Mongabay.co.id

Sosok King Kong dalam Kehidupan Nyata

 

Seekor gorila raksasa yang marah memanjat menara Empire State di New York. Gorila itu lalu diserang memakai pesawat terbang. Namun dalam satu kibasan tangan dia bisa meremukkan sayap pesawat yang ingin membunuhnya.

Adegan itu menjadi salah satu yang paling banyak diingat orang dalam film King Kong yang diproduksi kembali pada 2005. Hingga kini telah ada lebih dari 10 buah film King Kong, sejak dibuat pertama kali pada 1933.

Di banyak film King Kong, gorila digambarkan sebagai makhluk sangat besar yang memiliki kekuatan super, suka menepuk-nepuk dada sambil berteriak. Buas namun berhati lembut dan bisa jatuh hati kepada manusia. Dalam kenyataan benarkah penggambaran itu?

Sebagian benar, sebagian lagi salah. Namun yang jelas, King Kong dalam balutan pop culture yang penuh sensasi itu tidak hanya muncul di layar perak. Tapi juga tercetak dalam banyak cindera mata, komik, juga karya sastra. Reproduksi di berbagai media membuat gambaran itu menyebar termasuk berbagai mitosnya.

Saat ini para ahli menyepakati ada dua spesies gorila, yaitu gorila timur (Gorilla beringer) dan gorila barat (Gorilla gorilla). Habitat mereka dipisahkan oleh hutan selebar 750 km. Gorila timur memiliki dua subspesies yaitu gorila dataran rendah timur (Gb graueri) dan gorila gunung (Gb beringei). Gorila barat juga memiliki dua subspesies yaitu gorila dataran rendah barat (Gg gorilla) dan gorila sungai salib (Gg diehli).

Gorila dalam film remake 2005 itu digambarkan setinggi 7,62 meter. Dalam kehidupan nyata rekor gorila tertinggi yang pernah tercatat setinggi 1,95 cm di selatan Kongo.

baca : Terjawab Sudah, Mengapa Gorilla Suka Memukul-mukul Dada

 

Seekor gorilla jantan dewasa. Foto : Seaworld

 

Dari dua spesies itu, gorila timur relatif lebih besar dibanding kerabatnya. Gorila dataran rendah timur menjadi subspesies gorila paling besar di banding yang lain. Gorila dataran rendah timur dewasa jantan rata-rata tingginya bisa mencapai 1,7 meter dengan berat bisa mencapai 220 kg, sementara yang betina beratnya rata-rata 80 kg.

Gorila jantan dewasa dataran rendah barat tingginya sekitar 1,7 meter dan berat sekitar 169,5 kg. Sedangkan betina dewasanya tingginya sekitar 1,5 meter dan berat sekitar 71,5 kg. Gorila gunung jantan dewasa dapat memiliki berat hingga 220 kg dan betina memiliki berat sekitar 97,7 kg. Gorila sungai salib sulit dipelajari karena sifatnya yang pemalu. Namun, diperkirakan yang jantan memiliki berat sekitar 180 kg.

Gorila gunung adalah gorila yang paling ikonik berkat ciri khas warna putih atau perak di punggungnya ketika dewasa. Ini seperti rambut manusia yang memutih ketika tua. Secara umum gorila timur memiliki warna rambut yang lebih gelap dibanding gorila barat. Ini membuat warna putih pada punggung gorila gunung terlihat lebih mencolok.

Di alam, gorila bisa ditemukan di hutan tropis Afrika. Terutama di Kamerun, Gabon, Kongo, Zaire, Rwanda, Uganda, dan Nigeria. Hutan tropis menyediakan banyak makanan untuk mereka. Terutama buah-buahan, dedaunan muda, akar, juga kulit kayu. Gorila sesekali makan serangga, rayap, atau binatang kecil lain. Uniknya gorila jarang minum. Dia memperoleh air dari makanan yang didapatkan.

baca juga : Ini Foto-foto Hewan yang Unik dan Menarik

 

Sekelompok keluarga gorilla. Foto : WWF UK

 

Saat menyeringai, akan terlihat gigi taring gorila yang besar dan menyeramkan. Gigi taring ini bukan untuk mengoyak daging karena gorila bukan karnivora. Gigi taring pada gorila digunakan untuk mengoyak kulit kayu atau tunas tanaman. Selain itu gigi taring yang besar juga digunakan gorila jantan untuk memperlihatkan dominasi.

Sama seperti manusia, jumlah gigi gorila ada 32 buah. Namun dengan rahang yang lebih besar. Ini membantunya dalam mengunyah dedaunan dan pucuk tanaman. Perutnya juga besar, lebih besar dibanding dadanya. Gorila adalah primata yang banyak makan. Dalam sehari dia bisa makan lebih dari 18 kg dedaunan dan buah-buahan.

Seberapa kuat gorila dibanding manusia? Gorila memiliki otot tangan sangat kuat. Selain digunakan saat berjalan, tangannya juga digunakan untuk memanjat pohon dan mematahkan dahan. Selain itu juga digunakan untuk memukul dan mematahkan anggota tubuh lawan. Gorila bisa mengangkat beban 10 kali lipat dari berat badannya. Dengan kekuatannya ini gorila dengan mudah bisa membalikkan sebuah mobil.

Kekuatan gigitan gorila juga mengagumkan. Tekanan gigitannya setara 1.300 psi (pounds per square inch). Bandingkan manusia yang hanya mempunyai tekanan hingga 160 psi. Sebagai gambaran, untuk memecahkan buah semangka dibutuhkan sekitar 350 psi.

baca juga : Inilah 25 Primata Paling Terancam Punah di Dunia

 

Seekor gorilla dengan anaknya. Foto : WWF UK

 

Dibanding simpanse, gorila jarang memperlihatkan sikap agresif. Bisa dibilang, gorila adalah primata jinak yang tidak menyukai kekerasan. Gorila punggung perak jarang terlibat dalam perkelahian kecuali kelompoknya benar-benar terancam. Umumnya satu kelompok beranggotakan sekitar 10 ekor, yang dipimpin seekor gorila jantan dewasa. Gorila menganut poligami. Saat beranjak dewasa, gorila jantan dan betina bisa keluar dari kelompoknya dan pindah ke kelompok lain untuk menghindari inbreeding.

Pakar telah mengetahui perilaku menepuk dada pada gorila merupakan cara satwa ini berkomunikasi dengan gorila lainnya. Semakin besar gorila, semakin rendah frekuensi suara yang dihasilkan dari gerakan menepuk dada. Ini sekaligus bisa menunjukkan status sosial, kekuatan, dan ukuran badannya. Peringatan yang disampaikan dengan cara menepuk dada bisa menghindari konfrontasi yang merugikan. Dalam rerimbunan hutan tropis, suara frekuensi rendah ini bisa terdengar hingga radius 1 km.

Sebagai salah satu satwa cerdas yang berbagi 98 persen DNA dengan manusia, gorila memiliki beberapa gestur dan suara yang dipakai saat komunikasi. Sedikitnya gorila mengenal 16 panggilan yang berbeda-beda. Gorila adalah satwa yang bisa tertawa. Mereka juga sering terlihat saling menggelitik satu sama lain.

Sebuah situs taman nasional di Afrika memberi panduan kepada wisatawan yang ingin melihat kehidupan gorila di alam liar. Selain menjaga jarak sekitar 7 meter, wisatawan juga dilarang mengeluarkan suara dan membuat gerakan tangan, kepala, atau badan. Dikhawatirkan gorila akan menganggap itu sebagai pesan tertentu buat mereka.(***)

 

 

Exit mobile version