Mongabay.co.id

Cuaca Ekstrem Kembali Melanda NTT, Apa Langkah yang Harus Dilakukan?

 

Angin kencang melanda Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak akhir Desember 2022 hingga awal Januari 2023 dengan kecepatan hingga diatas 45 km/jam.

Angin kencang yang melanda Kabupaten Flores Timur selama tanggal 1 dan 2 Januari 2023 dengan kecepatan diatas 50 km/jam mengakibatkan ratusan rumah dan bangunan mengalami kerusakan. Selain itu fasilitas penerangan dan telekomunikasi juga mengalami gangguan.

Pemerintah Kabupaten Flores Timur pun telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama rentang waktu 14 hari sejak tanggal 01 hingga 14 Januari 2023.

Penjabat Bupati Flores Timur, Doris Alexander Rihi kepada Mongabay Indonesia Rabu (4/1/2023) menjelaskan dampak angin kencang mengakibatkan 201 bangunan mengalami kerusakan.

Doris menjelaskan ada 170 rumah, 6 dapur, 15 fasilitas umum dan 10 tempat usaha mengalami kerusakan. Untuk rumah, 113 rusak berat, 40 rusak ringan dan 17 rusak sedang. Terdapat 5 dapur rusak berat dan satunya rusak ringan.

Sedangkan tempat usaha, 5 rusak berat,3 rusak ringan dan 2 lainnya sedang. Sementara fasilitas umum, 7 rusak berat dan masing-masing 4 rusak sedang dan ringan.

“Datanya terus berubah dan kita sedang dalam pendataan. Besok Sekda akan memimpin rapat bersama para camat untuk teknis memverifikasi data,” ungkapnya.

baca : BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem dan Ancaman Bencana

 

Atap bangunan yang rusak akibat dampak angin kencang di Kabupaten Flores Timur, NTT. Foto : Yurgo Purab

 

Pemda Flores Timur sedang berupaya memperbaiki berbagai fasilitas umum yang rusak terutama RUSD dr.Hendrikus Fernandez Larantuka.

Doris meminta partisipasi masyarakat dalam membantu pemerintah membersihkan pohon-pohon yang tumbang dan menghalangi jalan untuk membuka akses transportasi.

Ia pun menghimbau masyarakat untuk mewaspadai perubahan cuaca ekstrem, hindari daerah yang mudah longsor dan pohon tinggi serta segera melapor ke aparat pemerintah bila terkena dampak.

“Setiap tahun kan kita sudah biasa menghadapi situasi bencana seperti ini sehingga sejak awal Desember lalu saya sudah memimpin rapat dan menghimbau segenap pihak untuk bersiap diri menghadapi cuaca ekstrem,” ungkapnya.

Sedangkan Pemerintah Kabupaten Sikka juga telah menetapkan tanggap darurat bencana sejak tanggal 26 Desember 2022 hingga tanggal 8 Januari 2023.

Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dalam surat pernyataan bencana menyebutkan, penetapan ini berdasarkan laporan hasil kaji cepat BPBD Sikka tanggal 25 Desember 2022.

Robi sapaannya menyatakan, telah terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang pasang. Kondisi ini mengakbatkan terjadinya banjir rob, abrasi pantai, banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Kabupaten Sikka.

Dampak cuaca buruk ini sebutnya, mengakibatkan rumah warga, tempat usaha, jalan, jembatan, dan turap pengaman mengalami kerusakan.

baca juga : Curah Hujan dan Kerusakan Lingkungan adalah Paket Pemicu Bencana Banjir dan Longsor

 

Atap bangunan yang rusak akibat dampak angin kencang di Kabupaten Flores Timur, NTT. Foto : Yurgo Purab

 

Selain itu, lanjutnya, sejumlah peralatan nelayan, fasilitas kesehatan dan pendidikan dan fasilitas lainnya juga rusak.

“Kerusakan juga terjadi pada tanaman pertanian dan tanaman lainnya serta matinya hewan ternak warga,” ungkapnya.

  

Cuaca Ekstrem

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memantau eks Siklon Tropis Ellie di Australia yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Laut Banda dan NTT.

Dampak eks Siklon Tropis Ellie terhadap cuaca Indonesia di antaranya hujan sedang hingga lebat di NTT bagian barat dan Papua bagian tengah. Juga membuat angin kencang di Maluku dan Papua bagian tengah

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers daring, Jumat (30/12/2022) mengatakan, wilayah di Indonesia bakal dilanda cuaca ekstrem pada saat pergantian tahun hingga 3 Januari 2023.

