Mongabay.co.id

Kini, Dunia punya Lima Samudra

 

Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu abad terakhir, kini ada samudra baru di peta dunia kita. Beberapa hari lalu, pada peringatan Hari laut sedunia pada 8 juni 2021, National Geographic Society secara resmi mengumumkan bahwa kini dunia punya  samudra baru di Bumi, yaitu Samudra Selatan (Southern Ocean), sehingga kini seluruhnya ada lima samudera di dunia, yakni Samudera Arktik di kutub utara, Atlantik, Pasifik, dan Hindia. Tambahan samudra terbaru ini akan mempengaruhi gambar-gambar peta dunia yang akan dibuat National Geographic ke depannya.

Pada Hari Laut Sedunia, para kartografer National Geographic mengatakan arus deras yang mengitari benua Antartika di kutub selatan yang diberi nama Arus Circumpolar Antartika (ACC), yang membuat perairan di sana  berbeda dan layak untuk punya nama sendiri. Para kartografer atau ahli pemetaan tersebut menamakan wilayah perairan tersebut sebagai Samudra Selatan (Southern Ocean).

baca : Dari Dasar Samudera Suara Berisik Ini Terdengar

 

Samudra Selatan. Foto : Wikimedia

 

“Samudra Selatan telah lama diakui oleh para ilmuwan, tetapi karena tidak pernah ada kesepakatan internasional, kita tidak pernah secara resmi mengakuinya,” kata ahli geografi National Geographic Society Alex Tait. Kartografer National Geographic telah membuat daftar empat samudra di Bumi sejak masyarakat mulai membuat peta pada tahun 1915 yaitu samudra Atlantik, Pasifik, Hindia, dan Arktik. Secara historis, perairan besar yang mengelilingi benua paling selatan dipandang sebagai perpanjangan dari Samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia.

“Siapa pun yang pernah ke sana akan berusaha keras untuk menjelaskan tentang betapa mempesonanya kawasan , dan mereka semua akan setuju bahwa gletser di sana lebih biru, udaranya lebih dingin, pegunungannya lebih menakjubkan sekaligus menakutkan, dan pemandangannya lebih menawan daripada tempat lain yang bisa Anda kunjungi,” kata Seth Sykora-Bodie, seorang ilmuwan kelautan di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

baca juga : Seksinya Pulau Morotai di Samudera Pasifik. Seperti Apa Itu?

 

Gelombang laut di sebuah samudra. Foto : Silas Baisch/Unsplash

 

Samudera baru ini membentang  mengelilingi pantai benua Antartika layaknya cincin,  dan dibedakan dari lautan lain dalam peruntukannya berdasarkan arus, bukan berdasarkan benua.  Samudera Selatan mempunyai luas total 20.33 juta km2, atau hampir 3 kali luas kepulauan Indonesia. Sementara itu,  Samudera Arktik di kutub utara mempunyai luas sekitar 14.01 km2.

Sebelum menetapkan Samudra Selatan ini sebagai samudra baru, selama bertahun-tahun para ahli pemetaan dan komite kebijakan pemetaan di National Geographic Society telah telah mempertimbangkan kemungkinan penambahan ini. Mereka telah lama mengamati bahwa ada semakin banyak para ilmuwan dan pers yang menggunakan istilah Samudra Selatan, dan hal ini menjadi petimbangan juga untuk membuat perubahan pada peta samudra di dunia. Perubahan tersebut, menurut Alex Tait, sejalan dengan inisiatif National Geographic Society untuk melestarikan lautan dunia, dan  diharapkan dapat memfokuskan kesadaran publik pada suatu wilayah yang secara khusus membutuhkan perhatian untuk konservasi.

perlu dibaca : Menelisik Jejak Plastik di Samudera Kini

 

tepian pantai sebuah samudra. Foto : Chase Baker/Unsplash

 

Para ilmuwan memperkirakan bahwa Arus Circumpolar Antartika (ACC) terbentuk sekitar 34 juta tahun yang lalu, ketika Antartika terpisah dari daratan  Amerika Selatan. Hal itu memungkinkan adanya aliran air tanpa hambatan di sekitar dasar Bumi. ACC mengalir dari barat ke timur di sekitar wilayah Antartika, dan berpusat di sekitar garis lintang 60 derajat selatan, garis yang ditetapkan sebagai batas utara Samudra Selatan.

Membentang dari permukaan ke dasar laut, ACC mengangkut lebih banyak air dibandingkan arus laut lain di seluruh dunia. Arus ini menarik perairan dari samudra Atlantik, Pasifik, dan Hindia, dan membantu mendorong sistem sirkulasi air global.  Air dingin dan padat yang tenggelam ke dasar laut di Antartika itu juga membantu menyimpan karbon di laut dalam. Dalam kedua cara itu, Samudra Selatan memiliki dampak penting pada iklim Bumi.

 

 

sumber : usatoday.com, nationalgeographic.com, nbcnews.com 

 

Exit mobile version