Mongabay.co.id

Alpukat, Apakah Buah atau Sayur?

 

 

Di lndonesia, alpukat begitu digemari. Paling nikmat dibuat jus.

Namun berbeda dengan masyarakat Jepang, Amerika atau Eropa, yang menjadikan alpukat sebagai salad, sandwich, maupun campuran spagheti. Bahkan di Meksiko, alpukat dibuat guacamole, yaitu saus alpukat yang dicampur bawang bombai, daun ketumbar, cabai, dan bumbu lain.

Perbedaan proses pengelolaan tentu karena perbedaan sudut pandang. Di Indonesia, alpukat adalah buah favorit, sedangkan bagi masyarakat Jepang, Eropa, maupun Amerika diolah sebagai sayur.

Perdebatan apakah alpukat jenis buah atau sayur, menjadi perhatian ahli gizi Islandia, Adda Bjarnadottir. Berdasarkan penjelasan ahli dalam nutrisi manusia pada healthline.com berjudul “Is Avocado a Fruit or a Vegetable?” diketahui alpukat merupakan jenis buah.

“Alpukat adalah buah. Dalam terminologi botani, merupakan buah beri besar dengan satu biji, pohonnya tumbuh di iklim hangat dan berasal dari Meksiko,” tulis Bjarnadottir.

Dari artikel yang diterbitkan ipb.ac.id, buah kategori beri memiliki ciri lapisan luar tipis. Sementara lapisan tengah dan dalam menyatu.

Baca: Alpukat Siger, Upaya Anto Abdul Mutholib Kembangkan Varietas Unggul Lampung Timur

 

Alpukat merupakan buah yang banyak manfaat. Foto: Pixabay/stevepb/Public Domain

 

Perbedaan buah dan sayur

Apa perbedaan buah dan sayur? Jawabannya penuh perdebatan. Bukan hanya sebuah kesimpulan jika manis dan berair pasti buah. Sedangkan kalau gurih dan berserat pasti sayur. Alpukat, tomat, terong, jagung, kacang polong, labu, timun hingga cabai adalah bukti betapa susahnya kita mengkatagorikan mereka dalam daftar buah-buahan atau sayuran.

Ailsa Harvey dalam tulisannya yang diterbitkan Live Science menuliskan, bahasa dan asal negara dapat memengaruhi cara kita memandang masalah ini. Secara sudut pandang kuliner, buah dan sayuran dipisahkan berdasarkan rasa dan aromanya.

“Menurut definisi ini, buah-buahan manis atau asam, sedangkan sayuran lebih ringan dan gurih.”

Tentu saja, rasa dan aroma sangat menentukan kegunaan kuliner. Buah-buahan akan lebih banyak ditambahkan ke makanan penutup atau jus, sementara sayuran menjadi bagian lauk atau hidangan utama yang lezat.

Merujuk defenisi buah dari buku Postharvest Physiology and Biochemistry of Fruits and Vegetables” karya Elhadi M Yahia dan Armando Carrillo-Lopez, diketahui buah adalah struktur biji yang berkembang dari ovarium tanaman berbunga.

Artinya, ‘sayuran’ seperti tomat, mentimun, paprika, labu, terong, biji jagung, dan kacang polong sebenarnya adalah buah-buahan.

Sedangkan sayuran adalah setiap bagian tumbuhan yang dapat dimakan yang bukan buah, seperti pada daun [bayam, selada, kubis], akar [wortel, lobak], batang [asparagus], umbi [kentang], bawang, dan bunga [kembang kol dan brokoli].

Baca: Labu Kuning, Sumber Pangan Fungsional Asal Benua Amerika

 

Selain dibuat jus, alpukat juga bisa diolah sebagai campuran salad atau sandwich. Foto: Pixabay/ExplorerBob/Public Domain

 

Bukan asli Indonesia

Alpukat bukan tanaman asli Indonesia. Asalnya dari Amerika Tengah, Meksiko, dan Guatemala.

Diperkirakan, alpukat masuk ke Indonesia abad ke-18. Pada 1920- 1930, Indonesia mengintroduksi 20 varietas alpukat dari Amerika Tengah dan Amerika Serikat, guna menghasilkan varietas unggul. Tujuannya, meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, khususnya di dataran tinggi.

Di Indonesia, ada beragam sebutan alpukat. Di Sumatera namanya buah pokat, jambu pokat, hingga jambu mentega. Di Jawa Barat disebut alpuket, sementara di Jawa Tengah dan Jawa Timur dikenal alpokat.

Alpukat merupakan tanaman hutan, tingginya bisa mencapai 20 meter. Bentuk pohonnya seperti kubah, daunnya panjang [lonjong] dan tersusun seperti pilin. Bunga alpukat keluar pada ujung cabang atau ranting dalam tangkai panjang.

Berdasarkan sifat ekologis, alpukat terdiri 3 tipe, yaitu Ras Meksiko, Ras Guatemala, dan Ras Hidia Barat.

Baca: Daun Salam, Penyedap Masakan yang Juga Ampuh Sebagai Obat Herbal

 

Alpukat yang bukan berasal dari Indonesia. Foto: Pixabay/tommileew/Public Domain

 

Nilai ekonomis tinggi

Data Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati Badan Karantina Pertanian tahun 2015, menunjukkan peluang ekspor buah-buahan tropis Indonesia meningkat sejalan bertambahnya permintaan buah tropis di pasar internasional.

“Selama ini Indonesia mengekspor alpukat ke Malaysia, Bahrain, Hong Kong, Qatar, Oman, dan Singapura,” tulis Badan Karantina Pertanian.

Dijelaskan bahwa varietas alpukat di Indonesia dapat digolongkan menjadi dua, yaitu varietas unggul dan varietas lain.

Varietas unggul memiliki sifat produksi tinggi, toleran terhadap hama dan penyakit, daging buah berkualitas baik dan tidak berserat. Sementara varietas lain merupakan plasma nutfah hasil Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi, Tlekung, Malang, yaitu varietas merah panjang, merah bundar, dickson, butler, winslowson, benik, puebla, furete, collinson, waldin, ganter, mexcola, duke, ryan, leucadia, queen, dan edranol.

Contoh alpukat varientas unggul yang dilepas Menteri Pertanian adalah ijo bundar, ijo panjang, merah bundar, merah panjang, mega gagauan, mega murapi, dan mega paninggahan.

Di kalangan masyarakat, saat ini ada jenis alpukat unggul yang terkenal yaitu alpukat mentega, kendil, siger, miki, juga aligator.

Baca juga: Cemara Sumatera, Tumbuh di Pegunungan dan Potensial Sebagai Obat Antikanker

 

Alpukat aligator yang ukurannya sekepal tangan orang dewasa yang ditanam di Bengkulu. Foto: Ahmad Supardi/Mongabay Indonesia

 

Manfaat alpukat

Lukitariati Sadwiyanti, Djoko Sudarso, dan kolega dari Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, menjelaskan buah alpukat mengandung kalori, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, serat, Vitamin A,B dan C.

“Jumlah Vitamin A tergantung warna buahnya. Daging buah warna kuning lebih banyak Vitamin A ketimbang yang pucat,” tulis peneliti.

Buah alpukat juga mengandung lemak tak jenuh, sekitar 78%, termasuk asam oleik dan linoleik yang mudah dicerna dan berguna untuk memfungsikan organ-organ tubuh.

Manfaat lain daging buah alpukat adalah sebagai bahan baku kosmetik, yaitu pembersih atau penyegar wajah dan kulit serta penyubur rambut.

 

Exit mobile version