Dwikorta menyebutkan, curah hujan di sejumlah wilayah Indonesia akan berlangsung lebih cepat pada tanggal 1 Januari 2023. Hal ini disebabkan karena adanya pusat tekanan rendah atau bibit menghilang pada laut bagian Utara tetapi bibit mantan siklon tropis ellie muncul.

“Sebelumnya ada Siklon Tropis Ellie di Samudera Hindia yang sudah punah karena memasuki daratan Australia barat. Namun, hari ini menjadi low pressure area di sebelah selatan Australia dan hari ini bergerak ke arah barat menuju Samudra Hindia,” ucapnya.

perlu dibaca : Supermarket Bencana di NTT dan Bagaimana Peran Jurnalis

 

Pohon tumbang akibat dampak angin kencang yang melanda Kabupaten Flores Timur, NTT awal Januari 2023 .Foto : Yurgo Purab

 

Dwikorita menjelaskan, setelah menuju ke arah barat Samudera Hindia mendapat energi tambahan dan nampaknya ada peluang berpotensi untuk menjadi bibit siklon yang kemungkinan berkembang menjadi siklon.

Sebelumnya, dirinya juga mengatakan, cuaca ekstrem itu akan terus terjadi hingga 4 Januari 2023. Dirinya memprediksi cuaca ekstrem akan berakhir pada taggal 5 hingga 10 Januari 2023.

Kepala Stasiun Meteorologi Kupang Agung Sudiono Abadi mengatakan, angin kencang yang melanda NTT dipicu adanya Eks Siklon Tropis Ellie di barat Australia.

Agung paparkan, angin berhembus dari daerah tekanan rendah sehingga berdampak pada peningkatan kecepatan angin di wilayah NTT.

Selain itu, ada gelombang atmosfir equatorial Rossby yang turut mempengaruhi curah hujan dengan intensitas ringan hingga lebat yang disertai petir.

Lanjutnya, NTT berada di periode puncak musim hujan dengan kondisi suhu muka laut yang hangat dan kelembapan udara yang basah di tiap lapisan atmosfer.

“Masyarakat harus waspada akan potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi,” pesannya.

Agung tambahkan,pada tanggal 3 hingga 5 Januari 2023, sejumlah wilayah di NTT terjadi hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.

Cuaca ekstrem ini sebutnya, ditandai dengan angin kencang berkecepatan di atas 50 kilometer per jam serta hujan lebat sepanjang hari.

Peningkatan angin kencang dipengaruhi pertumbuhan awan kumulonimbus di NTT yang hingga kini belum ada tanda-tanda awan tersebut bergeser dari wilayah NTT.

“Angin kencang akan berdampak terhadap tinggi gelombang di perairan NTT,” ucapnya.

Dampak dari adanya angin kencang membuat pelayaran kapal penumpang dan barang antar pulau di NTT ditutup sementara waktu. Hanya kapal-kapal Pelni berukuran besar yang masih berlayar.

baca juga : Cuaca Ekstrem Kembali Datangkan Bencana, Dampak Perubahan Iklim?

 

Prakiraan angin lapisan di wilayah Indonesia tanggal 5 Januari 2023. Sumber : BMKG

  

Rekomendasi BMKG

Menghadapi cuaca ekstrem, BMKG pun telah mengeluarkan beberapa rekomendasi untuk ditindaklanjuti pihak-pihak terkait.

Persiapan yang harus dilakukan sebut BMKG yakni memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.

Selain itu, melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan tidak melakukan pemotongan lereng atau penebangan pohon yang tidak terkontrol serta melakukan program penghijauan secara lebih masif.

Masyarakat pengguna transportasi angkutan penyeberangan dihimbau perlu meningkatkan kewaspadaan sebagai salah satu upaya adaptasi dan mitigasi kondisi tersebut

Juga melakukan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang rapuh serta menguatkan tegakan atau tiang agar tidak roboh tertiup angin kencang.

Poin lainnya, menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian pemerintah daerah, masyarakat serta pihak terkait dalam pencegahan atau pengurangan risiko bencana hidrometeorologi (banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, puting beliung dan gelombang tinggi).

BMKG meminta agar lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometrorologi.

Terakhir, terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG, secara lebih rinci dan detail untuk tiap kecamatan di seluruh wilayah Indonesia, melalui website BMKG, akun media sosial, aplikasi iOS dan android “Info BMKG” serta Call center 196 BMKG atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.

 

Exit mobile version