Mongabay.co.id

Si Burung Usil Kerak Kerbau yang Terancam Punah di Habitatnya

 

Tubuhnya yang sedang, berukuran sekitar 25 cm, tampak terbang berkelompok dari pepohonan menuju ke bangunan rumah burung walet. Seolah mencari sesuatu, sekawanan burung yang mempunyai warna bulu abu-abu tua pada kepala, sayap dan ekor ini terus berjalan di atas genteng. Satu diantaranya kemudian terbang dan bertengger di atas pipa yang digunakan sebagai pintu masuk burung walet.

Ukuran jambulnya pendek, sementara tunggir dan ujung ekornya berwarna putih. Itulah burung kerak kerbau, spesies burung yang termasuk dalam famili jalak. Atau juga dikenal dengan sebutan burung jalak kebo, jalak penyu, jalak hitam dan jalak ungu.

Posturnya seperti burung kerak jambul, perbedaanya hanya terletak pada lebar warna putih pada ujung ekor. Kerak kerbau mempunyai warna ujung ekor putih lebih lebar daripada burung kerak jambul.

Adapun burung dengan nama latin Acridotheres javanicus ini antara jantan dan betina mempunyai perbedaan. Kerak kerbau jantan mempunyai warna hitam yang sangat tegas pada bagian kepala dan sayap, ukuran kerak kerbau jantan lebih panjang dan besar.

baca : Burungbuah Satin, Spesies Baru dari Papua

 

Burung kerak kerbau bertengger di salah satu bangunan rumah burung walet di Pulau Bengkalis, Provinsi Riau. Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Selain itu, kepalanya juga terlihat lebih besar dan berbentuk kotak. Kloaka lebih menonjol dan ditumbuhi bulu-bulu halus. Paruhnya tampak lebih kokoh, kuat dan juga panjang. Bagian jambul disekitar pangkal paruh relatif panjang, rapi dan hitam mengkilap. Bulu ekornya sering menyatu atau rapat.

Sedangkan untuk karakter jenis jalak kebo yang betina, bulu yang berwarna hitam di bagian sayap dan kepala cenderung memudar. Postur tubuhnya lebih mungil, kepalanya bulat. Ven atau kloaka relatif datar dan bulu halusnya kurang lebat.

Paruh kerak kerbau betina cenderung pendek dan tipis. Sementara mahkota yang tumbuh di atas pangkal paruh pendek dan kurang rapi. Bulu ekor umumnya sering terbuka, lebar atau mengembang.

 

Suka Usil

Burung kerak kerbau mempunyai tatapan mata yang tajam. Paruhnya berwarna kuning sementara tunggir berwarna putih. Saat remaja warna bulunya coklat. Iris jingga, paruh dan kaki juga berwarna kuning. Mental burung kerak kerbau cukup berani, selain bertengger di pepohonan atau bangunan burung ini juga suka turun dan berjalan di tanah.

Retno Ayu Gumilang, penghobi fotografi burung asal Kota Batu mengaku bekesan saat memotret burung kerak kerbau. Sebab, menurutnya ketika burung ini berkoloni satu diantaranya pasti ada yang bertingkah usil. Sehingga bagi dia menarik untuk difoto.

baca juga : Seriwang Sangihe, Burung Langka di Dunia yang Habitatnya Terancam Tambang Emas

 

Burung kerak kerbau mempunyai tatapan mata yang tajam. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Dulu dia hanya mengetahui cerita burung kerak kerbau dari pelajaran biologi saat Sekolah Menengah Atas (SMA). Burung ini seringkali diceritakan bertengger di atas kerbau, sebagai contoh hubungan saling menguntungkan atau simbiosis mutualisme antara dua organisme yang berbeda.

Burung jalak hinggap dan memakan kutu-kutu yang ada di tubuh kerbau. Pada satu sisi, burung jalak mendapatkan makanan dan kerbau bisa bersih dari kutu-kutu yang menganggu.

“Diawal-awal lihat burung ini tidak sengaja. Ini burung apa kok gelap begitu? Saya kira gagak, ternyata itu merupakan burung kerak kerbau,” ujar perempuan yang mengaku pernah menjumpai burung kerak kerbau di Singapura ini.

Berdasarkan pengalamannya, burung kerak kerbau yang dijumpai di negara berjuluk The Lion City itu karakternya lebih berani, daripada ketika ia menemui di kawasan salah satu perguruan tinggi negeri di Malang.

