan kita akan memberikan penjelasan kepada media.”

 

******

Foto utama: Harimau di Medan Zoo dalam kondisi menyedihkan, badan kurus kering.  Foto: Ayat S Karokaro/ Mongabay Indonesia

Exit mobile version