Mongabay.co.id

Disebut Misterius, Macan Dahan Memang Sulit Ditemukan

 

 

Macan dahan sumatera [Neofelis diardi diardi] merupakan jenis kucing liar penghuni Pulau Sumatera. Hewan ini termasuk nokturnal, alias aktif berburu malam hari.

Pada 7 April 2023, Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser [BBTNGL], mengunggah video macan dahan sumatera yang dianggap hewan misterius dan pemalu itu, di akun @bbtn_gunungleuser.

“Doi lebih aktif malam hari, tapi ini tertangkap kamera di pagi hari. Jenis ini disebut misterius karena punya sifat pemalu dan penyendiri. Padahal, pandai memanjat pohon dan perenang handal. Neofelis diardi diardi,” tulis akun Instagram itu.

Macan dahan dewasa memiliki ciri utama, bulu berwarna abu kecokelatan dengan corak seperti awan dan bintik hitam di tubuhnya. Bintik hitam di kepalanya berukuran lebih kecil, terdapat totol putih di belakang telinga. Kakinya pendek dengan telapak kaki besar, serta ekor panjang bergaris dan berbintik hitam.

Data atau informasi tentang macan dahan di hutan Provinsi Aceh, termasuk di Kawasan Ekosistem Leuser [KEL], begitu sulit. Satu penyebabnya adalah minimnya penelitian.

“Kami tertarik melakukan riset, tapi khawatir terkait data,” ungkap Raiza, mahasiswa Biologi, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Selain itu, belum banyak akademisi dan peneliti yang paham tentang jenis-jenis kucing liar,  termasuk macan dahan.

“Untuk penelitian ini butuh waktu yang lama dan biaya besar,” terangnya, baru-baru ini.

Baca: Kucing Batu, Jenis Kucing Liar yang Mirip Macan Dahan

 

Macan dahan yang terpantau kamera jebak di TNKS. Foto: Iding Haidir/BBTNKS/Wild CRU/FFI

 

Jenis berbeda

Sejak Juli 2021 hingga saat ini, Save the Indonesian Nature and Threatened Species [SINTAS] Indonesia bersama Forum Konservasi Leuser [FKL] dan Kesatuan Pengelolaan Hutan [KPH] Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan [DLHK] Provinsi Aceh, melakukan survei kucing liar di KEL. Hal ini dilakukan untuk memperkuat konservasi kucing liar di habitat alaminya.

“Selain harimau sumatera, kami mendapatkan beberapa gambar macan dahan, kucing emas, kucing batu, dan kucing hutan,” ujar Liaison Officer SINTAS Indonesia, Meidina, baru-baru ini.

Erwin Willianto, pemerhati kucing liar sekaligus anggota IUCN SSC Cat Specialist Group menjelaskan, secara global, macan dahan terbagi dua jenis. Neofelis nebulosa yang ada di daratan Asia dan macan dahan sunda atau Neofelis diardi yang habitatnya di Indonesia.

“Di Indonesia, macan dahan dibagi dalam dua subspesies, yaitu macan dahan sumatera [Neofelis diardi diardi] dan macan dahan kalimantan [Neofelis nebulosa diardi],” ujarnya.

Baca: Macan Dahan Makin jadi Incaran Buruan

 

Macan dahan yang sulit ditemukan di hutan. Foto: Matthew Linkie/FFI/BTNKS

 

Penelitian yang dilakukan oleh Andreas Wilting, Per Christiansen, Andrew C. Kitchener, Yvonne J.M. Kemp, Laurentius Ambu, dan Jörns Fickel yang dipublikasi di jurnal Molecular Phylogenetics and Evolution pada Februari 2011 menjelaskan, macan dahan yang ada di Sumatera dan Kalimantan berbeda.

“Penelitian secara genetik membuktikan mereka dari dua jenis berbeda,” ujar Andreas Wilting dari Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research di Berlin, Jerman yang memimpin penelitian.

Untuk membuktikan itu, para peneliti mengambil sampel dari 15 ekor macan dahan yang hidup di Kalimantan dan 16 ekor dari Sumatera. Mereka juga meneliti 28 tengkorak dan bulu macan dahan yang disimpan di museum.

“Kedua macan dahan ini memiliki pola kulit sama, tetapi berbeda morfologi yang memiliki bentuk unik di bagian tengkorak dan gigi. Mereka kemungkinan terpisah sejak satu juta tahun lalu, saat Pulau Sumatera dan Kalimantan terpisah dari daratan Asia,” jelas riset tersebut.

Baca juga: Apa Bedanya Kucing Kecil dan Kucing Besar?

 

Macan dahan yang terpantau di hutan Kalimantan. Foto: Ben Buckley/Borneo Nature Foundation

 

Perburuan

Perburuan macan dahan untuk dijadikan hewan peliharaan masih terjadi. Pada Rabu, 2 Oktober 2019 lalu, personil Sat Reskrim Polresta Banda Aceh menangkap seorang warga Kecamatan Darul Imarah, Kabupaten Aceh Besar, HR [42], karena memelihara dan memperjual belikan dua anak macan dahan.

Kepada kepolisian, HR mengaku anak kucing dahan tersebut didapat dari kawasan hutan di Babahrot, Kabupaten Aceh Barat Daya, Provinsi Aceh. Kawasan hutan ini masuk dalam Kawasan Ekosistem Leuser.

Manager Lembaga Suar Galang Keadilan [LSGK], Missi Muizzan menuturkan, perburuan macan dahan memang terjadi di hutan Aceh.

“Satwa dilindungi ini diperdagangkan baik itu hidup maupun mati. Kalau hidup dijual untuk binatang peliharaan, sementara kalau mati dijual untuk dijadikan barang pajangan atau opsetan,” ujarnya, awal Juli 2023.

Menurut Missi, dari beberapa kasus yang terungkap, umumnya pelaku menjualnya ke luar Aceh.

“Satwanya dari Aceh, tapi pembelinya dari luar. Perburuan macan dahan sama seperti satwa liar dilindungi lainnya, sulit terdeteksi,” jelasnya.

 

Exit mobile version