Mongabay.co.id

Gurita, Spesies Cerdas dengan Delapan Lengan

Dedy, seorang nelayan tradisional penangkap gurita di perairan Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Sulut. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

 

Setiap 8 Oktober diperingati sebagai Hari Gurita Internasional. Tanggal 8 dipilih untuk menunjukkan bahwa spesies cerdas tersebut memiliki delapan lengan.

Masyarakat pesisir dan nelayan di Desa Uwedikan, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, punya cara unik memperingati hari gurita ini. Mereka menggelar pertunjukan seni dan transplantasi terumbu karang, untuk memperbaiki rumah bagi satwa laut, termasuk gurita.

Kegiatan ini diinisiasi oleh Japesda [Jaring Advokasi Pengelolaan Sumberdaya Alam], sebuah organisasi non-pemerintah, yang bekerja sama dengan Universitas Muhamadiyah Luwuk dan pemerintah Desa Uwedikan.

Baca: Unik, Gurita akan Mati Setelah Kawin dengan Pasangannya

 

Nelayan tradisional ini menangkap gurita di perairan Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro. Sulawesi Utara. Foto: Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Pertunjukan seni yang dilakukan berupa tarian yang diberi nama Uwedipus yang berarti Uwedikan Octopus. Penarinya adalah anak-anak pesisir desa. Semua gerakan dalam tarian ini adalah imajinasi dari apa yang mereka lihat dan apa yang mereka tahu tentang gurita. Lalu, mereka tunjukkan melalui gerakan.

Tarian tersebut menceritakan bagaimana rusaknya terumbu karang karena eksploitasi, berdampak pada gurita yang makin berkurang, bahkan menghilang. Hingga akhirnya, nelayan tersadarkan, mulai menjaga gurita melalui pengelolaan berkelanjutan.

“Cerita tarian ini sama seperti pengelolaan perikanan gurita berkelanjutan yang tengah kami kembangkan hampir dua tahun di Desa Uwedikan,” ungkap Franco Dengo, dari Japesda, Jumat, 8 Oktober 2021.

Dalam rangkaian perayaan itu, nelayan yang mendapat pendampingan dari Fakultas Perikanan Universitas Muhamadiyah Luwuk, diberikan pengetahuan mengenai transplantasi terumbu karang, serta pentingnya melakukan pengawasan pertumbuhannya. Selain itu, untuk para pengunjung, diperkenalkan pula penganan lokal berbahan dasar sagu dan gurita.

Baca: Hari Gurita Internasional, Saatnya Nasib Nelayan Gurita di Indonesia Diperhatikan

 

Dawir Muding mencari gurita di wilayah tangkap di Desa Uwedikan, Kecamatan Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Foto: Christopel Paino/Mongabay Indonesia

 

Fakta unik gurita

Gurita dikenal sebagai satwa laut yang unik secara taksonomi dan morfologi. Beberapa fakta yang diketahui tentang gurita adalah sang jantan akan mati setelah terjadi perkawinan, sementara si betina akan mati beberapa saat setelah telurnya menetas. Kondisi ini disebut dengan semelparous, yaitu hewan yang hanya melakukan reproduksi satu kali sepanjang hidupnya, setelah itu menjemput kematiannya sendiri.

“Gurita hidupnya sangat singkat, namun pertumbuhannya sangat cepat. Untuk jenis octopus cyanea, dalam sehari bobotnya bisa naik 3,8 hingga 4,1 perseni,” kata Profesor Sharifuddin Bin Andy Omar, akademisi dari Universitas Hasanudin Makassar, ketika memberikan pelatihan kepada nelayan gurita di Pulau Langkai Makassar, bersama Yayasan Konservasi Laut, medio September 2021.

Dalam penelitianya berjudul “Biologi Reproduksi Gurita, Octopus cyanea Gray, 1948 di Perairan Selat Makassar dan Teluk Bone”, Andy Omar, dkk [2020], menjelaskan gurita termasuk Ordo Octopoda. Dalam bahasa Yunani; octo artinya delapan, pous adalah kaki, karena gurita memiliki delapan buah lengan yang melekat di bagian kepala.

Baca: Jerit Hati Nelayan Gurita di Banggai, Tidak Punya Penghasilan Akibat Pandemi Corona

 

Pengecekan jenis kelamin gurita yang dilakukan oleh anggota Japesda Gorontalo. Foto: Christopel Paino/Mongabay Indonesia

 

Gurita merupakan salah satu kelompok dari kelas Cephalopoda. Jumlah total spesiesnya,  yang telah dideskripsi sampai saat ini belum mencapai 1.000 jenis. Cephalopoda yang hidup di perairan Indonesia diperkirakan sekitar 100 jenis dan 24 jenis yang merupakan type locality perairan Indonesia.

Menurut penelitian itu, jenis Octopus cyanea ukurannya besar, panjang lengannya dapat mencapai 4 sampai 6 kali panjang mantel. Panjang mantel sekitar 160 mili meter, panjang total dapat mencapai lebih dari 1 meter. Lengan ketiga kanan pada individu jantan disebut hektokotil, memiliki panjang sekitar 70 – 90 % dari panjang lengan di sampingnya. Bagian ujung lengan hektokotil terdapat ligula, berbentuk segitiga kecil, sekitar 1 – 2 % dari panjang lengan.

Baca juga: Berani Sukses Kelola Gurita Seperti Nelayan Wakatobi

 

Gurita yang memiliki kemampuan mengubah warna kulit. Foto: Christopel Paino/Mongabay Indonesia

 

Selain itu, pada lengan hektokotil dapat ditemukan calamus, kecil dan tumpul, berukuran 35 – 40 % dari panjang ligula. Ciri khas lain yang membedakan O. cyanea dengan gurita lainnya adalah keberadaan bintik mata palsu [ocellus] yang terletak di atas mata. Pada bagian sisi lengan hektokotil Cephalopoda, terdapat alur yang sempit, tempat lewatnya spermatofora.

Lengan hektokotil merupakan ciri seksual yang membedakan individu jantan dan betina [sexual dimorphism], karena lengan ini tidak ditemukan pada individu betina. Lengan hektokotil akan menyalurkan spermatofora pada saat mereka melakukan kopulasi atau perwakinan.

 

La Ato, nelayan gurita Desa Darawa, Kecamatan Kaledupa Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, saat melakukan penangkapan gurita di wilayah adat mereka. Foto: Christopel Paino/Mongabay Indonesia

 

Fakta lainnya adalah gurita merupakan hewan yang mampu berkamuflase dengan baik. Gurita dapat mengubah warna tubuhnya dengan cepat, bila ada musuh menyerang. Kulit gurita memiliki banyak khromatofor yang mengandung zat warna atau pigmen. Warna pigmen itu antara lain hitam, cokelat, kuning, dan sebagainya.

Karena keunikannya, Frank W Grasso, seorang professor dari Brooklyn College, mengatakan bahwa gurita seperti alien yang hidup di laut kita. Satwa ini memiliki kemampuan mengubah warna kulit, peka terhadap bahan kimia, serta memiliki otak yang meregang saat memakan sesuatu.

 

 

Exit mobile version