Mongabay.co.id

Unik, Ikan Ini Punya 500 Gigi, Dalam Sehari Hilang 20 Gigi

 

Gigi punya fungsi penting untuk mengunyah dan mencerna makanan. Bila tak ada gigi, kita pasti kesulitan memproses makanan dengan baik. Tapi bayangkan bila dalam sehari kita kehilangan puluhan gigi. Itulah yang terjadi pada ikan Lingcod. Mereka bisa kehilangan 20 gigi dalam sehari!

Ikan Lingcod Pasifik (Ophiodon elongatus) memang dikenal jenis ikan bergigi terbanyak. Dalam jurnal The Royal Society Publishing, disebutkan bahwa ikan tersebut memiliki sekitar 500 gigi yang melapisi dua set rahangnya. Namun kendati mereka cepat kehilangan gigi, ikan ini juga bisa menumbuhkan gigi barunya dalam waktu singkat. Itu cara mereka mempertahankan giginya supaya tetap tajam dengan mengganti 3% dari total giginya setiap hari.

“Setiap permukaan tulang di mulut mereka bahkan tertutup gigi,” kata Karly Cohen, seorang Doktor Biologi di University of Washington dikutip Jumat (19/5/2023).

Ikan Lingcod Pasifik adalah ikan predator yang ditemukan di Pasifik utara. Mengutip situs Departemen Ikan Alaska, ikan ini termasuk predator rakus yang dapat tumbuh hingga berat 35 kg dan panjang 1,5 meter. Lingcod adalah makhluk laut yang agresif, memangsa hewan seperti cumi-cumi, gurita, dan kepiting.

Lingcod berwarna abu-abu gelap, coklat, atau kehijauan di bagian belakang dengan beberapa bintik-bintik berwarna tembaga atau bercak di sepanjang punggung atasnya. Dijuluki “buckethead,” Lingcod memiliki kepala dan mulut yang besar, dengan 18 gigi besar dan tajam. Ikan ini bertubuh panjang yang menyempit ke arah ekor.

baca : Ikan Beracun Ini Ternyata Memiliki Nilai Ekonomi Tinggi

 

Seekor ikan Lingcod Pasifik (Ophiodon elongatus). Foto : adfg.alaska.gov

 

Lingcod hanya ditemukan di pantai barat Amerika Utara. Mereka dapat ditemukan dari Semenanjung Alaska atau Kepulauan Aleutian selatan ke Baja California dan di wilayah Alaska Tenggara. Ikan ini hidup di kedalaman 1.000 kaki. Habitatnya menghuni terumbu karang berbatu dekat pantai.

Mengapa ikan lingcod punya ratusan gigi?

Para ahli menyebut, gigi yang terdapat dalam ikan ini berbeda dengan yang ada dalam mulut manusia. Alih-alih gigi seri, geraham, dan gigi taring, ikan ini memiliki ratusan gigi tajam di rahang mereka. Sebagian besar ikan, termasuk Lingcod, memiliki dua set rahang. Rahang atas digunakan untuk menangkap mangsa, sedangkan rahang faring yang terletak di bagian belakang mulut digunakan untuk mengunyah dan menelan.

“Lingcod memiliki satu set rahang atas dan bawah, sama seperti kita, tetapi mereka lebih mobile — mereka dapat berpindah ke depan dan menyebar,” kata Cohen. Ia menambahkan, saking banyaknya gigi yang dimiliki Lingcod, bila kita melihat ke dalam langit-langit mulut mereka, itu juga tertutup gigi. “Sepanjang jalan di bagian belakang tenggorokan, tepat sebelum kerongkongan mereka, ada rahang faring, yaitu tulang bertabur gigi yang terbuat dari lengkungan insang,” tambahanya seperti dilaporkan Live Science.

Melihat keunikan ikan ini, para peneliti penasaran dengan jumlah gigi mereka. Dalam riset yang dilakukan, Cohen bersama tim peneliti di University of South Florida, menyimpan 20 ikan lingcod Pasifik dalam sebuah tangki di laboratorium University of Washington. Karena gigi lingcod Pasifik sangat kecil, mencari tahu seberapa cepat ikan ini kehilangan giginya tidak tidaklah mudah. Peneliti mengakalinya dengan menempatkan ikan dalam tangki berisi pewarna merah encer.

baca juga : Ikan Dewa, Pelindung Mata Air Sedari Nenek Moyang

 

Seekor ikan Lingcod Pasifik (Ophiodon elongatus). Foto : livescience

 

Setelah dilihat di bawah mikroskop, secara total, ia menghitung lebih dari 10.000 gigi dari kesemua total 20 ikan di penangkaran. Para peneliti juga menemukan bahwa ikan ini kehilangan rata-rata sekitar 20 gigi per hari. Temuan ini juga memberi petunjuk tentang bagaimana hewan-hewan ini bisa memakan hewan bercangkang keras seperti kepiting. Tim peneliti menemukan bahwa gigi yang paling sering diganti berada di bagian belakang mulut.

Lingcod sangat rentan terhadap penangkapan ikan berlebihan. Di beberapa daerah di sepanjang pantai Pasifik Barat Laut, ikan ini telah dipanen berlebihan. Setelah itu, spesies ini membutuhkan waktu lama untuk pulih. Untuk melindungi spesies ini dari panen berlebihan, Departemen Kelautan di Alaska membuat kebijakan pengelolaan Lingcod secara konservatif.

 

Sumber : livescience.com, Lingcod Species Profile, Alaska Department of Fish and Game, www.fisheries.noaa.gov, dan royalsocietypublishing.org

 

Exit mobile version