Mongabay.co.id

Foto: Sesilia, Amfibi yang Mirip Ular

 

 

Banyak masyarakat di Pulau Sumatera menyebut satwa ini ular. Dianggap ular karena ukurannya lebih besar dari cacing dan tubuhnya memang menyerupai ular, meski tanpa sisik.

Masyarakat Bunin, Kecamatan Serbajadi, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, misalnya, menyebut hewan ini ular tanah. Alasannya, sebagian besar waktunya dihabiskan di dalam tanah.

“Hidup di daerah lembab. Kami beberapa kali melihatnya di hutan,” ungkap Sukirman,  warga Serbajadi, Selasa [24/10/2023].

Sukirman menuturkan, tidak mudah melihat hewan yang kulitnya mengkilap dan sangat licin ini. “Meski gerakannya tidak selincah ular.”

Baca: Caecilian Billiton, Amfibi Endemik Belitung yang Ditemukan Kembali Setelah Lima Dekade

 

Sesilia yang sering dianggap ular, meski sebenarnya amfibi. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Saya tanpa sengaja menemukan satwa ini saat mengikuti kemah konservasi di Desa Bunin, Kecamatan Aceh Timur, Minggu [22/10/2023]. Saat warga membersihkan semak belukar dan rumput untuk kegiatan yang dilaksanakan oleh jurnalis Aceh Timur bersama lembaga swadaya masyarakat tersebut, hewan ini keluar dan bergerak pelan. Mencari celah dedaunan busuk untuk masuk ke tanah.

“Ini ular, bukan cacing, jangan pegang sembarangan,” ujar seorang warga saat melihat satwa seukuran telunjuk orang dewasa itu.

Baca: Bukan Ular, Caecilian Ini Amfibi Endemik Sumatera Barat

 

Sesilia jarang terlihat karena hidupnya di dalam tanah. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Amfibi

Ibnu Hasyim, alumni Jurusan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Syiah Kuala mengatakan, satwa tanpa kaki ini bukanlah ular atau cacing. Melainkan, amfibi tanpa kaki atau Sesilia [Ichthyophis elongatus].

Amfibi ini keluarga Ichthyophiidae yang endemik Sumatera. Satwa ini juga dapat ditemukan di hutan Kawasan Ekosistem Leuser [KEL].

“Badannya yang bulat dan memanjang seperti cacing, belut, atau ular, serta hidup di dalam tanah, makanya masyarakat mengira satwa ini ular,” terangnya, Rabu [25/10/2023].

Baca: Bukan Ular, Tapi Hati-hati dengan Racun Binatang Ini

 

Riset mengenai Sesilia masih sedikit dikarenakan hewan ini sulit ditemukan. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Ibnu menjelaskan, amfibi tanpa kaki ini jarang terlihat karena banyak menghabiskan waktu di dalam tanah. Selain itu, ia hanya hidup di tanah yang tidak rusak.

“Di wilayah lembab yang banyak daun membusuk. Umumnya di tanah  lunak, karena harus menggali dengan kepalanya untuk masuk,” tuturnya.

Baca: “Katak Setan” Punah karena Perubahan Iklim?

 

Hutan Kawasan Ekosistem Leuser di wilayah Aceh Timur yang merupakan habitat Sesilia. Foto drone: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Sulit ditemukan

Mirza Kusrini, ahli Ekologi Satwa Liar dan Herpetologi Institut Pertanian Bogor [IPB] memastikan, satwa ini adalah Sesilia.

“Iya Sesilia. Bila dilihat dari bentuk kemungkinan dari Genus Ichthyophis. Habitatnya di tempat lembab, seperti di sawah basah, lantai hutan yang penuh serasah, dan lainnya,” ” terangnya, Senin [23/10/2023].

Baca juga: Kucing Kuwuk dan Ancaman Kendaraan Bermotor

 

Hutan Kawasan Ekosistem Leuser merupakan habitatnya sejumlah satwa liar. Foto drone: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Ahli amfibi dan reptil ini menambahkan, Sesilia jarang terlihat karena sifatnya yang hanya keluar pada saat tertentu. Atau, keluar karena suatu penyebab.

“Hewan ini tidak beracun dan tidak berbahaya. Biasanya di dalam tanah, hanya keluar saat musim hujan ketika lubang-lubang tempat tinggalnya dibanjiri air. Atau, karena kejadian lain misalnya, habitatnya terganggu manusia.”

 

Hutan Kawasan Ekosistem Leuser tidak hanya bermanfaat bagi satwa liar tapi juga penting bagi kehidupan manusia. Foto drone: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia

 

Mirza mengatakan, sangat sedikit peneliti atau herpetologi amfibi yang meneliti Sesilia. Penyebab utamanya, karena di Indonesia susah ditemukan, sehingga banyak ahli amfibi lebih memilih meneliti katak.

“Semoga kedepan, akan banyak yang melakukan riset satwa unik ini,” tegasnya.

 

Exit mobile version