Mongabay.co.id

Mendinginkan Kota, Bagaimana Caranya?

 

 

Tahun 2050 mendatang, diperkirakan lebih dari 70 persen populasi manusia akan mendiami kawasan perkotaan. Pada saat yang sama, temperatur kawasan perkotaan diperkirakan akan semakin panas.

Kondisi tersebut bukan saja menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat mengancam kesehatan serta menurunkan produktivitas.

Apa yang sebaiknya dilakukan?

Baca: Ini yang Terjadi, Jika Temperatur Bumi Meningkat Lebih dari 2 Derajat Celcius

 

Pepohonan membuat kota tidak hanya semakin cantik tetapi juga menjadi lebih sejuk. Foto: Pixabay/djedj/Public Domain

 

Selain karena pemanasan global dan perubahan iklim, yang telah menggeser suhu Bumi rata-rata 1,2 derajat Celcius lebih hangat di atas tingkat pra-industri, ada beberapa hal yang turut membuat kawasan perkotaan di masa datang semakin panas. Salah satunya, konversi lanskap alam menjadi infrastruktur perkotaan untuk berbagai kepentingan.

Kawasan-kawasan yang semula berupa ruang hijau terbuka dengan berbagai vegetasi diubah menjadi areal terbangun yang didominasi aspal dan beton.

Di sisi lain, konversi lanskap alam menjadi infrastruktur perkotaan menjadikan kawasan kota kurang mampu menyerap air hujan. Buntutnya, terjadi lebih banyak air limpasan dan lebih sedikit efek pendinginan berupa evapotranspirasi, tatkala vegetasi, baik berupa rumput maupun pepohonan, memindahkan air dari tanah ke udara.

Kondisi tersebut diperparah dengan masifnya penggunaan kendaraan bermotor dan penggunaan alat pendingin ruangan [AC]. Seperti kita ketahui, emisi gas buang kendaraan bermotor ikut menaikkan temperatur sekitar. Adapun AC, perangkat ini menyedot panas dan kemudian membuangnya ke udara di luar ruangan, yang menjadikan temperatur sekitar ikut meningkat.

Semakin banyak jumlah pengguna kendaraan bermotor dan pengguna AC, maka semakin besar kemungkinan terjadinya peningkatan temperatur luar ruangan.

Baca: Bumi dan Ekosistem yang Sehat untuk Kehidupan Manusia

 

Mejaga lingkungan dengan menanam pohon merupakan cara yang baik yang bisa kita lakukan. Foto: Pixabay/anncapictures/Public Domain

 

Terobosan kebijakan 

Menghadapi kecenderungan peningkatan temperatur di kawasan perkotaan, sejumlah pengelola kota mulai membuat terobosan kebijakan. Ambil contoh, Kota Seville, Spanyol, yang meluncurkan Kebijakan Naungan.

Di kota yang memiliki suhu rata-rata sekitar 40 derajat Celcius selama musim panas ini, kini terpasang lebih banyak awning. “Kami menyebutnya Kebijakan Naungan,” kata Wali Kota Seville, Antonio Muñoz, seperti dikutip Bloomberg.

“Itu hanya satu dari banyak hal yang perlu kami lakukan jika ingin dapat menggunakan jalanan –mulai dari anak-anak bermain hingga orang yang ingin berbelanja atau hanya duduk di luar dan berbincang,” tambahnya.

Selain memasang lebih banyak awning, pengelola Kota Seville juga melakukan penanaman 5.000 pohon per tahun serta beralih ke penggunaan bahan bangunan yang lebih mampu memantulkan panas serta membuat lebih banyak air mancur di tempat-tempat publik.

Di Sydney, Australia, dengan luas total sekitar 1,3 juta hektar, pengelola kota memiliki rencana untuk meningkatkan kanopi pohon dengan menanam lima juta pohon lagi pada 2030.

Seperti kita ketahui, pohon dapat membantu mendinginkan kota dengan memberikan keteduhan dan kelembaban. Selain itu, pohon juga secara alami menyerap dan menyimpan karbon dioksida, sehingga mengurangi penumpukan gas rumah kaca, yang memicu pemanasan global.

Dalam karya bertajuk Cities Need to Embrace Green Innovation Now to Cut Heat Deaths in the Future, Alex Boston [2022] menyebut pepohonan mampu mengurangi suhu antara 11 derajat hingga 25 derajat Celcius.

“Pohon memungkinkan hujan meresap ke dalam tanah dan menahan air. Saat suhu naik, air mencair di daun dan tanah menyerap panas, serta mengubahnya menjadi uap. Transpirasi dan penguapan ini secara dramatis mendinginkan daerah sekitarnya. Satu pohon besar dapat mengalirkan 380 liter air setiap hari -proses pendinginan setara dengan lima AC standar yang beroperasi selama 20 jam,“ tulis Boston.

Baca juga: Kota Terapung dan Upaya Adaptasi Perubahan Iklim

 

Melindungi sekaligus menghijaukan Bumi adalah tugas kita semua, tanpa terkecuali. Foto: Pixabay/AndreasAux/Public Domain

 

Atap hijau

Sementara itu, kebijakan berbau eksperimen dilakukan di Los Angeles, Amerika Serikat. Otoritas kota itu mulai melakukan percobaan dengan melakukan pengecatan jalan warna putih sejak 2019.

Tujuan utamanya, untuk memantulkan sinar matahari kembali ke angkasa, sehingga temperatur di sekitarnya menjadi lebih dingin. Sepuluh jalan di sepuluh lingkungan di kota itu telah dicat putih.

Menanam tanaman hijau di atas atap [green rooftop], yang diyakini dapat membantu kota menjadi lebih sejuk, menjadi pilihan yang diambil pengelola Kota Rotterdam, Belanda. Lewat inisiatif yang dinamakan Rotterdam Rooftop Walk, kota pelabuhan itu memiliki target untuk menghijaukan lebih dari 900.000 meter persegi atap rumah.

Sebuah kajian yang dilakukan oleh Environmental Protection Agency [EPA], Amerika Serikat, menyimpulkan bahwa atap hijau dapat mengurangi suhu di kawasan perkotaan hingga 15 derajat Celcius.

Gerakan untuk lebih menghijaukan kota juga ditempuh pengelola Kota Medellin, Kolombia. Pengelola kota membangun koridor hijau berupa jaringan 30 rute teduh melintasi kawasan kota.

Ribuan pohon lokal, palem, bambu, dan tanaman tropis lainnya telah ditanam di sekitar trotoar, taman, dan jalur lalu lintas yang ramai, sehingga menyediakan naungan yang teduh bagi warga.

Dengan kecenderungan temperatur kawasan perkotaan yang terus meningkat, mengupayakan agar kota lebih teduh dan lebih dingin, harus menjadi prioritas para pengelola kota, mulai sekarang.

 

*Djoko Subinarto, penulis lepas, tinggal di Bandung, Jawa Barat. 

 

Referensi:

Alex Boston. 2022. Cities Need to Embrace Green Innovation Now to Cut Heat Deaths in the Future.

Anastasia Moloney. 2021. Colombia’s Medellin Plants Green Corridors to Beat Rising Heat.

Aramis Velazquez. 2022. Inside Rotterdam’s Quest to Green 10 Million Square Feet of Rooftops.

EPA. 2022. Using Green Roofs to Reduce Heat Islands.

Laura Milan. 2022. One of Europe’s Hottest Cities Is Using 1,000-Year-Old Technology to Combat Climate Change.

Michael Haas. 2023. L.A.’s New Reflective Streets Bounce Heat Back into Space.

NSW. 2023. Greening Our City

 

Exit mobile version