Mongabay.co.id

Perkenalkan Yondok, Sayur Sehat dari Bolaang Mongondow

 

 

Indonesia memiliki ragam kuliner yang khas di setiap daerahnya. Salah satunya berasal dari Suku Mongondow [Bolaang Mongondow], Provinsi Sulawesi Utara.

Tanaman yang identik dengan masyarakat Mongondow adalah sayur yondok. Di daerah lain di Sulawesi Utara seperti Manado dan Minahasa atau di Provinsi Gorontalo, tanaman ini lebih dikenal dengan nama daun gedi atau sayur gedi.

Namun, sayur yondok lebih masyur dikenal dekat dengan masyarakat Mongondow. Terutama, setelah muncul istilah yang menyebut ketika seseorang sudah makan sayur yondok langsung di Mongondow, orang tersebut akan sulit meninggalkan tanah Mongondow.

“Sebenarnya ini hanya mitos. Pastinya, bakal ingin makan sayur yondok ini,” kata Bambang Mamangkey kepada Mongabay Indonesia awal Januari 2023.

Di Desa Moyongkota, Kecamatan Modayag Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, tanaman sayur yondok sangat mudah ditemukan. Hampir terlihat di setiap rumah warga, baik ditanam di pekarangan atau kebun.

Eliyas, warga yang memiliki darah campuran Jawa dan Mongondow yang tinggal di Desa Konarom, Kecamatan Dumoga Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, juga bercerita mengenai sayur yang menjadi menu wajib di meja makan keluarga.

Menurutnya, karena sayur ini sudah terkenal seolah ada pameo di masyarakat bahwa apapun makanannya, sayurnya adalah yondok.

“Olahannya bermacam. Mulai sayur yondok santan campur pisang, sayur yondok bening, atau dicampur tinutuan, dan sebagainya. Rasanya kenyal, sedap, dan enak. Ini yang selalu dirindukan orang Mongondow di perantauan,” ungkap Eliyas.

Baca: Umbut Rotan yang Enak Dimakan

 

Daun gedi yang banyak manfaat. Sekilas, bentuknya seperti daun pepaya jepang. Foto: Forest and Kim Starr/plants/CC BY 3.0

 

Khasiat

Bambang Mamangkey memiliki cerita tersendiri mengenai sayur yondok. Menurutnya, keunikan sayur ini adalah diolah dengan rempah-rempah khusus, menggunakan pala dan santan yang sangat kental, serta memiliki cita rasa yang kuat.

“Hal lain yang membuat orang suka mengkonsumsinya adalah dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan juga berfungsi sebagai obat sakit kepala,” kata Bambang.

Selain itu, daun dari sayur yondok ini memiliki getah yang dimanfaatkan untuk mengobati  luka atau sebagai obat batuk. Sebagai obat luka, penggunaannya sangat sederhana, yakni daun ditumbuk kemudian dioleskan pada luka tersebut. Jika sebagai obat batuk, daun yang sudah dibersihkan diperas, kemudian hasil perasannya dicampur air kemudian diminum.

Baca juga: Dijuluki Daun Pepaya Jepang, Padahal Tanaman Ini Berasal dari Meksiko

 

Buntil daun pepaya jepang yang dicampur dengan sayur lain sebagai makanan khas masyarakat Indonesia. Foto: Shutterstock

 

Tanaman yondok memiliki nama ilmiah Abelmoschus manihot L. dari famili Malvacea. Di masyarakat luas disebut daun gedi. Daunnya berwarna hijau tua, sepintas mirip daun pepaya atau daun singkong. Bahkan, mirip tanaman cahaya atau pepaya jepang namun sesungguhnya berbeda.

Merujuk publikasi ilmiah karya Orin Tri Wulan dan Raden Bayu Indradi dari Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran berjudul “Profil Fitokimia dan Aktivitas Farmakologi Gedi [Abelmoschus Manihot (L.) Medik.]” tanaman ini memiliki kandungan senyawa golongan flavonoid, steroid, alkaloid, serta senyawa-senyawa fenolik.

Dari riset tersebut diketahui sayur yondok memiliki berbagai aktivitas farmakologi seperti antioksidan, analgesik, antiinflamasi, antiobesitas, dan mampu membantu menyembuhkan penyakit diabetes melitus, serta sebagai penyembuh luka.

Publikasi ilmiah lain berjudul “Ekstraksi Daun Gedi [Abelmoschus manihot L.] Secara Sekuensial dan Aktivitas Antioksidannya” oleh Mercy Taroreh, dkk, menunjukkan bahwa ekstrak methanol dari daun sayur yondok memiliki persen penghambatan tertinggi, diikuti ekstrak aseton dan ekstrak heksan masing-masing sebesar 38,66 persen, 16,17 persen, dan 9,63 persen.

“Orangtua kami kami selalu menganjurkan untuk mengonsumsi sayur yondok karena memiliki banyak manfaat. Sayur yondok diyakini sebagai sumber kekuatan, bahkan jika ada anak muda yang tidak bersemangat disarankan makan sayur ini,” pungkas Bambang.

 

Exit mobile version