Mongabay.co.id

Pulau Pramuka, Bukan Objek Wisata Menyelam Semata

Yanto menyelam, setelah berbagai perlengkapan dan peralatan penunjang ia siapkan. Siang itu, Kamis (15/3/2018), dia kedatangan empat tamu dari Kota Bandung, Jawa Barat. Seperti biasa, pria 43 tahun itu selalu memandu aktivitas menyelam.

Yanto adalah dive guide di Pulau Pramuka wilayah Kabupaten Administrasi Pulau Seribu, Kepulauan Seribu. Pulau berjarak tiga jam dari Wilayah DKI Jakarta ini merupakan tempat favorit penyelam.

Saya termasuk rombongan tamu yang dipandu Yanto. Kegiatan hari itu, difokuskan untuk menelusuri terumbu karang serta eksplorasi biota laut untuk kebutuhan fotografi.

Yanto mengajak kami berselancar dikedalaman 5 hingga 20 meter. Menelisik satu demi satu sudut di spot dive Pulau Pramuka. Terumbu karang serta beragam jenis ikan sukses kami abadikan melalui lensa kamera.

“Hari ini cuaca cukup bagus, laut terlihat lebih jernih. Cuma, karena ada arus laut saja tadi, jarak pandang terbatas,” kata Yanto menjelaskan di atas perahu setelah 20 menit menyelam.

Baca: Mongabay Travel : Pulau Pramuka, Wisata Underwater di Jakarta

 

Panorama keindahan bawah laut di Pulau Pramuka wilayah Kabupaten Administrasi Pulau Seribu, Kepulauan Seribu, Kamis (15/3/2018). Foto: Donny Iqbal/Mongabay Indonesia

 

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2001 tentang pembentukan kabupaten administrasi Kepulauan Seribu, total keseluruhan luas daratan wilayah ini mencapai 897.71 hektar. Sementara, luas perairannya 6.997,50 kilometer persegi.

Pulau Pramuka hanyalah satu dari seratus lima belas pulau yang tersebar di Kepulauan Seribu. Dan juga, termasuk pulau berpenghuni.

Pulau Pramuka menjadi destinasi favorit para penyelam lokal maupun luar karena perairan dangkalnya dengan keragaman soft koral. Kondisi ini memudahkan kegiatan fun diving atau belajar diving sekalipun.

Bila tertarik, tarif untuk paket fun diving sekitar Rp 1.750.000 per 4 orang dengan 2 kali penyelaman. Sedangkan tarif untuk belajar diving sekaligus mengambil lisensi diperlukan biaya Rp 4.500.000 per orang.

Baca juga: Ramai-ramai Tanam Karang di Pulau Pramuka

 

Keindahan laut Pulau Pramuka yang bisa dinikmati melalui diving atau snorkeling. Foto: Donny Iqbal/Mongabay Indonesia

 

Terik matahari kian meninggi, kami pun memutuskan mencari spot lain untuk menambah koleksi foto. Namun, Yanto tidak bisa ikut karena ada satu hal yang harus diselesaikan.

Terpaksa, perahu kami menepi dahulu di dermaga, sembari mengganti tabung oksigen yang sudah habis pada sesi penyelaman pertama. Sebagai pengganti, Daud Abduroham (28), yang memandu trip kami selanjutnya.

“Kita akan coba ke perairan lebih dangkal saja,” sambung Daud.

Perahu pun meluncur ke spot dive yang dituju. Sepanjang perjalanan, pemandangan dominan yang terlihat adalah nelayan mencari ikan, debur obak, dan hamparan laut biru.

“Selain diving, di Pramuka sepetinya tidak ada yang menarik,” celetuk seorang kawan.

“Tapi jangan salah, Pramuka adalah tempat lahirnya para guide handal. Pramuka ibarat candra dimukanya para penyelam,” jelas Daud.

 

Inilah pemandangan Pulau Pramuka wilayah Kabupaten Administrasi Pulau Seribu, Kepulauan Seribu. Foto: Donny Iqbal/Mongabay Indonesia

 

Tidak berselang lama, jangkar dibuang pertanda perahu sudah berada di lokasi tujuan. Petualangan menelusuri spot dive dilanjut kembali.

Ketika mulai menyelam, gerombolan ikan dan hamparan terumbu karang seolah menyambut kami. Namun, keindahaan bawah laut pada spot itu sedikit terganggu akibat sebagian besar terumbu karang sudah mengalami pemutihan atau coral bleaching.

