Mongabay.co.id

Burung Kirik-Kirik Laut, Si Unik Cantik Pembasmi Hama Padi

 

Bertengger di atas kabel listrik, mata burung mungil terlihat jelalatan. Bawaannya nampak tenang meski di bawahnya ada pengendara yang melintas di jalanan. Seolah ingin berteduh, burung yang berukuran sekitar 30 cm ini kemudian terbang ke pepohonan yang rindang. Tak lma berselang, ia pindah dan bertengger di ranting pohon yang kering.

Dialah burung kirik-kirik laut (Merops philippinus). Burung dengan warna bulu yang cerah dan indah ini mempunyai keahlian berakrobat di udara. Gerakannya cepat dan lincah saat terbang menyambar mangsa, yaitu serangga seperti kumbang, belalang, kupu-kupu, capung, lebah, dll.

Habitat kirik-kirik laut ini merata diberbagai lokasi, bisa di tempat terbuka seperti persawahan, rawa atau juga di pepohonan mangrove. Persebarannya bisa sampai di ketinggian 1.200 mdpl.

Namun, umumnya juga bisa berada di tanah yang bergunduk-gunduk atau di tebing perbukitan. Hal tersebut disebabkan burung ini biasa bersarang dengan membuat lubang-lubang sebesar bola pingpong di sekitar gundukan tanah.

Dibandingkan dengan burung kirik-kirik senja (Merops leschenatulti), ukuran kirik-kirik laut ini lebih besar. Meski begitu, keduanya merupakan burung yang sama-sama dari keluarga Meropidae, dan marga Merops. Kirik-kirik laut memiliki karakter mata berwarna merah dengan bola mata hitam.

Sementara, bagian luar mata terdapat strip warna hitam yang hampir sejajar dengan paruhnya yang runcing, dan juga dibatasi oleh garis warna biru di atas maupun di bawahnya.

baca : Hilang Sudah, Burung Woody Woodpecker Resmi Dinyatakan Punah

 

Burung kirik-kirik laut populasinya melimpah di alam dan merupakan satwa kosmopolit ysng tersebar merata di berbagai lokasi, seperti persawahan, rawa, mangrove dan hutan lebat.
Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Pahami Karakter

Burung kirik-kirik laut dalam bahasa Inggris dikenal dengan Blue-tailerd bee-easter, mempunyai karakter warna bulu yang tergolong cukup bagus dan variatif, seperti hijau zaitun, hitam, biru muda, dan cokelat zaitun.

Warna hijau terlihat pada bagian kepala dan mantel, warna hitam selain di sekitar matanya berupa garis tebal yang agak panjang juga terdapat pada bagian ujung sayap, kemudian tersapu dengan warna coklat kebiru-biruan. Lalu warna biru terdapat di ekor dan tunggirnya.

Sementara, dagunya berwarna kuning, tenggorokan berwarna coklat berangan. Untuk bagian dada dan perut berwarna hijau pucat. Saat terbang, sayap bagian bawah burung kirik-kirik laut terlihat berwarna jingga. Kaki berwarna coklat tua, iris dan paruhnya berwarna hitam.

Mochamad Saifudin, pengamat burung dari Komunitas Satwa Alam Bali menjelaskan, di kawasan pulau berjuluk Pulau Dewata burung kirik-kirik laut cukup mudah dijumpai. Namun, burung ini hanya bisa didapati di bulan-bulan tertentu, seperti pada bulan Juli-Agustus saat memasuki musim kemarau, atau awal musim hujan.

Dibandingkan kirik-kirik senja atau kirik-kirik biru, populasi burung kirik-kirik laut di alam tergolong lebih melimpah. Sedangkan karakternya, burung kirik-kirik termasuk burung yang suka berkoloni, meski kadang-kadang juga hanya terlihat sepasang. Dalam satu ranting pohon kering misalnya, itu bisa dihinggapi empat sampai enam ekor, bahkan bisa juga hingga 25 ekor.

baca juga : Wallacea, Surganya Burung Unik dan Endemik

 

Burung kirik-kirik laut saat bertengger di kabel listrik. Selain memiliki karakter warna bulu yang terlihat cerah dan indah, warna bulunya juga beragam. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Dari segi fotografi alam liar, kata Udin, panggilan akrabnya, kirik-kirik laut merupakan burung yang cukup unik untuk diabadikan. Apalagi ketika sayapnya mengembang ada keelokan tersendiri saat dipotret.

