Mongabay.co.id

Inilah 12 Organisme dengan Umur Terpanjang di Bumi

 

 

Satwa-satwa dengan umur terpanjang, sering hidup di kedalaman air pada kondisi stabil dan konsisten.

Para ilmuwan tentu saja tidak memiliki catatan kelahiran dan kematian setiap anggota spesies, sehingga mereka biasanya memperkirakan usia maksimum berdasarkan apa yang diketahui tentang biologi suatu spesies.

Berikut ini adalah 12 hewan yang paling lama hidupnya di dunia, dikutip dari Live Science:

 

onathan [kiri] bersama kura-kura lain tahun 1886 di St Helena. Foto: Wikimedia Commons/Public Domain/unknown photographer/BBC UK
  1. Kura-kura raksasa Seychelles: 190 tahun lebih

Hewan darat tertua yang masih hidup adalah kura-kura raksasa Seychelles berusia 190 tahun [Aldabrachelys gigantea hololissa], bernama Jonathan. Kura-kura ini tinggal di Pulau St. Helena di Samudera Atlantik Selatan, dibawa orang dari Seychelles pada 1882.

Foto yang diambil antara 1882 dan 1886 menunjukkan bahwa Jonathan sudah dewasa penuh – setidaknya berumur 50 tahun. Kemampuan kura-kura dengan cepat membunuh sel rusak yang biasanya memburuk seiring bertambahnya usia, mungkin membantu kura-kura hidup begitu lama.

 

 

Bulu babi merah. Foto: Wikimedia Commons/Kirt L. Onthank/CC BY 3.0
  1. Bulu babi merah: 200 tahun

Bulu babi merah [Strongylocentrotus franciscanus] adalah hewan invertebrata kecil dan bulat yang ditutupi duri. Mereka hidup di perairan pantai dangkal di sepanjang Amerika Utara dari California hingga Alaska, dengan memakan tumbuhan laut, menurut Oregon State University.

Para peneliti dahulu mengasumsikan, bulu babi merah tumbuh dengan cepat dan memiliki rentang hidup yang sederhana hingga sekitar 10 tahun. Namun, ketika para ilmuwan mempelajari spesies tersebut lebih detil, mereka menyadari bahwa organisme ini tumbuh sangat lambat dan, di beberapa lokasi, akan bertahan selama berabad jika dapat menghindari predator, penyakit, dan nelayan.

Bulu babi merah yang ditemukan di Washington dan Alaska mungkin hidup lebih dari 100 tahun. Sementara, individu paling lama yang hidup di British Columbia, Kanada, mungkin berusia sekitar 200 tahun, menurut studi tahun 2003 yang diterbitkan di jurnal Fishery Bulletin.

 

 

Paus kepala busur dan anaknya. Foto: NOAA Fisheries
  1. Paus kepala busur: 200 tahun lebih

Paus bowhead/kepala busur [Balaena mysticetus] adalah mamalia yang paling lama hidupnya. Rentang hidup pasti dari paus di Arktik dan sub-Arktik ini tidak diketahui, tetapi pada beberapa individu yang ditangkap membuktikan bahwa paus ini dengan nyaman hidup lebih dari 100 tahun dan mungkin hidup lebih dari 200 tahun, menurut National Oceanic and Atmospheric Administration [NOAA].

Paus memiliki mutasi pada gen yang disebut ERCC1, terlibat dalam perbaikan DNA rusak, serta  dapat membantu melindungi paus dari kanker, penyebab potensial kematian. Selain itu, gen lain yang disebut PCNA, memiliki bagian yang telah diduplikasi. Gen ini terlibat dalam pertumbuhan dan perbaikan sel dan duplikasi ini dapat memperlambat penuaan.

 

 

Ikan batu rougheye. Sumber: Wikimedia Commons/Rocco Leandre Aguilera/Public Domain
  1. Ikan batu rougheye: 200 tahun

Ikan batu rougheye [Sebastes aleutianus] adalah jenis yang paling lama hidupnya, dengan usia maksimum sekitar 205 tahun, menurut Departemen Perikanan dan Kehutanan Washington.

Ikan berwarna pink atau coklat ini hidup di Samudera Pasifik, dari California hingga Jepang. Mereka tumbuh hingga 97 sentimeter dan memakan hewan lain, seperti udang dan ikan kecil.

Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan di jurnal Science melihat genom dari 88 spesies ikan batu, termasuk ikan batu rougheye. Hasilnya, ditemukan ciri-ciri genetik umur panjang, termasuk jalur perbaikan DNA yang dapat membantunya melawan kanker.

Umur hidup yang lebih lama memungkinkan ikan batu rougheye tumbuh lebih besar dan menghasilkan lebih banyak keturunan.

 

 

Kerang mutiara air tawar. Foto: Wikimedia Commons/Boldie/CC BY-SA 3.0
  1. Kerang mutiara air tawar: 250 tahun lebih

Satwa ini adalah moluska yang menyaring partikel makanan dari air. Mereka hidup terutama di sungai dan aliran air di Eropa dan Amerika Utara. Kerang mutiara air tawar tertua diketahui berusia 280 tahun, menurut World Wildlife Fund for Nature. Moluska ini memiliki masa hidup yang lama berkat metabolisme rendah.

Kerang mutiara air tawar [Margaritifera margaritifera] merupakan spesies terancam punah, yang populasinya menurun akibat berbagai aktivitas manusia. Termasuk, kerusakan dan perubahan pada habitat sungai tempat mereka tinggal, menurut International Union for Conservation of Nature.

 

 

Hiu Greenland. Foto: Wikimedia Commons/Hemming1952-Own work/Creative Commons Attribution-Share Alike 4.0 International
  1. Hiu Greenland: 272 tahun

Hiu Greenland [Somniosus microcephalus] hidup di perairan laut Arktik dan Atlantik Utara yang dalam. Mereka dapat tumbuh sepanjang 7,3 meter dan memangsa berbagai hewan, termasuk ikan dan mamalia laut seperti anjing laut, menurut St. Lawrence Shark Observatory.

Studi tahun 2016 tentang jaringan mata hiu ini, yang diterbitkan di jurnal Science, memperkirakan bahwa hiu ini dapat memiliki umur maksimum 272 tahun.

Hiu terbesar dalam studi tersebut diperkirakan berusia sekitar 392 tahun, dan para peneliti mengemukakan bahwa hiu-hiu tersebut bisa berusia hingga 512 tahun, dilansir dari Live Science sebelumnya.

Perkiraan usia datang dengan tingkat ketidakpastian, namun perkiraan terendah 272 tahun masih menobatkan hiu ini sebagai vertebrata paling lama hidup di Bumi.

 

 

Cacing tabung. Foto: National Oceanic and Atmospheric Administration [NOAA] Aquapix and Expedition to the Deep Slope 2007
  1. Cacing tabung: 300 tahun

Cacing tabung adalah hewan tak bertulang belakang yang hidup di dasar laut. Bakteri dalam tabung mereka menciptakan gula dari bahan kimia, yang diserap sebagai makanan, menurut situs web Dive and Discover dari Woods Hole Oceanographic Institution.

Beberapa cacing tabung hidup di sekitar ventilasi hidrotermal, tetapi spesies paling panjang umurnya ditemukan di lingkungan yang lebih dingin dan stabil, disebut celah dingin, dengan bahan kimia keluar dari retakan atau celah di dasar laut.

Studi 2017 yang diterbitkan di jurnal The Science of Nature menemukan bahwa Escarpia laminata, spesies cacing tabung di celah dingin di Teluk Meksiko, biasanya hidup hingga 200 tahun, dan beberapa spesimen bertahan lebih dari 300 tahun.

Cacing tabung memiliki metabolisme lambat dan sedikit ancaman alami [seperti predator], yang telah membantu makhluk-makhluk ini berevolusi dengan rentang hidup begitu lama.

 

 

Kerang laut quahog. Foto: Wikimedia Commons/Hans Hillewaert/CC BY-SA 4.0
  1. Kerang laut quahog: 500 tahun lebih

Kerang laut quahog [Arctica islandica] menghuni Samudra Atlantik Utara. Spesies air asin ini dapat hidup lebih lama dari kerang mutiara air tawar. Menurut National Museum Wales di Inggris, pada 2006, satu kerang quahog yang ditemukan di lepas pantai Islandia berusia 507 tahun.

