Mongabay.co.id

5 Penyu Mati Mengenaskan di Jembrana. Ada Apa?

Dalam dua minggu terakhir disebut ada 5 penyu Lekang mati terdampar di perairan kabupaten Jembrana, Bali. Ada yang sudah membusuk dan utuh. Pemeriksaan belum dilakukan karena semua penyu sudah dikubur.

Penyu-penyu mati ini ditemukan nelayan dan warga sekitar pesisir. Wayan Anom Astika Jaya Koordinator Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih yang berlokasi di Pantai Perancak menyebut ini bukan kejadian biasa dan harus diselidiki. “Bukan hal biasa, harus diketahui apa penyebabnya,” katanya. Sayangnya kelima bangkai penyu sudah dikubur tanpa pemeriksaan sampel organ.

Kurma Asih yang mulai bekerja menyelamatkan telur-telur penyu pada 1997 ini mendapat penghargaan Kalpataru pada 2017 dari pemerintah. Sebagai salah satu kelompok pelestari dan penyelamat lingkungan.

baca : Kurma Asih, dari Mitologi jadi Aksi Penyelamatan Penyu

 

Seekor penyu lekang (Lepidochelys olivacea) mati terdampar di perairan kabupaten Jembrana, Bali pada awal Mei 2018. Ada 5 penyu lekang yang mati dalam kurun 2 minggu terakhir di lokasi tersebut. Foto : Wayan Anom Astika/Kelompok Kurma Asih Bali/Mongabay Indonesia

 

Dari lima ekor mati yang diketahui dan dikubur, kondisi penyu beragam. Terakhir kondisi membusuk dengan kepala dan empat kakinya putus. Tinggal tempurung dan sedikit bagian tubuh. Baunya menyengat jadi langsung dikubur. Anom hanya persis tahu yang terdampar di Perancak, yakni pada 1 Mei jenis lekang ukuran 68×70 cm dan terakhir 11 Mei, ukuran 70×73 cm.

Tiga lainnya, lokasi terdampar di Panti Gumbrih dan Pantai Tembles. Detail kronologis dan ukuran belum dikonfirmasi, sudah dikubur dan jenisnya sama.

Menurut Anom ada penyu terlihat sisa plastik dalam tubuhnya. Penyu lain membengkak dan mengeluarkan darah. Perancak adalah area pusat pendaratan dan peneluran penyu. Para nelayan disebut sudah tahu jika tak sengaja menjaring penyu harus dilepaskan. Juga karena ada keyakinan pamali, bisa tak dapat ikan.

Anom mengaku tak memiliki alat khusus penyimpan sampel penyu mati sehingga solusi tercepat adalah dikubur. Karena bau menyengat sementara di sekitarnya pemukiman penduduk.

baca : Penyelundupan Penyu Hijau ke Bali Kembali Marak

 

Seekor penyu lekang mati terdampar di perairan kabupaten Jembrana, Bali pada awal Mei 2018. Ada 5 penyu lekang yang mati dalam kurun 2 minggu terakhir di lokasi tersebut. Foto : Wayan Anom Astika/Kelompok Kurma Asih Bali/Mongabay Indonesia

 

Permana Yudiarso, dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Denpasar menyebut sudah minta pertimbangan sejumlah dokter hewan dan tak memungkinkan nekropsi. Kecualia jika ada kasus baru maka minta dilaporkan dan tim akan segera datang.

Ida Ayu Dian Kusuma Dewi, koordinator Indonesia Aquatic Megafauna (IAM) Flying Vet, jaringan dokter hewan yang fokus pada penanganan hewan laut terdampar saat dikonfirmasi menyebut nekropsi atau pembedahan untuk menganalisis kondisi satwa tidak memungkinkan karena sudah membusuk. “ Sudah dikubur tidak diperkenankan nekropsi,” ujarnya.

Untuk peristiwa seperti ini ia menyarankan warga secepatnya menghubungi dinas perikanan dan kelautan setempat atau instansi lain. Mereka akan menghubungi pihak lain seperti BPSPL, dan jika memerlukan BPSPL menghubungi tim Flying Vet.

baca : Masyarakat Kampung Malaumkarta: Dulu Konsumsi dan Buru, Sekarang Sayangi Penyu

 

Seekor penyu lekang (Lepidochelys olivacea) mati terdampar di perairan kabupaten Jembrana, Bali pada awal Mei 2018. Ada 5 penyu lekang yang mati dalam kurun 2 minggu terakhir di lokasi tersebut. Foto : Wayan Anom Astika/Kelompok Kurma Asih Bali/Mongabay Indonesia

 

Jika sudah membusuk, yang bisa dimanfaatkan misalnya tulang-tulang hewan untuk pembelajaran. Ada beberapa bagian yang bisa diambil untuk uji molukuler. Jika mati dalam kondisi baru bisa nekropsi atau pengambilan sampel genetic. “Kalau ada indikasi cemaran bisa diambil isi lambungnya. Harus cepat juga maksimum 2 jam,” sebutnya.

