Mongabay.co.id

Dengarlah Ini, Suara Ikan Kecil yang Setara Letusan Pistol

 

Dalam dunia bawah air, jangan sekali-kali remehkan suara ikan kecil. Karena yang kecil boleh jadi bersuara sama atau lebih kuat dibanding ikan yang ukurannya jauh lebih besar.

Ikan dengan nama latin Danionella cerebrum diketahui suaranya kurang lebih sama dengan orca atau paus pembunuh. Padahal orca memiliki panjang hingga 8 meter, sedangkan panjang D. cerebrum kurang dari 12 mm atau hanya seukuran kuku jari tangan manusia dewasa.

Siulan orca atau paus pembunuh berada di angka 140 desibel. Letusan pistol berkaliber 22 juga berada di angka ini. Menggunakan data yang ditampilkan Scientific American, paus sperma menghasilkan suara sonar hampir 240 desibel dan merupakan hewan bersuara terkeras di air yang diketahui saat.

Temuan menakjubkan itu dilaporkan dalam jurnal National Academy of Sciences (PNAS), Februari 2024, oleh sejumlah peneliti Jerman yang kebanyakan berasal dari Charité University, Berlin. Menurut mereka, fakta itu berlawanan dengan anggapan konvensional bahwa kecepatan gerakan kerangka vertebrata dibatasi oleh aksi otot. Bagi orang awam, itu mungkin terdengar sangat teknis.

Namun secara sederhana bisa dikatakan bahwa cepat dan lambatnya gerakan kerangka atau tulang pada vertebrata bergantung pada kekuatan otot. Nah, berbeda dengan vertebrata lain, ikan Danionella cerebrum memiliki otot khusus yang dirancang tahan lelah. Sehingga dengan mekanisme tertentu bisa menghasilkan hentakkan pada gelembung renang dengan denyut yang cepat dan keras. Inilah sumber suara dentuman luar biasa dari ikan ini.

baca : White Bellbird, Burung dengan Suara Terkeras di Dunia

 

Sekelompok ikan Danionella cerebrum yang berukuran 12 mm. Foto : wikipedia commons CC BY-SA 4.0

 

Namun jangan samakan kerasnya suara letusan pistol di udara dengan di dalam air. Suara keras yang dibunyikan di dalam air seperti menabrak bahan kedap. Meski begitu, suara ikan ini masih bisa terdengar dari atas air.

Ikan ini menjadi salah satu ikan favorit para ilmuwan. Penyebabnya karena spesies ini merupakan salah satu vertebrata terkecil yang transparan. Bahkan otaknya terlihat. Sehingga membantu para peneliti dalam mempelajari kerja otak dan saraf. Cerebrum sendiri adalah bahasa latin untuk otak.

Kisah bagaimana suara keras ikan ini ditemukan tak kalah menarik. Mulanya, untuk keperluan penelitian, sejumlah ikan Danionella cerebrum ditempatkan ke dalam tangki di laboratorium. Saat peneliti melewati tangki, mereka mendengar suara misterius.

“Orang-orang berjalan melewati tangki ikan, dan mereka bisa mendengar suara-suara ini, dan bertanya-tanya dari mana asalnya,” kata Verity A N O Cook, penulis utama laporan tersebut, seperti dikutip dari BBC. “Ternyata suara-suara itu berasal dari ikan itu sendiri. Dan ini luar biasa, karena ukurannya sangat kecil dan (suaranya) sangat keras.”

Pada jarak yang sama dengan panjang tubuh ikan ini, amplitudo suara yang dihasilkan sekitar 140 desibel. Saat pengukuran pada jarak 1 meter, amplitudonya turun menjadi 108 desibel. Meski begitu, ini masih setara dengan suara berisik yang dihasilkan buldoser. Meski saat manusia berada di samping tangki, maka akan terdengar seperti dengung berulang saja.

Untuk sampai pada kesimpulannya, para peneliti menempatkan beberapa kelompok ikan D. cerebrum pada akuarium berukuran 9 x 6 x 2 cm dengan setidaknya satu jantan dalam tiap kelompok. Video berkecepatan tinggi merekam gerakan ikan pada frame rate 2000 hingga 8000 fps, dari semua sisi baik atas bawah, kanan kiri, maupun depan belakang. Mereka juga menggunakan hydrophone untuk merekam suara di dalam air.

baca juga : Paus Bergigi Berburu Mangsa dengan Suara Mirip Kim Kardashian?

 

Seekor ikan Danionella cerebrum betina yang berukuran 12 mm. Foto : The Texas A&M University

 

Para peneliti menemukan bahwa ikan ini menggunakan tulang rawan khusus (drumming cartilage), tulang rusuk, dan otot yang tahan lelah untuk menghasilkan suara. Ketika otot suara berkontraksi, tulang rusuk kelima ditarik ke depan dan menghasilkan tegangan pada tulang rawan. Pelepasan tulang rawan secara tiba-tiba menyebabkan pukulan pada kantung renang secara beruntun dan menghasilkan suara yang keras.

Para peneliti menduga, kemampuan D. cerebrum menghasilkan suara keras merupakan bagian dari adaptasi ikan ini untuk navigasi di perairan dangkal dan keruh. Selain itu, hanya ikan jantan yang menghasikan suara. Kemungkinan, suara yang dari ikan jantan juga menunjukkan hirarki. Ikan istimewa ini hidup di sungai kecil di sepanjang pengunungan Bago Yoma, Myanmar.

D cerebrum dideskripsikan secara ilmiah baru pada 2021 lalu. Sebelumnya spesies ikan ini dimasukkan ke dalam Danionella translucida yang sama-sama transparan. Bahkan di bawah mikroskop kedua ikan ini terlihat sama. Namun menggunakan pengurutan DNA diketahui bahwa kedua ikan ini berbeda dan diperkirakan keduanya terpisah 15 juta tahun lalu. (***)

 

 

 

Exit mobile version