Bidikan kamera juga menyoroti kerusakan terumbu karang. Sembari menjelajah, kami menemukan penyu sisik (Eretmochelys imbricate), ikan giru (Amphiprioninae) dan soft koral yang masih dalam kondisi baik.

“Lumayan dapat sisi lain tentang kerusakannya,” kata kawan lainnya.

 

Panorama keindahan bawah laut di Pulau Pramuka wilayah Kabupaten Administrasi Pulau Seribu, Kepulauan Seribu, Kamis (14/3/2018). Disisi lain sebagian besar terumbu karang sudah mengalami kerusakan pemutihan atau coral bleaching. Foto: Donny Iqbal/Mongabay Indonesia

 

Potensi Bahari

Arloji menujukan pukul 14.50 WIB, ketika perahu kembali kami berlabuh di dermaga. Penasaran akan potensi wisata dan rekreasi Pulau Pramuka, saya coba konfirmasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Administrasi Pulau Seribu.

“Potensi wisata Pulau Pramuka memang tidak ada yang menarik selain snorkeling dan diving. Saya harus mengakui itu,” kata Staf Pariwisata Dahya (52).

Data Statistik 2012 menunjukan jumlah kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara mencapai 59.636 pengunjung. Angka tersebut cenderung meningkat lima tahun terakhir.

 

Keindahan laut Pulau Pramuka harus dijaga dari kegiatan merusak. Foto: Daud Abduroham/Mongabay Indonesia

 

Pelaku usaha, Giri Andono membenarkan bertambahnya kunjungan wisatawan. Tetapi disamping itu, dia menyesalkan sikap pemerintah setempat yang terkesan acuh dalam pengelolaan sektor pariwisata.

“Pramuka tempat favorit menyelam itu sudah tidak diragukan lagi. Namun, banyak aspek lain yang belum disiapkan secara terstruktur,” ungkap dia.

Kegiatan rekreasi yang menjadi pendukung kegiatan wisata utama belum ada. Semisal, informasi penginapan bagi wisatawan atau informasi mengenai objek wisata menarik, belum disiapkan.

“Bahkan, zonasi pemanfaatan di Pulau Pramuka saja belum terealisasi. Padahal, sudah sejak lama dicanangkan. Sehingga masih belum jelas mana zona pemanfataan untuk ikan bagi nelayan, konservasi, dan wisata,” ucapnya.

 

Potensi keindahan alam Pulau Pramuka harus tetap dijaga. Foto: Abduroham/Mongabay Indonesia

 

Syukahar, masyarakat setempat juga mengakui bahwa potensi Pulau Pramuka belum sepenuhnya tergali. Dia mengatakan, peran serta masyarakat terutama dalam mendorong potensi pariwisata belum teroganisir.

“Sejauh ini, belum terpola bahkan kesannya tidak ada arah pegembangan potensi wisata. Masyarakat sepertinya belum menyadari apa yang mereka jual adalah alam. Nah, ketika lingkungannya rusak atau tercemar sampah, misalnya, ya mau apalagi yang bisa dijual,” papar Kahar.

 

Sampah plastik didasar perairan bawah laut di Pulau Pramuka wilayah Kabupaten Administrasi Pulau Seribu, Kepulauan Seribu, Kamis (15/3/2018). Tingginya volume sampah yang terbawa arus laut menjadi ancaman sektor pariwisata pulau ini. Foto: Daud Abduroham/Mongabay Indonesia

 

Senja pun tiba, ketika saya kembali ke Mazu Dive, tempat agen diving yang memandu kami. Pastinya, setelah puas mengeksplorasi keindahan bawah laut. Sajian ikan bakar bisa juga dipesan sebagai penutup perjalan wisata bahari ini. Biasanya, home stay menawarkan paket kuliner dan harga bermalamnya antara Rp300.000 – Rp500.000.

Bersantai di Pulau Pramuka, mungkin bisa jadi pilihan liburan. Atau setidaknya, tempat melepas penat setelah lelah diterpa rutinitas kerja. Meski tidak semewah Pulau Bidadari, Tidung dan Harapan, Pulau Pramuka dapat jadi alternatif wisata murah meriah. Ada baiknya, bila ke pulau ini berangkat pagi hari, karena akomodasi dan transportasinya masih terbatas.

 

 

Exit mobile version