Mongabay.co.id

Ilmuwan Temukan Darah Cair di Dalam Tubuh Jasad Anak Kuda yang Sudah Beku 42 ribu tahun

Menghadirkan kembali hewan yang sudah punah melalui teknik kloning dengan DNA kuno, merupakan impian bagi para ilmuwan. Sayangnya, belum ada yang melakukannya hingga saat ini.

Sejak lama, para ilmuwan, aktifis konservasi, hingga sutradara Hollywood seperti Steven Spielberg telah mengemukakan impian tersebut lewat karya ilmiah maupun karya seni mereka.

Bisa jadi, apa yang ditemukan di Siberia, Rusia , akan mendekatkan impian tersebut. Para ilmuwan menyatakan bahwa mereka berhasil mengekstrak darah cair dari mumi bayi kuda yang dipercaya berusia 42 ribu tahu yang tersimpan di bawah salju beku.

baca : Upaya Para Ilmuwan Membangkitkan Gajah Purba dari Tidur Panjangnyac

mumi bayi kuda yang dipercaya berusia 42 ribu tahu yang tersimpan di bawah salju beku. Foto : Semyon Grigoryev/North-Eastern Federal University/smithsonianmag.com

Pada Agustus 2018, jasad anak kuda jantan ditemukan di Batagaika, Yakutia, Rusia Utara, dalam kondisi yang nyaris utuh. Anak kuda ini diduga berasal dari spesies kuda Lenskaya yang sudah lama punah dan pernah berkeliaran di Yakutia pada Zaman Paleolitik, atau zaman Batu Tua, yakni zaman yang dimulai dari penggunaan alat batu pertama oleh hominin sekitar 3,3 juta tahun yang lalu hingga akhir Pleistosen sekitar 11.650 tahun yang lalu.

Anak kuda ini kemungkinan mati saat berusia satu atau dua minggu dan bertahan dengan kondisiterawetkan karena wilayah Yakutia yang sangat dingin.

“Studi kami menunjukkan bahwa pada saat kematian anak kuda itu berumur satu hingga dua minggu, jadi ia baru saja lahir,” kata Semyon Grigoryev, kepala Museum Mammoth di Yakutsk.

“Penyebab kematiannya adalah tenggelam dalam lumpur yang membeku dan berubah menjadi lapisan es. Banyak lumpur yang ditelan anak kuda itu selama detik-detik terakhir hidupnya, lumpur itu ditemukan di dalam saluran pencernaannya.” lanjutnya.

baca juga : Inilah Hewan Di Masa Lalu yang Punya Spesialisasi Memakan Manusia

Pengambilan darah pada mumi bayi kuda untuk dikloning. Foto : Semyon Grigoryev/North-Eastern Federal University/livescience.com

Hewan tersebut kemungkinan mati saat berusia satu atau dua minggu dan bertahan dengan kondisi terawetkan karena wilayah Yakutia sangat dingin. Hasil otopsi  menunjukkan bahwa  kuda ini masih memiliki bulu di bagian kepala, kaki dan sebagian tubuhnya yang menunjukkan bahwa semasa hidup, kuda ini berwarna coklat dengan ekor dan surai berwarna hitam.

Yang mengejutkan adalah ditemukannya bagian dalam anak kuda ini yang masih dalam kondisi baik. Mereka menemukan sampel darah cair di pembuluh jantungnya­, dan kemudian menjulukinya “darah tertua di dunia”.

Para peneliti berharap dapat mengkloning spesies ini dengan mengekstraksi dan menumbuhkan sel somatik yang layak. Sel somatik adalah semua sel yang membentuk suatu organisme, termasuk sel-sel organ, otot, lemak, tulang, dan kulit. Hingga berita ini ditulis, para peneliti belum mengetahui apakah sel somatik dapat diambil dan ditumbuhkan dari sampel darah tersebut.

Rasanya, dengan segala pro dan kontranya, membangkitkan satwa yang sudah punah, memang rasanya tinggal menunggu waktu.

baca juga : Ikan Purba Hidup yang Melebihi Era Dinosaurus Ini Ada di Indonesia

Darah yang diambil dari mumi bayi kuda. Foto : North-Eastern Federal University/Siberian Times/iflscience

Sumber: livescience.com, themoscowtimes.com, smithsonianmag.com, dan iflscience.com

Exit mobile version