Mongabay.co.id

Kelahiran Penguin Kaisar yang Mencemaskan

 

Untuk pertama kalinya penguin kaisar atau Aptenodytes forsteri menetas di lembaga konservasi ex situ SeaWorld San Diego, California, Amerika Serikat, pada pertengahan September lalu. Mereka merayakan kelahiran pertama kali seekor anak penguin dalam 13 tahun terakhir.

Kelahiran di penangkaran burung yang tidak bisa terbang ini, sangat jarang terjadi. Bahkan di alam, populasi mereka terancam oleh hilangnya es Antartika dan naiknya permukaan air laut.

“Memastikan kesehatan dan kelangsungan hidupnya sepanjang waktu merupakan proses yang sangat berharga bagi saya dan seluruh tim SeaWorld,” ujar Justin Brackett, kurator burung di SeaWorld San Diego.

Dokter hewan tersebut mengatakan kondisi anak pinguin sehat dan mendapatkan banyak perawatan. Terlebih, telur penguin kaisar ini tidak dierami oleh induknya.

“Telur penguin kaisar membutuhkan waktu 65 hingga 72 hari untuk menetas,” kata Brackett dalam rilis pengumuman kelahiran.

baca : Emperor Penguin Masuk Daftar Spesies Terancam, Diprediksi Punah Bila Emisi Karbon Tidak Bisa Terkendali

 

Seekor anak penguin kaisar baru berdiri di atas permukaan di SeaWorld di San Diego. Foto : Kyle Williams/SeaWorld San Diego via Reuteurs.

 

Dalam kasus khusus ini, induk penguin memilih untuk tidak mengeraminya. Padahal, penguin kaisar betina hanya bertelur satu kali dalam setahun.

Sebagai informasi, penguin jantan dan betina berbagi tugas mengerami. Kaisar betina biasanya kembali ke laut untuk mencari makan setelah bertelur, meninggalkan jantan untuk mengerami telur selama lebih dari dua bulan saat tidak makan.

“Untuk anak penguin sendiri berhasil menembus selaput awal. Tetapi ia tidak pernah bisa menembus cangkangnya,” terangnya.

Setelah beberapa hari menunggu dengan sabar untuk melihat perkembangannya, para ahli avikultur memutuskan untuk membantu. “Kami berhasil menetaskan anak penguin itu,” ucapnya.

Penguin kaisar mampu hidup di habitat bersuhu 25 derajat Fahrenheit atau minus 5 Celcius. Penguin kaisar merupakan burung terbesar dari semua spesies penguin. Memiliki ukuran mencapai 3,7 kaki atau 1,15 meter dan beratnya mencapai 45 kg. Dan Mereka adalah monogami yang kawin satu kali seumur hidup.

SeaWorld San Diego adalah satu-satunya tempat ex situ yang merawat penguin Kaisar. Taman ini memiliki 17 ekor di koloni 25 derajat yang dikontrol iklimnya. Ada 300 ekor lainnya dari spesies lain, termasuk penguin King, Gentoo, Macaroni, Chinstrap, dan Adélie, serta hampir 90 ekor burung puffin dan murre.

baca juga : Penguin Berevolusi dari Hewan Terbang Jadi Perenang?

 

Seekor anak penguin kaisar baru berdiri di atas permukaan di SeaWorld di San Diego. Foto : Kyle Williams/SeaWorld San Diego via Reuteurs.

 

Ancaman telur tak menetas

Sementara itu lima koloni penguin kaisar yang diketahui berada di wilayah Laut Bellingshausen, Antartika barat, empat di antaranya gagal berkembang biak tahun ini karena anakan penguin tersebut kemungkinan besar tenggelam dalam es yang mencair.

Ironisnya, kematian besar-besaran telah melanda anak-anak penguin kaisar di alam. Berdasarkan studi tim ahli penguin internasional mengungkapkan bahwa 70% koloni penguin kaisar di Antartika dapat punah pada tahun 2050.

