Mongabay.co.id

Seekor Dugong Besar Mati di Laut Morotai

 

Laut Morotai benar-benar jadi kuburan bagi mamalia laut jenis dugong dan paus. Pasalnya dalam beberapa tahun ini, puluhan ekor dua mamalia laut ini terdampar dan mati.

Terbaru warga Desa Doku Mira, Kecamatan Morotai Timur, Pulau Morotai, Maluku Utara, dihebohkan dengan penemuan seekor dugong jantan terdampar mati di pantai desa tersebut. Dugong sepanjang 5 meter dan diameter tubuh sekira 2,5 meter itu mati di Tanjung Doku Mira pukul 17:00 WIT, Minggu (10/9/2023).

Wujud Saiwange, seorang warga Desa Doku Mira yang juga Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD), menceritakan dugong pertama kali ditemukan oleh Fahima Yunus yang kemudian memberitahukan kepada anak dan suaminya. Dari situ, warga berbondong-bondong pergi ke pantai melihat dugong itu.

Aparat desa melalui BPD melaporkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Morotai melalui sekretarisnya Fahrudin Fabanyo. DLH kemudian meminta masyarakat segera menguburkan dugong itu di lokasi terdamparnya.

baca : Minim Sosialisasi, Dugong Terdampar di Lingga Dipotong dan Dijual

 

Seekor dugong jantan sepanjang 5 meter dan diameter tubuh sekira 2,5 meter ditemukan terdampar mati di pantai Desa Doku Mira, Kecamatan Morotai Timur, Pulau Morotai, Maluku Utara, Minggu (10/9/2023). Foto : Wujud Saiwange

 

Dugong yang ditemukan mati kali ini terbilang sangat besar. Sebelumnya warga melihat dugong itu berpasangan dengan dugong betina. “Pada Minggu sore, warga melihat dua dugong bermain- main di kawasan laut desa ini. Namun setelah itu, tak berselang lama warga menemukan dugong ini sudah mati,” kata Wujud.

Dia mengatakan terdapat luka pada sirip dugong yang tidak diketahui penyebabnya karena warga tidak mengganggu saat dugong bermain di tepi pantai. “Kami curiga mungkin karena terkena karang sehingga ada luka tersebut,” ujarnya.

Meski belum pernah ada sosialisasi tentang konservasi dugong oleh dinas terkait, tapi warga mengetahui kalau dugong merupakan satwa dilindungi sehingga mereka tidak mengganggu keberadaannya.

Sekretaris DLH Morotai, Fahrudin Banyo, dikonfirmasi Senin (11/9/2023) mengatakan setelah mendapat informasi dari warga, pihaknya berkoordinasi agar dugong segera dikuburkan pada Senin (11/9/2023). “Hal ini dilakukan jangan sampai berdampak pada lingkungan dan masyarakat sekitar,” katanya.

DLH Morotai sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk melakukan kajian tentang puluhan ekor dugong dan paus yang mati di Morotai kurun 2017 hingga 2023.

baca juga : Bayi Dugong Terjaring Nelayan di Maluku, Ini Empat Langkah Penanganan Menurut Para Ahli

 

Seekor dugong jantan sepanjang 5 meter dan diameter tubuh sekira 2,5 meter ditemukan terdampar mati di pantai Desa Doku Mira, Kecamatan Morotai Timur, Pulau Morotai, Maluku Utara, Minggu (10/9/2023). Foto : Wujud Saiwange

 

Sedangkan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pulau Morotai Yoppy Jutan mengatakan pihaknya telah menerima informasi dugong mati terdampar itu. “Informasinya sudah dicover tapi oleh warga setempat telah dilakukan proses dekomposisi dengan dikuburkan,” jelasnya.

Melia Widya dari Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (LPSPL) Sorong yang wilayah kerjanya meliputi Maluku dan Maluku Utara menjelaskan, dugong jantan itu telah mati dengan kondisi kode 3, artinya bangkai mulai membangkak (moderate decomposition), dengan luka sayatan di bagian kepala, fliper dan perut.

“Terkait penyebabnya diduga dugong sudah berumur uzur. Ini jika dilihat dari ukuran tubuhnya yang telah mencapai 5 meter,” jelas Widya. Tetapi untuk mengetahui penyebab kematian perlu dilakukan nekropsi.

baca juga : Tidak Terlihat Selama 2 Dekade, Dugong Dinyatakan Punah di China

 

Warga bergotong royong menguburkan seekor dugong jantan yang ditemukan terdampar mati di pantai Desa Doku Mira, Kecamatan Morotai Timur, Pulau Morotai, Maluku Utara, Minggu (10/9/2023). Foto : Wujud Saiwange

 

Exit mobile version