“Banyak teman-teman fotografer suka mengabadikan burung ini ketika mau landing di dahan. Karena ketika sayapnya mengembang itu cukup cantik,” ujar pria yang mengamati burung sejak 1999 ini, Kamis (17/02/2022).

Meski begitu, untuk mendapatkan momen yang bagus para fotografer sebelumnya juga perlu melakukan habituasi terhadap lingkungan sekitar terlebih dahulu. Hal ini diperlukan agar bisa memahami karakter burung tersebut, baik dari segi perilaku terbang maupun disaat bertengger.

Bagi pria yang pernah bergabung di Profauna, idealnya keberadaan burung itu lebih indah di alam liar daripada di dalam sangkar. Saat di alam keberadaanya itu bisa lebih dinikmati, apalagi ketika melihat perilakunya yang beragam itu juga memberikan kesenangan tersendiri.

Selain memberikan kesempatan burung tersebut tetap terbang bebas juga bisa dijadikan sarana edukasi, terutama kepada anak-anak, bahwa keberadaan burung ini juga penting bagi kehidupan manusia.

baca juga : Kecintaan Hasballah pada Burung Liar di Hutan Leuser

 

Secara umum populasi burung kirik-kirik laut cenderung meningkat. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Mudah Beradaptasi

Keberadaan burung kirik-kirik masih cukup melimpah, meski badan konservasi dunia atau International Union for Conservation of Nature (IUCN) belum mengeluarkan estimasi populasinya. Achmad Ridha Junaid, Biodiversity Conservation Officer Burung Indonesia mengatakan, secara umum populasi burung kirik-kirik laut cenderung stabil.

Populasinya stabil karena preferensi habitatnya di area terbuka dan kemampuan adaptasinya yang baik di wilayah area termodifikasi seperti tepi hutan, perkebunan, hingga persawahan. Sehingga eksplorasi dalam mencari makanan itu cukup luas.

Untuk itu, sebagian para ahli juga menyebutkan ada probalitas peningkatan populasi pada jenis burung ini.

Burung ini, lanjut Ridha, punya persebaran global yg cukup luas, mulai dari Pakistan hingga Papua Nugini. Namun, di Indonesia persebarannya tidak menyeluruh, karena hanya bisa ditemukan di Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Pulau Kalimantan bagian selatan. Sementara di Asia burung ini bisa dijumpai di semenanjung Malaysia, Thailand, Kamboja, Filipina, Myanmar, dan Vietnam.

Sejauh ini, katanya, para ahli tidak mengenali ada ras yang berbeda dari spesies kirik-kirik laut. Oleh karenanya sering disebut spesies monotypic, yang berarti bentuk dari spesies ini hanya satu untuk seluruh populasi globalnya dan tidak ada ras yang berbeda seperti yang terjadi pada burung kirik-kirik senja.

Sementara status konservasinya berdasarkan data dari IUCN, burung kirik-kirik laut masuk dalam kategori least concern atau resiko rendah dalam kepunahan dengan  jumlah populasi globalnya juga masih belum diketahui sampai sekarang.

baca juga : Urusan Pengamatan Burung, Rahmadiyono Selalu Ada Waktu

 

Burung kirik-kirik laut (Merops philippinus) merupakan burung pemakan serangga. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Dibandingkan dengan burung kicauan pada umumnya, suara burung kirik-kirik laut relatif kurang menarik, sehingga ancaman perburuannya tidak seberapa. Jika pun ada, skalanya hanya lokal saja.

Meski begitu, di alam secara ekologi keberadaan burung kirik-kirik laut sangat penting, mereka mampu mengontrol populasi hama yang menyerang tanaman padi maupun jagung. Sehingga bagi petani burung ini bisa dijadikan teman.

Selain itu, peran lainnya adalah bisa dijadikan sarana edukasi terkait dengan spesiesnya. “Ada juga orang-orang tertentu yang rela berjalan jauh hanya ingin melihat atau memotret burung ini di alam,” pungkasnya.

 

Exit mobile version