Jika tingkat kehilangan es saat ini terus berlanjut, akibatnya 98% dari koloni tersebut dapat musnah pada tahun 2100 di bawah skenario yang paling ekstrem.

Hal ini akan membuat spesies ini menjadi “punah semu”, yang berarti bahwa, meskipun masih ada individu yang tersisa, spesies ini tidak akan pulih dan pada akhirnya akan punah. Atau bisa jadi jumlah penguin yang masih hidup terlalu sedikit untuk mempertahankan populasi.

“Kami belum pernah melihat penguin kaisar gagal berkembang biak, dalam skala ini, dalam satu musim,” kata penulis utama studi tersebut Peter Fretwell, seorang ilmuwan informasi geografis dari British Antarctic Survey. “Hilangnya es di wilayah ini selama musim panas Antartika membuatnya sangat tidak mungkin bagi anak-anak penguin yang terlantar untuk bertahan hidup.”

baca juga : Setan Ini Memusnahkan Populasi Penguin di Sebuah Pulau di Australia

 

Seekor anak penguin kaisar baru berdiri di atas permukaan di SeaWorld di San Diego. Foto : Kyle Williams/SeaWorld San Diego via Reuteurs.

 

Saat ini, mereka membutuhkan es yang stabil dan dingin untuk bertahan hidup dan berkembang biak. Tapi masalah utama yang dihadapi penguin kaisar adalah hilangnya es di Antartika akibat kenaikan suhu global.

Padahal mereka kawin dan bertelur selama musim dingin Antartika, antara bulan Mei dan Juni atau selama 65 hari. Setelah menetas anakan tetap diselimuti bulu halus hingga bulan November, sampai mereka mulai terbang dan menumbuhkan bulu tahan air.

Sebelum itu, anak pinguin sangat bergantung pada induknya. Dan keberadaan es memberi 2 keuntungan sekaligus; keamanan untuk tumbuh dan asupan sumber pakan yang cukup.

Para peneliti memantau penguin kaisar dengan menggunakan kotoran mereka, atau guano, yang meninggalkan noda cokelat pada lanskap beku yang dapat dilihat dari luar angkasa. Hasilnya, banyak induk penguin yang kehilangan anak mereka.

Pemantau dengn cara lain juga menemukan fakta yang tak jauh beda. Selama 14 tahun terakhir, citra satelit telah menunjukkan bukti adanya lima koloni yang relatif kecil kembali setiap tahun ke lokasi yang sama.

Ini menambah catatan buruk seperti tahun 2016 lalu di koloni Halley Bay. Ada sekitar 10.000 anak penguin tenggelam setelah pencairan es terjadi lebih awal sebelum mereka menumbuhkan bulu kedap air.

baca juga : Populasi Menyusut, Penguin Afrika Bisa Punah Beberapa Dekade Lagi

 

Sekelompok penguin kaisar di Cape Evans Antarctica, November 2011. Foto : sandwitch/flickr

 

Es mencair

Kondisi tak jauh beda terjadi dua tahun terakhir ini akibat es yang semakin menipis. Para peneliti mencatat kehilangan ekstrim di Laut Bellingshausen tengah dan timur, di mana es benar-benar mencair pada November 2022 lalu.

Rekor terendah lainnya terjadi pada bulan Juni, ketika es Antartika menandakan kemungkinan penurunan jangka panjang. Jika pola ini terus berlanjut, para ilmuwan memperingatkan, akan ada “konsekuensi besar” bagi penguin kaisar, yang telah terdaftar sebagai spesies yang terancam punah.

Perubahan yang dipicu oleh El Nino tahun ini juga menjadi penyebab hilangnya es secara dramatis.

Penguin kaisar merespons hilangnya es secara lokal dengan beralih ke tempat berkembang biak yang lebih stabil. Namun, strategi ini tidak akan lagi berkelanjutan jika sebagian besar habitat es mereka mencair dalam beberapa dekade mendatang, kata para peneliti. (***)

 

Referensi : euronews.com, nbcsandiego.com dan livescience.com

 

Exit mobile version