Mongabay.co.id

Warga Terkejut dengan Kemunculan Bunga Bangkai

 

Tiga pucuk bunga mirip bunga bangkai Rafflesia arnoldi tumbuh di kawasan peristirahatan terakhir warga Dusun Tarik, Desa Dradah, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Munculnya bunga berwarna merah marun dengan diameter bervariasi antara 25-30 sentimeter itu pun sempat menghebohkan warga.

Meskipun dalam satu kawasan, tetapi kemunculan tiga bunga bangkai dengan nama ilmiah Amorphophallus paeoniifolius ini titiknya tidak sama. Dua berjejeran, satu diantarannya mekar di titik yang berbeda. Jaraknya sekitar 10 meter. Sementara yang dua batang tersebut satu masih terlihat menguncup satunya lagi sudah mekar, namun masih belum sempurna.

“Kurang lebih seminggu lagi yang menguncup itu bisa mekar sempurna, kemudian nanti bisa meletus. Disaat meletus ini baunya yang enggak enak, aromanya sengit banget,” ucap Kabul Rahman, warga setempat yang mengetahui awal kemunculan bunga yang dikenal juga dengan nama lokal suweg atau iles ini, Minggu (08/11/2020).

baca : Titan Arum, Bunga Bangkai yang Bikin Penasaran

 

Warga mengabadikan bunga bangkai jenis suweg di Dusun Tarik, Desa Dradah, Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Pria kelahiran 1968 ini menceritakan, awal mula dia mengetahui kemunculan bunga yang berada di kawasan punden tersebut ketika dia sedang menyiram bibit buah-buahan dipersemaian holtikultura miliknya. Kebetulan tempatnya tidak jauh dari lokasi kemunculan tanaman anggota marga Amorphophallus ini.

Dia menjelaskan, melihat bunga bangkai di lokasi tersebut bukan pertama kalinya. Setidaknya kurang lebih 5-7 kali mengetahui kemunculan bunga bangkai dengan jangka waktu yang berbeda-beda.

Rentang waktu kemunculannya, kata pria asal Mojokerto ini, kadang setahun atau tiga tahun baru terlihat lagi. “Sudah sering saya melihat disini, munculnya itu pas jelang musim penghujan. Ukurannya pun relatif, ada yang 30-40 centimeter,” imbuh pria yang sudah pindah ke Lamongan sejak tahun 1990 ini.

baca juga : Bunga Bangkai Ternyata Bisa Dijadikan Diversifikasi Pangan. Seperti Apa?

 

Munculnya bunga berwarna merah marun dengan diameter bervariasi antara 25-30 sentimeter itu pun sempat menghebohkan warga. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Menyedot Perhatian

Kemunculan tumbuhan asli Asia Tenggara ini acapkali menyedot perhatian. Tumbuhan ini seringkali dikelirukan awam dengan Rafflesia sp. Lanjut Kabul, panggilan akrabnya. Usai mengetahui kemunculan bunga bangkai itu dia kemudian bercerita ke anaknya, Putri Wulandari.

Putri kemudian penasaran, dia masih belum percaya jika tumbuhan yang muncul di kawasan pemakaman yang tidak jauh dengan tempat bapaknya bekerja itu merupakan bunga bangkai, karena kondisinya masih belum mekar.

Sehingga masih perlu menunggu waktu hingga seminggu untuk memastikan bahwa yang muncul itu memang benar-benar bunga bangkai. “Untuk meyakinkan diri, saya kemudian cari informasinya ke internet. Dan ternyata betul tanaman yang tumbuh di kampung saya ini merupakan bunga bangkai,” jelas perempuan 19 tahun ini.

perlu dibaca : Pencapaian Sempurna Holidin, Penangkar Hebat Bunga Bangkai Raksasa

 

Seorang bocah mengamati bunga bangkai yang muncul di kawasan pemakaman. Meskipun dalam satu kawasan, tetapi kemunculan tiga bunga bangkai dengan nama ilmiah Amorphophallus paeoniifolius ini titiknya tidak sama. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Lebih lanjut dia menceritakan, setelah dirinya percaya. Gadis yang masih kuliah di Universitas Muhammadiyah Semarang ini kemudian membagikan informasi itu ke sosial media, dan pada akhirnya menjadi viral.

“Senang dan bahagia ya, karena kemunculannya kan jarang-jarang. Bahkan, dulu saya hanya mendengar ceritanya dari guru ketika masih sekolah dasar. Tapi sekarang ini bisa melihat secara nyata,” ujarnya terkesan.