Kerang purba itu diberi nama Ming karena lahir tahun 1499, saat dinasti Ming memerintah Tiongkok [dari 1368 hingga 1644].

“Di perairan yang lebih dingin di sekitar Islandia, quahog memiliki metabolisme lebih lambat dan tumbuh dengan lambat dan bahkan bisa hidup lebih lama dari 507tahun, para ilmuwan hanya belum menemukan yang lebih tua!” tulis Anna Holmes, kurator keanekaragaman hayati invertebrata [bivalvia] di National Museum Wales, di situs museum tahun 2020.

 

 

Koloni koral hitam. Foto:Dr. Scott France/Ocean Explorer/Public Domain
  1. Karang hitam: 4.000 tahun

Karang hitam terlihat seperti batu dan tumbuhan bawah laut berwarna-warni, tetapi sebenarnya terdiri dari eksoskeleton invertebrata yang disebut polip. Polip ini terus berkembang biak dan mengganti diri  dengan menciptakan salinan identik secara genetik, yang dari waktu ke waktu menyebabkan struktur eksoskeleton karang semakin besar.

Karang ini terdiri beberapa organisme identik ketimbang satu organisme, sehingga masa hidupnya merupakan hasil kerja tim. Sampel karang hitam yang ditemukan di lepas pantai Hawaii telah dikarbondating dan berusia 4.265 tahun.

 

 

Spons kaca. Foto: NOAA
  1. Spons kaca: 10.000 tahun

Spons terdiri koloni hewan, mirip karang, dan bisa hidup ribuan tahun. Spon kaca termasuk yang paling panjang umurnya di Bumi. Anggota kelompok ini sering ditemukan di laut dalam dan memiliki kerangka menyerupai kaca, sehingga dinamakan demikian, menurut NOAA.

Sebuah studi tahun 2012 yang dipublikasikan di jurnal Chemical Geology memperkirakan, spons kaca spesies Monorhaphis chuni berusia sekitar 11.000 tahun. Spesies spons lain mungkin dapat hidup lebih lama.

 

 

Penampakan Turritopsis dohrnii “ubur-ubur abadi”. Sumber: American Museum of Natural History
  1. Turritopsis dohrnii: hidup abadi

Turritopsis dohrnii disebut ubur-ubur abadi karena dapat hidup selamanya. Ubur-ubur memulai kehidupan sebagai larva sebelum menetap di dasar laut dan berubah menjadi polip. Kemudian, polip ini menghasilkan medusa yang dapat berenang bebas atau disebut ubur-ubur.

T. dohrnii dewasa dapat berubah kembali menjadi polip jika mereka rusak atau kelaparan, menurut American Museum of Natural History, dan kemudian kembali ke bentuk ubur-ubur.

Ubur-ubur ini, yang berasal dari Laut Mediteran, dapat mengulangi kemampuannya membalikkan siklus hidup beberapa kali. Karena itu, mungkin tidak akan mati karena usia tua di bawah kondisi yang tepat, menurut Natural History Museum di London.

T. dohrnii kecil -kurang dari 4,5 milimeter- dimakan hewan lain, seperti ikan, atau mungkin mati karena alasan lain, sehingga mencegah mereka mencapai ketidakabadian yang sebenarnya.

 

 

Hydra yang merupakan kelompok invertebrata kecil. Foto: Wikimedia Commons/Coveredinsevindust at English Wikipedia/CC BY-SA 3.0

     1. Hydra: hidup abadi

Hydra merupakan kelompok invertebrata kecil. Tubuhnya lunak, agak menyerupai ubur-ubur, seperti T. dohrnii, dengan potensi hidup selamanya. Hewan-hewan ini sebagian besar terdiri sel induk, yang terus-menerus beregenerasi melalui duplikasi atau kloning, sehingga tidak mengalami kerusakan seiring bertambahnya usia.

Mereka mati dalam kondisi alami karena ancaman seperti predator dan penyakit, tetapi tanpa bahaya eksternal ini, mereka dapat terus beregenerasi selamanya.

“Mereka tidak tampak menua, jadi berpotensi abadi,” ujar Daniel Martínez, seorang profesor biologi di Pomona College di Claremont, California, yang menemukan hydra tidak mengalami penuaan.

 

Exit mobile version