Mongabay.co.id

Unik, Terumbu Karang jadi Obat Kulit bagi Lumba-lumba

 

Produk perawatan kulit atau skincare banyak terdapat di pasaran. Namun bila kita cermati, kandungan alami dari skincare sudah banyak memanfaatkan bahan-bahan dari laut, sebut saja rumput laut yang punya kandungan mineral dan vitamin B, alga merah yang punya khasiat untuk melembapkan kulit kering dan menunda penuaan berkat kandungan vitamin E.

Namun bagaimana dengan hewan-hewan laut menjaga kesehatan kulit mereka agar tetap halus, kenyal, dan terbebas dari jamur-jamur?

Inilah pertanyaan yang jawabannya diperlihatkan dari perilaku lumba-lumba hidung botol (Tursiops aduncus). Mamalia ini rupanya memanfaatkan keberadaan karang laut untuk “skincare” mereka. Hal ini terlihat dari cara mereka menggesek-gesekan kulit mereka ke beberapa jenis terumbu karang di Laut Merah, Mesir.

Angela Ziltener, seorang ahli biologi satwa liar di University of Zürich, Jerman, sejak 2009. Ia penasaran dan mencoba menelaah terhadap 360 populasi lumba-lumba hidung botol dengan menyelam di laut selama 13 tahun.

Selama dia melihat hewan-hewan bergesekan dengan karang. Kadang dengan jenis spons tertentu. Perilakunya tidak acak: lumba-lumba menggosok kepala mereka pada beberapa karang, menggesekkan perut mereka pada karang lain, dantidak melakukannya pada jenis karang tertentu.

baca : Fotografer Ini Berburu Foto Paus dan Lumba-lumba Selama 25 Tahun. Hasilnya?

 

Perilaku menggosok lumba-lumba hidung botol pada terumbu karang di Laut Merah, Mesir. Sumber : video Angela Ziltener/University of Zürich

 

Dalam sebuah video yang ia rekam, kawanan lumba-lumba dewasa akan mengantri untuk menggosok kulit mereka. Sedangkan anggota kelompok yang lebih muda mengawasi dan perlahan-lahan mulai meniru.

“Sepertinya lumba-lumba mendapatkan lebih dari sekadar goresan punggung. Mereka tidak hanya memilih karang tertentu, tetapi saat mereka menggosok, lapisan lendir membusungkan karang dan spons, mengaburkan air dan mewarnai kulit lumba-lumba. Mereka akan menjadi kekuningan atau kehijauan,” kata Angela dikutip dari science.org, Senin (20/6/2022) lalu.

Dalam penelitian Angela disebutkan lumba-lumba rentan terhadap infeksi poxvirus yang menyebabkan lesi seperti cincin pada kulit mereka, dan penyakit jamur seperti lobomycosis yang menyebabkan nodul seperti kista.

Untuk mengetahui apakah lendir karang yang sering dipakai lumba-lumba itu memiliki sifat obat, Angela bekerja sama dengan Gertrud Morlock, ahli kimia analitik di Justus Liebig University Giessen, Jerman. Keduanya mengambil sampel kecil lendir dari tiga spesies karang: karang gorgonian (Rumphella aggregata), karang kulit (Sarcophyton sp.), dan spons (Ircinia sp.).

baca juga : Nasib Lima Lumba-lumba Ditengah Wabah Corona

 

Perilaku menggosok lumba-lumba pada tiga jenis terumbu karang dan dokumentasi foto bawah air pengambilan sampel. Foto : Angela Ziltener/University of Zürich/Jurnal iScience

 

Para peneliti meletakkan sampel di atas es dan membawanya ke laboratorium Gertrud Morlock, di mana mereka menggunakan teknik yang disebut kromatografi untuk menganalisis susunan kimia lendir. Setelah memisahkan lendir ke dalam bahan kimia komponennya, para ilmuwan menguji bagian-bagian tersebut untuk 10 jenis molekul yang mungkin memiliki aktivitas penyembuhan atau pengobatan.

Secara total, dari penelitian ini berhasil menemukan 17 zat aktif biologis yang berbeda: 10 adalah antimikroba, sementara yang lain adalah antioksidan atau hormon. “Bahan kimia tersebut berpotensi mengobati kondisi kulit,” kata Angela yang juga aktivis konservasi pada Dolphin Watch Alliance.

Sayangnya, para peneliti tidak mendapatkan cukup senyawa aktif dari sampel untuk menerapkannya pada kulit lumba-lumba agar bisa diukur bagaimana kinerjanya secara akurat. Tetapi faktanya bahwa mamalia laut melakukan kebiasaan tersebut menunjukkan bahwa mereka percaya jika itu baik untuk kulit mereka.

Lumba-lumba adalah mamalia cerdas. Angela  Ziltener telah memperhatikan kebiasaan lumba-lumba dan berkesimpulan bahwa mereka menggosokkan bagian tubuh tertentu pada jenis karang yang berbeda untuk menjaga kesehatan kulitnya.

baca juga : Lumba-Lumba “Bule” Pertanda Datangnya Musim Ikan Pepija

 

 

Sumber : science.org, dan doi.org

Exit mobile version