Hal sama diungkapkan Septiana Indah Prativy Jawauply, saat melihat bunga bangkai secara langsung, perempuan 14 tahun ini juga merasa terkesan. Dia mengaku mendapati informasi adanya bunga bangkai di tempatnya justru malah dari internet.

Akhirnya dia penasaran dan langsung bertandang ke lokasi, awalnya dia juga setengah tidak percaya. Sebab, di tempat terpencil seperti daerahnya ini bisa viral lantaran bunga bangkai. Apalagi selama ini dia hanya tahu dari internet saja.

“Bentuknya itu lho unik, warnannya pun mencolok. Ketika mekar gitu lucu. Semoga bisa semakin berkembang dan diperhatikan oleh masyarakat sekitar, dan juga pemerintah,” harapnya.

baca juga : Bunga Bangkai Ini Tumbuh di Pinggir Jalan

 

Rentang waktu kemunculannya menurut warga sekitar, kadang setahun atau tiga tahun baru terlihat lagi. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Bukan Termasuk Langka

Saat dihubungi, Dra. Yuzzami, M.Sc, Peneliti Madya di Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya-LIPI membenarkan bahwa tumbuhan tersebut merupakan bunga bangkai. Namun, dia menegaskan bahwa tumbuhan ini bukan termasuk jenis bunga bangkai yang langka. Karena tanaman ini keberadaanya masih cukup tersebar luas di dunia. Diantaranya seperti di India, Thailand, dan Asia. Bunga ini juga tidak termasuk jenis tanaman yang dilindungi oleh pemerintah, status konservasinya menurut data IUCN yaitu least concern.

Meskipun bukan termasuk jenis tanaman bunga bangkai yang dilindungi, tetapi alangkah lebih baik jika manusia bisa memelihara, membiarkan bunga bangkai ini bisa tetap hidup dan berkembang. Jika warga menjumpainya diharapkan tidak membabat atau memusnahkan. Sebab, keberadaan bunga ini juga menjadi penting sebagai salah satu kekayaan alam di Indonesia.

Perempuan alumni S2 University of New South Wales, Australia ini melanjutkan bunga bangkai tersebut masih satu keluarga dengan jenis tanaman iles-iles (Amorphophallus muelleri). Selain itu juga masih bisa tumbuh dan mekar dimana saja, sehingga tidak aneh jika tumbuh di Lamongan. Tanaman ini bisa juga di makan, asalkan diolah dengan benar.

Tanaman ini berkecambahnya dari umbi samping, di dalam umbinya ada anak-anak umbi yang tumbuh dari umbi indukannya. Sementara, dari umbi samping ini bisa ditanam lagi menjadi tanaman baru, atau bisa dari buahnya yang diambil bijinya. “Bunga ini memiliki masa dorman yang mana umbinya tetap hidup tetapi di atas tanah dia tidak kelihatan,” ujarnya.

baca : Inilah Penampakan Bunga Rafflesia Terkecil di Dunia

 

Kemunculan tumbuhan asli Asia Tenggara ini acapkali menyedot perhatian. Tumbuhan ini seringkali dikelirukan awam dengan Raflesia SP. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia

 

Jika tiba-tiba bunga bangkai ini muncul di pekarangan warga, lanjut wanita yang menekuni bidang tanaman dari suku Araceae (Suweg-suwegan) ini, barangkali itu merupakan biji dari tanaman tersebut yang jatuh dan termakan oleh binatang. Misalnya seperti kalong (Pteropus) atau burung yang makan buahnya, kemudian kotorannya itu jatuh dipekarangan seseorang kemudian tumbuh.

Bagi masyarakat awam kemunculan bunga bangkai jenis suweg ini seringkali dikira bunga Raflesia. Padahal, kata Yuzammi, dua jenis tanaman ini mempunyai perbedaan. Bunga bangkai itu dia mempunyai tanaman sendiri, dia mempunyai umbi, dia punya hidup sendiri dan dari keluarga talas-talasan. Sementara, bunga Raflesia itu merupakan tanaman parasit.

“Kalau saya analogikan dari tubuh manusia, dia ini ibaratnya kutil. Sifatnya hanya bisa tumbuh pada tanaman inangnya, atau parasit. Tetapi sebetulnya bunganya indah. Dari keluarga dua jenis tanaman ini saja sudah berbeda,” imbuh wanita yang gemar melakukan ekspedisi flora tersebut. Namun, dua jenis tanaman ini mempunyai persamaan yaitu sama-sama mengeluarkan bau bangkai yang sebetulnya untuk mengundang serangga-serangga penyerbukan.

 

Keberadaan bunga ini juga menjadi penting sebagai salah satu kekayaan alam di Indonesia. Foto: Falahi Mubarok/Mongabay Indonesia
Exit mobile version