Mongabay.co.id

Inilah Fungsi Penting Kumis pada Kucing

 

 

Apa fungsi penting kumis pada seekor kucing? Ternyata, kumis bukan hanya tampilan semata pada wajah kucing.

Leonie Richards, kepala praktik umum di Rumah Sakit Hewan U-Vet Universitas Melbourne, Australia, menjelaskan bahwa kumis pada kucing merupakan alat navigasi atau petunjuk arah bahaya yang akan terjadi.

Selain itu, helai kumis pada kucing terdapat juga pada alis, dagu, dan pergelangan kaki depan [di belakang cakar]. Semua itu disebut memiliki fungsi dan tujuan yang sama.

“Semua punya sifat sensorik yang dapat membantu kucing mengetahui di mana mereka berada, secara spasial. Kumis menjadi organ sensorik yang ideal,” terang Richards, dikutip dari situs Pursuit University of Melbourne.

 

Kumis yang memiliki fungsi penting pada kehidupan kucing. Foto: Unsplash/Koen Eijkelenboom/Free to use

 

Richards yang juga ilmuan klinis veteriner di Fakultas Kedokteran Hewan dan Ilmu Pertanian, Universitas Melbourne, mengatakan bahwa kumis pada hewan seperti kucing merupakan peraba folikel yang memiliki nama ilmiah vibrissae. Berasal dari kata Latin, vibrio, yang artinya bergetar.

Kucing akan menggunakan kumisnya untuk mengetahui apakah mereka bisa masuk ke dalam kotak maupun ruang sempit, atau juga menemukan jalan di kegelapan. Selain itu, kumis pada kucing mampu membuat mereka dapat mendeteksi aliran udara, yang memberi tahu jika mereka dekat dengan dinding atau objek lain di ruangan gelap.

Sementara, kumis yang tumbuh di bagian belakang cakar kucing, diatur untuk menutupi rabun jauh, jika mereka telah menangkap mangsa. Ini memberikan gambaran, posisi mangsa di kaki mereka.

“Semua berkaitan dengan getaran, aliran udara, dan sentuhan.”

Kondisi ini berbeda jika dibandingkan dengan anjing yang menggunakan kumisnya dengan cara yang sama, namun tidak terlalu menonjol. Anjing tidak memiliki sensor peraba di bagian belakang kaki, yang dimiliki kucing, untuk membantu menavigasi saat berlari memanjat pohon.

“Bagi kucing, melalui kumisnya, mereka bisa mengetahui untuk melompat secara aman ke area pendaratan yang kecil atau sempit,” jelasnya.

 

Kucing emas yang merupakan jenis kucing liar dilindungi di Indonesia. Foto: Wikimedia Commons/Karen Stout/CC BY-SA 2.0

 

Ekspresi suasana hati

Untuk mengetahui ekspresi atau suasana hati kucing, kumisnya bisa menjadi petunjuk. Misalkan, ketika melihat kumisnya rileks dan terkulai, ini pertanda bahwa kucing tersebut tenang dan bahagia.

Jika kumisnya tegak lurus ke depan, itu petunjuk kucing tersebut sedang marah. Bila kumisnya disematkan kembali ke wajah, artinya kucing tersebut cukup takut.

“Kadang-kadang kita harus memotongnya jika kucing memiliki misalnya abses [radang] di pipi, untuk mendapatkan permukaan yang bagus dan bersih. Kumis akan tumbuh kembali dalam beberapa bulan. Pemotongan kumis sebenarnya tidak menyakitkan, karena tidak ada ujung saraf di dalamnya, namu bisa membuat kucing merasa bingung dan sedikit takut, hingga kumisnya tumbuh kembali,” ungkap Richards.

 

Jenis-jenis kucing besar yang hidup di Bumi. Ilustrasi: Hidayaturohman/Mongabay Indonesia

 

Dalam sebuah penelitian di Jurnal Plos One, edisi 6 Januari 2023, berjudul “On the intrinsic curvature of animal whiskers” atau kelengkungan intrinsik kumis pada hewan, dijelaskan bahwa vibrissae atau kumis merupakan struktur tipis, meruncing, fleksibel dan seperti rambut yang merupakan sumber informasi sensorik penting bagi banyak spesies mamalia.

Namun, kumis ini berbeda dengan antena pada serangga, karena kumis tidak memiliki sensor di sepanjang pangkalnya. Sebaliknya, ketika kumis menyentuh suatu objek, deformasi [perubahan bentuk] yang dihasilkan, ditransmisikan ke mekanoreseptor dalam folikel di pangkal kumis.

Dikutip dari laman Animal hospitals, fungsi penting kumis pada kucing ketika hidup di alam liar adalah memberikan peringatan keberadaan mangsa atau musuh potensial. Sedangkan bagi kucing rumahan, kumis mampu membantu menemukan mangkuk makanan atau mainan favorit mereka di malam hari.

Dengan kata lain, radar kumis dapat membantu kucing berburu di malam hari, serta mencegah mereka menabrak dinding dalam kegelapan. Artinya, adanya kumis, kucing mampu mendeteksi getaran sangat samar yang disebabkan perubahan arus udara, seperti pendeteksi radar.

 

Inilah Penjelasan Mengapa Kucing Takut Pada Timun

 

Exit mobile version