Mongabay.co.id

Karst Tapaktuan yang Terancam Pembangunan Pabrik Semen

 

 

Kawasan karst Tapak Tuan yang membentang di Kecamatan Pasie Raja hingga Kecamatan Kluet Utara dan karst Labuhan Haji di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, terancam akibat rencana pembangunan pabrik semen oleh PT. Kotafajar Semen Indonesia.

Lokasi pabrik berada di empat desa yaitu, Pulo Le II dan Desa Ujong Padang Asahan, Kecamatan Pasie Raja serta Gunung Pulo dan Pasie Kuala Asahan, Kecamatan Kluet Utara.

Dalam penjelasannya pada Selasa, 12 April 2022, perusahaan sedang menyusun dokumen analisis mengenai dampak lingkungan untuk rencana pembangunan dan pengoperasian pabrik dengan kapasitas produksi enam juta ton per tahun.

“Pabrik akan dibangun pada lahan seluas 1.234 hektar, berlokasi di Kecamatan Pasie Raja dan Kecamatan Kluet Utara,” jelas perusahaan yang beralamat di Kobexindo Tower, Jl. Pasir Putih Raya Blok E-5-D Jakarta Utara, DKI Jakarta.

Baca: Karst Indonesia, Kaya Manfaat Namun Minim Penelitian dan Perhatian

 

Kawasan karst di Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Foto drone: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Terhadap rencana tersebut, Munawir, masyarakat Kluet Utara, mengaku khawatir terhadap dampak negatif yang ditimbulkan.

“Bila sumber air masyarakat terganggu kami akan menderita. Terlebih, bila sejumlah gua yang merupakan sarang burung walet rusak, kami juga yang kesusahan karena sarang itu sebagai sumber ekonomi tambahan,” ujarnya baru-baru ini.

Wahana Lingkungan Hidup Indonesia [Walhi] Aceh memberikan catatan. Pembangunan pabrik semen bakal berdampak serius terhadap Daerah Aliran Sungai [DAS] Kluet yang luasnya mencapai 163.551 hektar, yang mencakup DAS Pasie Raja [3.281 hektar] dan DAS Kluet Utara [1.369 hektar].

“Selain itu juga akan berdampak terhadap Cekungan Air Tanah [CAT] Kotafajar seluas 26.910 hektar,” jelas Direktur WALHI Aceh, Ahmad Shalihin, awal Februari 2023.

Baca: Menanti Adanya Kawasan Bentang Alam Karst di Aceh

 

Karst Lhok Nga yang mulai tergerus karena adanya pertambangan untuk bahan baku semen. Foto drone: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Dua kecamatan ini rawan terjadi bencana, baik abrasi maupun tingkat gerakan tanah menengah.

“Keduanya masuk zona 3 tingkat kerawanan gerakan tanah serta zona 4 dan 5 tingkat bahaya erosi berat dan sangat berat. Kecamatan Pasie Raja dan Kluet Utara juga daerah rawan terjadi  gempa tektonik. Semua tercatat di Peraturan Daerah atau Qanun Kabupaten Aceh Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang RTRW 2016-2036,” ungkap Shalihin.

Dia menambahkan, dampak negatif lainnya adalah terjadi krisis air.

“Hal lain yang tidak dapat dihindari adalah pencemaran limbah cair, debu, udara hingga kebisingan bagi warga yang tinggal berdekatan pabrik,” paparnya.

Foto: Pucok Krueng, Karst Potensial Kelas 1 di Aceh Besar yang Sepi Perhatian

 

Karst Lhok Nga yang berperan penting bagi kehidupan masyarakat sekitar, terutama sumber air bersih. Foto drone: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Potensi karst

Forum Peduli Karst Wilayah Aceh [FPKWA] telah melakukan survei potensi karst Aceh Selatan pada Mei 2022.

Al-Hadi Rahman, surveyor geologi FPKWA mengatakan, kawasan karst Tapak Tuan memiliki 70-80 persen potensi terbentuknya Kawasan Lindung Geologi atau Kawasan Bentang Alam Karst [KBAK].

“Di Kawasan ini terdapat beberapa doline dan gua yang memiliki speleothem aktif. Ada sungai bawah tanah dan mata air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar,” jelasnya dikutip dari AJN.

Al-Hadi menyebutkan, hancurnya kawasan karst Tapak Tuan hancur sangat berdampak pada daerah aliran sungai, khususnya sungai di bawah permukaan.

“Sekitar 31 km daerah aliran sungai dengan 29 meter kubik/detik debit air akan hilang bila kawasan karst tersebut rusak. Ini sangat berdampak pada kehidupan dan penghidupan masyarakat di Kecamatan Pasie Raja, Kluet Utara, hingga Kluet Tengah. Penetapan Karst Tapak Tuan sebagai Kawasan Bentang Alam Karst menjadi solusi untuk melestarikannya,” paparnya.

Baca jugaMenakar Pengelolaan Ekosistem Karst di Indonesia

 

Karst Lhok Nga berada di bagian barat Aceh. Foto drone: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Di Aceh kawasan karst terbagi dua, yaitu karst wilayah barat dan tengah.

Karst bagian barat tersebar sepanjang pesisir barat Aceh yaitu Lam Badeuk, Mata Ie, Lampuuk, Lhok Nga, Leupung, Lamno, Teunom, Labuhan Haji, dan Tapak Tuan.

Karst bagian tengah terbentang dari Laweung, Gunung Peut Sagoe, Danau Laut Tawar, Isaq, Pining, Serbajadi, hingga Tamiang Hulu.

Saat ini karst Lhok Nga mulai tergerus akibat adanya pertambangan bahan baku semen, yang dilakukan PT. Semen Bangun Andalas.

 

Persawahan masyarakat yang berada di bawah kawasan karst Lampuuk, Aceh. Foto drone: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version