Persoalannya ini kadang sulit jika lokasi satwa jauh dari Kota Denpasar. Misal Jembrana-Denpasar ditempuh 3 jam berkendara. Alternatif lain dibekukan tapi harus benar-benar beku bukan freezer kulkas biasa yang masih memungkinkan pembusukan. Dian mengatakan juga ada laporan penyu Lekang mati di pesisir Kerambitan, Tabanan sekitar dua minggu lalu. Namun ini juga tak ada laporan detailnya karena sudah dikubur.

Kembali ke Pantai Perancak di Jembrana, salah satu lokasi penyu bertelur di Bali, tahun ini hingga tengah Mei ini sudah ditemukan 40 sarang penyu. Telur-telurnya sekitar 2800 butir sudah dipindahkan ke lokasi penetasan Kurma Asih. Musim peneluran akan berlangsung sampai lima bulan ke depan sekitar Oktober. Didominasi penyu Lekang (Lepidochelys olivacea), dan sedikit penyu Sisik (Eretmochelys imbricata).

Jumlah sarang yang diselamatkan pada tahun 1997 hanya 4 lalu melonjak di tahun 2010 mencapai 455 sarang dengan 36.400 butir telur penyu. Kemudian beberapa tahun ini ada indikasi penurunan karena abrasi. Makin pendeknya lebar pantai membuat penyu tidak nyaman karena menyukai area datar dan jauh dari pemukiman.

baca : Kampung Penyu ini Bisa Hilang, Makin Terancam Abrasi

 

Seorang relawan kelompok Kurma Asih melihat seekor penyu lekang (Lepidochelys olivacea) yang mati terdampar di perairan kabupaten Jembrana, Bali pada awal Mei 2018. Ada 5 penyu lekang yang mati dalam kurun 2 minggu terakhir di lokasi tersebut. Foto : Wayan Anom Astika/Kelompok Kurma Asih Bali/Mongabay Indonesia

 

Perilaku Penyu

Windia Adnyana, seorang ahli penyu dan dosen di Universitas Udayana, Bali dalam sebuah forum berkisah tentang perilaku penyu. Satwa laut unik penjelajah lautan ini diyakini akan kembali ke tempat lokasi ia menetas. Walau sudah jauh melanglang buana misal makan di Australia Barat dan bertelur di Jawa Timur.

Mereka bisa pindah dari tempat makan ke lokasi kawin melalui ribuan kilometer. Di tengah jalan jantan dan betina bertemu. Pejantan saling berkelahi, rebutan betina. Penyu disebut poliandri, betina satu jantannya banyak. Alhasil di perut ada banyak sel telur, sekitar 500-1000 dikeluarkan bertahap tiap minggu. Jika beratnya sekitar 50 gram saja, maka dalam perutnya ada sekitar 5 kg telur.

Pasca kawin, jantan kembali ke area pakan. Betina bertelur. Tiap jenis penyu beda perilaku peneluran. “Penyu hijau sensitif, ada sebatang rokok pun dia tak jadi bertelur. Beda dengan Lekang,” urainya. Namun tak semua bisa menetas, yang tak menetas tak cukup dibuahi. Menurut Windia, penyu di Papua rendah sekali tingkat menetasnya, tak banyak dibuahi.

baca : Keracunan Aspal, Puluhan Penyu Mati di Pantai Paloh

 

Seorang relawan kelompok Kurma Asih sedang mengukur seekor penyu lekang (Lepidochelys olivacea) yang mati terdampar di perairan kabupaten Jembrana, Bali pada awal Mei 2018. Ada 5 penyu lekang yang mati dalam kurun 2 minggu terakhir di lokasi tersebut. Foto : Wayan Anom Astika/Kelompok Kurma Asih Bali/Mongabay Indonesia

Apakah konservasi berkontribusi dengan daur siklus hidup? Untuk menjawab ini tahapan bertelur harus diteliti, pada kondisi apa mereka terganggu. Saat akan bertelur, betina muncul di laut, menapak pasir, memilih lokasi, bersihkan tempat bertelur, dan gali lubang. Saat energi fokus untuk bertelur inilah baru bisa didekati. Disarankan tidak motret mengenai daerah mata karena bisa merusak navigasi.

Penyu terancam punah karena ditangkap berlebihan, mati akibat jaring trawl, gagal reproduksi karena habitat rusak, dan lainnya.

Penyu kerap memakan benda lain yang mengapung di laut seperti plastik. Jika laut makin kotor, tak heran makin banyak penyu mati karena benda beracun seperti aspal yang menyebabkan matinya lebih dari 20 ekor penyu di Pantai Paloh, Kalimantan Barat pada April lalu.

 

Exit mobile version