Mongabay.co.id

Ini Cerita Tiga Lutung Unik yang Ikutan Mudik

SONY DSC

Fajar baru saja menyingsing. Baum, seekor lutung jawa Jawa Timur (Trachyoithecus auratus auratus), atau disebut juga lutung budeng, tampak termenung di dalam kandangnya. Tubuhnya seakan enggan beranjak dari tempatnya duduk. Mungkin Baum sudah mengetahui, bahwa ini adalah saat terakhirnya berada di Yayasan Perlindungan Primata Aspinall, di Ciwidey Bandung, Jawa Barat.

Karena hari itu, Kamis (31/05/2018), Baum dan dua lutung lainnya akan dipindahkan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Barat (BBKSDA Jabar) bersama dengan The Aspinall Foundation–Indonesian Program (TAF–IP), dari pusat pusat rehabilitasi Primata Jawa di Patuha, Bandung menuju Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun, Batu, Malang, Jatim, dengan menggunakan angkutan kereta api Malabar.

baca : Yayasan Aspinall Inggris Pulangkan Sejumlah Primata Indonesia ke Habitat Aslinya

 

Baum, seekor lutung jawa Jawa Timur (Trachyoithecus auratus auratus) sitaan yang dipindahkan dari pusat rehabilitasi Primata Jawa di Patuha, Bandung, Jabar ke Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun, Batu, Malang, Jatim pada Kamis (31/05/2018). Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Ketiga lutung tersebut terdiri dari 1 betina dan 2 jantan. Jantan dewasa bernama Ikin (9 tahun) merupakan hasil penyerahan sukarela warga Jakarta kepada petugas Dirjen Penegakan Hukum Jabal Nusra Brigadier Elang pada 11 Agustus 2017. Sedangkan sepasang lagi bernama Baum (jantan) dan Asti (betina) yang diperkirakan berumur 7 tahun, berasal dari penyerahan warga Serang kepada petugas BKSDA pada tanggal 27 Oktober 2017. Pemiliknya mengaku telah membeli satwa tersebut dari pemburu di kawasan Gunung Bromo.

Ketiga lutung ini telah menjalani masa karantina dan pemeriksaan kesehatan serta masa penyesuaian dengan pakan alaminya. Di Jatim, mereka akan ditempatkan di pusat rehabilitasi lutung jawa di Coban Talun untuk menjalani masa rehabilitasi lanjutan, yaitu penggabungan kelompok untuk kemudian dilepasliarkan di kawasan hutan lindung kondang Merak, Malang selatan.

baca : Merumahkan Primata, Menghidupkan Manfaat

 

Seekor lutung jawa Jawa Timur (Trachyoithecus auratus auratus) sitaan yang dipindahkan dari pusat rehabilitasi Primata Jawa di Patuha, Bandung, Jabar ke Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun, Batu, Malang, Jatim pada Kamis (31/05/2018) dengan metode jebak. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Perjuangan mengangkat dan mengantarkan ketiga lutung ke stasiun pun melalui proses yang cukup melelahkan. Setelah memasukan lutung ke kotak, dengan menggunakan metode jebakan, para keeper Aspinall harus mengangkut kotak angkutnya, yang masing-masing seberat 30-40 kilogram.

Para keeper, harus beristirahat beberapa kali dalam perjalanan, mengingat jalur pendakian yang cukup tinggi dari area Pusat Rehabilitasi Primata Jawa di Patuha, yang tempatnya memang berada di dasar lembah, menuju tempat parkir kendaraan pengankut para lutung ke stasiun kereta.

baca : Berbagi Kawasan di Gunung Tilu : Antara Manusia Dan Primata

 

Seekor lutung jawa Jawa Timur (Trachyoithecus auratus auratus) sitaan dalam kandang yang siap dipindahkan dari pusat rehabilitasi Primata Jawa di Patuha, Bandung, Jabar ke Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun, Batu, Malang, Jatim pada Kamis (31/05/2018) dengan metode jebak. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Petugas di pusat rehabilitasi Primata Jawa di Patuha, Bandung, Jabar menyiapkan pengangkutan kandang untuk pemindahan lutung jawa ke ke Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun, Batu, Malang, Jatim pada Kamis (31/05/2018). Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Tempat rehabilitasi ini, memang harus dibangun di tempat dengan suasana yang mendekati habitat aslinya, dan ini akan sangat berguna untuk penyesuaian satwa dengan habitatnya.

Populasi lutung jawa sendiri semakin menurun , sebagai akibat dari perburuan dan perdaganagan illegal. Sehingga spesies primate endemik jawa itu kemudian statusnya dilindungi Kepmen No.733/kpts-11/1999 dan menjadi satwa prioritas konservasi oleh Direktorat Jendral Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (BKSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Dan Lutung Jawa secara internasional juga telah dikategorikan terancam (vulnerable) oleh lembaga konservasi dunia (IUCN) sejak tahun 2008. Bahkan CITES juga memasukan spesies ini dalam Apendiks II.

baca : Populasi Primata Makin Menurun di Indonesia. Ini Penyebabnya…

 

Pengangkutan lutung jawa yang melewati hutan dan lembah dari pusat rehabilitasi Primata Jawa di Patuha, Bandung, Jabar ke Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun, Batu, Malang, Jatim pada Kamis (31/05/2018). Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Para keeper pengangkut lutung jawa Jawa Timur (Trachyoithecus auratus auratus) sitaan di pusat rehabilitasi Primata Jawa di Patuha, Bandung, Jabar, pada Kamis (31/05/2018). Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Lutung Jawa terdiri dari dua sub species, yaitu Trachypithecus auratus auratus yang biasa ditemukan di Jatim dan Trachyoithecus auratus mauritius yang habitatnya di hutan Jabar dan Banten. Lutung Jatim mempunyai ciri rambut yang hitam dengan sedikit warna perak di ujung rambutnya. Dan dewasanya ada yang berwarna emas. Sedangkan yang sub species Jabar mempunyai warna yang hitam pekat.

Sosialisasi tentang keberadaan si lutung jawa kepada masyarakat awam harus dilakukan dengan lebih sering dan melibatkan lebih banyak pihak-pihak yang terkait. Sehingga kesadaran masyarakat untuk menjaga hutan dan isinya terbangun dengan lebih baik.

baca : Mengintip Primata-primata Sitaan di Pusat Rehabilitasi Ciwidey

 

seekor lutung jawa Jawa Timur (Trachyoithecus auratus auratus) sitaan yang dipindahkan dari pusat rehabilitasi Primata Jawa di Patuha, Bandung, Jabar ke Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun, Batu, Malang, Jatim pada Kamis (31/05/2018). Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Dan lutung-lutung seperti Ikin, Baum, dan Asti tidak perlu lagi direhabilitasi, karena sudah hidup sangat nyaman dan aman di habitatnya masing-masing, tanpa diganggu oleh tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab.

Dan akhirnya, kereta pengangkut ketiga lutung pun berjalan meninggalkan kota Bandung menuju Malang. Selamat kembali ke kampung halaman Ikin, Baum, dan Asti.

baca : Mengembalikan Malang Selatan Sebagai Habitatnya Lutung Jawa

 

Tiga ekor lutung jawa Jawa Timur (Trachyoithecus auratus auratus) sitaan yang dipindahkan dari pusat rehabilitasi Primata Jawa di Patuha, Bandung, Jabar ke Pusat Rehabilitasi Lutung Jawa di Coban Talun, Batu, Malang, Jatim pada Kamis (31/05/2018) menggunakan kereta api Malabar. Foto : Anton Wisuda/Mongabay Indonesia

 

Exit mobile version