Mongabay.co.id

Dua Spesies Baru Ikan Karang Berhasil Diidentifikasi

 

Ikan menjadi kelompok vertebrata yang keragamannya amat melimpah. Puluhan ribu spesies telah tercatat di seluruh dunia. Mungkin juga masih banyak lagi yang belum teridentifikasi.

Baru-baru ini, peneliti gabungan, terdiri dari tim ahli biologi kelautan (ichthyologist) dari Universitas Kagoshima, Jepang, berkolaborasi dengan Museum Universitas Kagoshima telah menemukan spesies baru dari genus ikan Pteragogus. Sejenis ikan bersirip kipas dalam keluarga Wrasse Labridae.

“Spesies yang baru diidentifikasi termasuk dalam kelompok dengan 10 spesies ikan bersirip yang diakui secara ilmiah yang tersebar luas,” kata Dr. Tomoka Iino dari Universitas Kagoshima seperti dikutip dari Science News, Rabu (13/7). Tomoka mengatakan setidaknya pengukuhan jenis baru itu berdasarkan perbandingan dari 65 spesimen ikan yang telah ditangkap di lautan India dan Pasifik.

baca : Peneliti Australia Temukan Ikan Karang Tertua Di Dunia

 

Seekor ikan dewasa Pteragogus turdus di perairan Pulau Ishigaki-jima, Jepang. Foto : K. Nishiyama via Ichthyological Research

 

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Research Gate oleh Mujiyanto (2013), ikan pada famili Labridae merupakan jenis ikan yang relatif kecil tapi memiliki jumlah jenis paling banyak. Mereka tergolong kelompok ikan dominan di perairan terumbu karang.

Ikan jenis ini merupakan salah satu komoditi incaran untuk dikonsumsi. Di Indonesia, ikan famili Labridae ini banyak ditemukan di perairan Karimun Jawa.

Kini, ikan itu sah dibernama latin Pteragogus turdus. Dengan ciri memiliki panjang 6-8 cm, dengan kepala dan tubuh berwarna coklat kemerahan, dan tepi sisik putih kecoklatan pucat, membentuk pola reticulated yang tidak jelas.

Kata Dr. Tomoka, ikan ini paling mirip dengan Pteragogus cryptus, spesies yang sebelumnya dianggap sebagai spesies tunggal. Namun, Pteragogus turdus dapat dibedakan dari Pteragogus cryptus dengan jumlah struktur insang total yang lebih rendah. Tulang belakang sirip punggung ke-10 yang lebih pendek, kulit lunak di sirip perut yang sedikit serta lebih pendek, dan ujung membran berserabut pada dua atau tiga sirip punggung.

baca juga :  Spesies Ikan Baru Ditemukan di Dasar Laut Antartika

 

kelompok spesies ikan Pteragogus. Foto : Ichthyological Research

 

Berdasarkan hasil penelitiannya, sebaran spesies baru ini meliputi perairan Samudra Hindia Timur (Australia Barat) dan Samudra Pasifik Barat (Jepang, Taiwan, Thailand, Vietnam, Filipina, Indonesia, Papua Nugini, Kepulauan Solomon, Australia Timur, Kaledonia Baru, Fiji, Tonga, dan Samoa) sedangkan Pteragogus cryptus terbatas hanya di Samudra Hindia Barat.

Nama spesifik “turdus” sendiri berasal dari bahasa Latin yang berarti “thrush” atau sariawan. Nama itu mengacu pada garis putih memanjang dari ujung moncong ke ujung atas tutup insang dan pola reticulated tidak jelas pada tubuh, yang mengingatkan pada sariawan kehitaman (Turdus eunomus).

baca juga : Spesies Baru Ikan Flasher Wrasse Ditemukan di Nusa Tenggara Timur

 

Peta sebaran ikan prestagosius. Sumber : Ichthyological Research

 

Ikan Baru Maladewa

Di tempat terpisah, para peneliti menemukan sebuah spesies ikan unik dengan warna pelangi. Secara ilmiah ikan ini bernama Cirrhilabrus finifenmaa adalah spesies baru pertama yang dinamai peneliti Maladewa dan salah satu spesies pertama yang namanya berasal dari bahasa Dhivehi – bahasa nasional Maladewa.

Ikan tersebut sebetulnya sudah ditemukan sejak 1990, namun belum memiliki nama. Adapun yang menyebut ikan tersebut merupakan spesies Cirrhilabrus rubrisquamis. Akan tetapi setelah diteliti lebih lanjut, ilmuwan dari California Academy of Science akhirnya memutuskan bahwa ikan ini merupakan spesies baru sehingga perlu memiliki nama atau taksonomi sendiri.

Nama Cirrhilabrus finifenmaa berarti “peri berjilbab mawar” diambil dari bahasa Dhivehi. Finifenmaa berarti mawar dan merupakan penghargaan untuk bunga nasional berwarna merah muda yang menjadi simbol negara itu. Penemuan ini diterbitkan dalam Jurnal ZooKeys pada Maret 2022 lalu.

Ikan baru berwarna pelangi itu terungkap ketika para peneliti memeriksa lebih dekat satu spesies ikan Cirrhilabrus rubrisquamis yang tersebar di pantai Maladewa. Jika dilihat lebih dekat, dua spesies tersebut ternyata berbeda. Perbedaan antara kedua spesies ini amatlah tipis, seperti ketinggian duri dan jumlah sisik pada bagian tubuh yang berbeda, tetapi analisis DNA telah mengkonfirmasi temuan tersebut. Dengan warna-warnanya yang indah, ikan itu sudah dieksploitasi serta diperjualbelikan untuk para penghobi akuarium sebelum dinamai spesies baru.

baca juga : Ikan Purba Coelacanth Ditemukan di Raja Ampat, Apakah Spesies Baru?

 

Seekor ikan baru yang diberi nama ilmiah Cirrhilabrus finifenmaa. Ikan unik dengan warna pelangi ini banyak ditemukan di perairan Maladewa. Foto : Scitechdaily.com

 

“Meskipun spesies ini cukup melimpah tapi tingginya dieksploitasi berlebih beresiko mengancam populasi. Padahal baru saja ditemukan nama ilmiahnya,“ kata Kurator Akademi Ichthyology Luiz Rocha, Ph.D.

Melihat banyaknya spesies ikan baru di wilayah pantai Maladewa, para peneliti juga melanjutkan kolaborasi mereka dengan Masonic Medical Research Institute. Mereka melakukan survei pertama terumbu “zona senja” Maladewa—ekosistem karang yang hampir belum dijelajahi yang ditemukan antara 50 hingga 150 meter di bawah permukaan laut—di mana mereka menemukan catatan baru tentang spesies ikan baru. Setidaknya ada delapan spesies ikan karang yang berpotensi baru dan belum terungkap hingga saat ini.

 

Sumber :doi.org, sci-news.com, dan zookeys.pensoft.net

 

Exit mobile version