“Di Singapura melihat burung kerak kerbau jarak satu meter tidak terbang. Sementara di Malang burung ini lebih takut dengan manusia, lima meter saja sudah kabur,” ujar perempuan yang pernah menjadi relawan Profauna ini.

Burung jalak kerbau hidup dalam kelompok besar atau kecil. Sebagian besar mencari makan di padang rumput, pemukiman, lahan pertanian, dan di kota. Sedangkan di alam bebas, jalak hitam seringkali mendatangi areal yang menjadi ladang penggembalaan kerbau.

menarik dibaca : KEE Mangrove Ujung Pangkah, Lokasi Seru Melihat Burung Air

 

Saat ini burung kerak kerbau lebih banyak ditemukan dikandang daripada di alam. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Burung Peliharaan

Saat mencari makan, burung kerak kerbau senang mencari makan di sawah. Makanan apapun yang ditemukan di tanah langsung disantap. Agus Nurofik, ketua Serikat Bird Watcher Malang (Seriwang) menjelaskan, kalau di luar Jawa, burung kerak kerbau merupakan burung kosmopolitan. Di Pulau Jawa peran burung ini sangat vital, dikarenakan dia mampu menyaingi spesies lokal lain yang juga kosmopolitan seperti cucak kutilang (Pycnonotus aurigaster), trucukan (Pycnonotus goiavier), dan burung gereja (Passeridae).

Saat ini kerak kerbau bersama dengan spesies lainnya sedang menghadapi Sout East Asia Songbird Crisis. “Dia merupakan sentra dan perdagangan burung secara ilegal yang berasal dari perburuan di alam untuk keperluan peliharaan,” kata pria berkacamata yang sedang melanjutkan studi Pascasarjana Biologi di Universitas Brawijaya Malang ini. Gara-gara perdagangan tersebut lanjut Agus akhirnya status konservasi menurut Internasional Union for Conservation of Nature menjadi rentan (vulnerable).

Sedangkan Ignatius Pramana Yuda, dari Indonesia Ornitologists’ Union (IdOU) dan dosen Fakultas Teknobiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta menjelaskan, burung kerak kerbau merupakan salah satu burung kicau yang populer di Indonesia, harganya pun masih relatif murah. Saat ini burung kerak kerbau lebih banyak ditemukan dikandang daripada di alam.

Di Jawa dan Bali yang merupakan habitat alaminya burung kerak kerbau terancam punah, akan tetapi burung ini menjadi burung invasif di lokasi introduksinya. Adapun persebaranya yaitu Pulau Jawa dan Bali, tetapi dintroduksi di luar Jawa seperti di Sumatra, Kalimantan, Sunda Kecil, dan baru ini juga ditemukan di Sulawesi. Sementara di luar negeri tersebar di Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, Taiwan, Puerto Rico, kemungkinan juga Jepang.

“Keberadaan burung kerak kerbau ini penting karena pemakan segala ornivora, diduga punya peran penting dalam pengendali populasi serangga dan penyebar biji,” jelasnya dalam keterangan tertulis.

baca juga : Kecintaan Hasballah pada Burung Liar di Hutan Leuser

 

Saat ini kerak kerbau bersama dengan spesies lainnya sedang menghadapi Sout East Asia Songbird Crisis. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Di habitat alaminya populasi kerak kerbau diestimasi antara 2000-9999 individu dewasa. Di Jawa burung ini dulunya sangat umum, sekarang ini sudah jarang dijumpai. Catatan terbanyak di Jawa ada 600 individu di Purwanegara. Catatan terbanyak di luar Jawa yaitu di Kalimantan Barat.

Sementara di Singapura pada tahun 2000 populasi burung kerak kerbau diperkirakan ada 168,000 individu. Sedangkan di Taiwan pada tahun 1999 diperkirakan populasinya sekitar lebih dari 20.000 ekor.

Adapun untuk ancaman keberadaan burung kerak kerbau yaitu perburuan. Penelitian Marshall, dkk (2020) menyebut pada keluarga di Jawa menemukan perkiraan jumlah burung kerak kerbau di sangkar kurang lebih 666.389 sampai 126.881 ekor. Ancaman lain yaitu pestisida.

 

Exit mobile version