Mongabay.co.id

Di Kedalaman 3 Ribu Meter di Bawah Laut, Peneliti Menemukan Gading Gajah Purba

 

 

Gajah purba berbulu, mammoth, kita kenal sebagai mamalia yang menjelajahi daratan di berbagai belahan dunia selama jutaan tahun. Fosil dari satwa yang punah kira-kira 4.000-an tahun lalu ini, ditemukan di berbagai tempat, tak hanya di darat, namun juga di sungai maupun danau.

Baru-baru ini, para ilmuwan cukup terkejut saat menemukan gading gajah purba tersebut di bawah laut. Tepatnya, 3 ribu meter di bawah laut lepas pantai California, Amerika.

Tahun 2019, ilmuwan Steven Haddock dari Monterey Bay Aquarium Research Institute [MBARI], California, dan rekannya Randy Prickett, sedang menjelajahi dasar laut sedalam 3 ribu meter, sekitar 300 km lepas pantai California. Ada sesuatu yang menarik penglihatannya, benda yang tampak seperti gading gajah.

Dia mengambil sepotong kecil gading tersebut dan membawanya ke atas. Lalu, pada Juli tahun ini juga, dia kembali ke lokasi untuk mengambil seluruh gading.

Pada November lalu, Prickett dan Haddock menyatakan, dengan bantuan para peneliti dari University of California, Santa Cruz, dan University of Michigan, sudah dipastikan benda itu adalah benar gading gajah. Tepatnya, gajah mammoth Kolombia.

“Di bawah laut, kita bisa mengharap bertemu banyak hal tidak terduga, apalagi ketika menjelajahi laut dalam. Tetapi, saya masih terkejut bahwa kami menemukan gading purba mammoth,” kata Haddock dikutip dari MBARI.

Gajah mammoth tiba di tempat yang sekarang disebut Amerika Utara sekitar satu juta tahun lalu dan berevolusi menjadi mammoth Kolombia [Mammuthus columbi], yang tingginya lebih dari 4 meter dengan berat sekitar 9 ton.

Baca: Mengapa Gajah Berbulu Perlu Dibangkitkan Kembali?

 

Inilah lokasi ditemukannya gading gajah mammoth di kedalaman 3 ribu meter di Laut Pasifik. Foto: MBARI

 

Perbedaan utama mammoth berbulu dengan mammoth Kolombia adalah mammoth Kolombia tidak memiliki banyak rambut karena Amerika Utara relatif lebih hangat ketimbang di bagian lain dunia, tempat mammoth berbulu hidup. Mammoth Kolombia tidak hanya salah satu mammoth terbesar di planet ini, tetapi mereka juga memiliki gading terbesar, biasanya sepanjang 500 cm. Spesies ini punah setidaknya 10.000 tahun lalu.

Lingkungan laut dalam yang dingin dan bertekanan tinggi secara unik mengawetkan gading, memberi para peneliti kesempatan untuk mempelajarinya lebih rinci. Pemindaian Computed Tomography [CT] akan mengungkapkan struktur internal tiga dimensi penuh gading dan informasi lebih lanjut tentang sejarah hewan. Misal, berapa usia sang mammoth.

“Spesimen ini berbeda dari hampir semua fosil mammoth yang pernah kita lihat di tempat lain,” kata ahli paleontologi Universitas Michigan Daniel Fisher, yang berspesialisasi dalam studi mammoth dan mastodon. “Mammoth lain telah diambil dari laut, tetapi umumnya tidak lebih dari kedalaman beberapa puluh meter saja,” lanjutnya.

Baca: Upaya Para Ilmuwan Membangkitkan Gajah Purba dari Tidur Panjangnya

 

Gading gajah purba yang ditemukan di laut ini akan diteliti lebih mendalam. Foto: MBARI

 

Tim peneliti percaya, gading ini adalah gading mammoth tertua yang terpelihara baik, ditemukan dari wilayah Amerika Utara sampai saat ini. Penanggalan gading sedang dilakukan oleh UCSC Geochronology Lab yang dipimpin oleh Terrence Blackburn, profesor ilmu bumi dan planet. Blackburn menganalisis radioisotop untuk menunjukkan bahwa gading itu berusia lebih dari 100.000 tahun.

“Perkiraan usia kami pada gading, sebagian besar didasarkan pada peluruhan radioaktif alami dari uranium dan isotop thorium tertentu yang diberikan kepada gading dari laut. Jika gading itu ditemukan di darat, menguraikan sejarahnya tidak akan semudah itu,” kata Blackburn. Christopher Edwards dan Patrick Drake akan memeriksa arus oseanografi, untuk menentukan lebih baik dari mana gading itu berasal.

Beth Shapiro, profesor ekologi dan biologi evolusioner di UC Santa Cruz, merupakan bagian dari tim yang akan mengurutkan dan menganalisis DNA mammoth, juga memberikan pandangan tentang kehidupan hewan tersebut di masa lalu.

“Spesimen seperti ini memberikan kesempatan langka untuk melukis gambar hewan yang dulu hidup dan lingkungan tempat tinggalnya,” katanya dilansir dari USA Today.

“Fosil mammoth cukup langka ditemukan di Amerika Utara, jadi kami berharap DNA dari gading ini akan berguna untuk menyempurnakan apa yang kita ketahui tentang mammoth di kawasan itu.”

Baca juga: Misteri Punahnya Badak Berbulu Terkuak, Bukan karena Diburu Manusia

 

Spesimen mammoth yang berada di Royal Victoria Museum, Victoria, British Columbia, Canada, 2018. Foto: Wikimedia Commons/Thomas Quine/CC BY 2.0

 

Tim ilmuwan mengatakan, itu bisa menjadi salah satu gading mammoth tertua yang pernah ditemukan di Amerika Utara. Selama zaman es terakhir, gletser menutupi sebagian besar Planet Bumi. Saat itu, permukaan laut sekitar 120 meter lebih rendah dari sekarang, yang berarti garis pantai lebih jauh daripada sekarang.

Selain mempelajari lebih banyak tentang individu, tim akan mempelajari kerak mineral gading untuk memahami bagaimana gading tersebut bisa berada begitu jauh di dasar laut.

“Kami bersyukur memiliki tim multidisiplin yang menganalisis spesimen luar biasa ini,” kata Haddock. “Pekerjaan kami memeriksa penemuan menarik ini baru saja dimulai dan kami berharap dapat berbagi lebih banyak informasi di masa depan,” paparnya.

 

 

Exit mobile version